Minggu, 06 Februari 2011

PENYAKIT KERDIL HAMPA PADA TANAMAN PADI (Virus Kerdil Hampa)

Tak terasa kita telah sepuluh hari membahas tentang penyakit-penyakit tanaman padi, seperti kuliah saja ya ? Tapi gak apalah kan gratissss tinggal baca doang. Rencananya beberapa hari kedepan maspary akan tetap terus membahas tentang penyakit-penyakit tanaman padi.

Bagi yang belum membaca edisi yang lalu hari ke -9 kita membahas tentang penyakit kerdil rumput pada tanaman padi. Sedangkan pada hari ke �10 ini sesuai dengan judulnya kita akan mencoba membahas tentang penyakit kerdil hampa pada tanaman padi. Memang kedua penyakit diatas sangatlah mirip seperti namanya. Oleh karena itu harus diperhatikan benar perbedaannya agar kita tidak keliru dalam mengidentifikasikannya.

Gejala utama penyakit kerdil hampa adalah saat awal pertumbuhan daun tanaman padi menjadi kasar/ bergerigi dan tidak teratur. Bagian tanaman yang kasar biasanya menguning, kecoklatan, rusak atau terpilin. Gejala pada tanaman dewasa adalah daun benderanya pendek, terpilin, salah bentuk atau kasar tak beraturan. Biasanya bulir padi pada tanaman yang terserang sedikit yang terisi. Tanaman padi sehat dan yang sakit mempunyai pertumbuhan yang sama pada awalnya namun pada saat fase generatif tanaman yang sakit akan tetap hijau dan mempunyai lebih banyak anakan daripada tanaman yang sehat. Sejalan dengan pertumbuhan tanaman maka makin lebih sedikit daun-daun bergerigi dan seringkali daun terpelintir pada pangkal helaian daun.

Melintirnya tulang daun akibat pertumbuhan keluar sel ploem pada helaian dan pelepah daun, khusunya pada sambungan antara helaian dan pelepah daun. Pembuluh daun yang berwarna kuning pucat atau putih sampai coklat gelap membengkak dengan panjang 1 mm sampai lebih 10 cm dan lebar 0,2-1 mm dan menonjol kepermukaan setinggi 0,1-1 mm. Selama fase akhir pertumbuhan gejalanya adalah pendek dan terpuntir, salah bentuk, atau daun benderanya bergerigi. Tanaman sakit sering berbunga terlambat dan malai muncul tidak sempurna. Tanaman sakit memiliki lebih banyak malai dan anakan bulir daripada tanaman yang sehat tetapi bulir yang terisi sedikit sekali.

Penyakit ini disebabkan oleh virus kerdil hampa yang penyebarannya ditularkan oleh hama wereng coklat (Nilaparvata lugens)

Untuk mengendalikan penyakit ini memang agak susah karena jika gejala sudah terlihat biasanya penyakit sudah terlanjur menyerang ke pertanaman. Satu-satunya jalan untuk mengendalikan penyakit ini adalah mencabut tanaman yang terserang dan memusnahkannya dengan dibakar. Cara pencegahan yang utama adalah mengendalikan serangga penularnya yaitu wereng coklat. Silahkan baca cara pengendalian hama wereng coklat dan insektisida terbaik untuk mengendalikan hama wereng coklat hanya di Gerbang Pertanian.

Sampai disini dulu pembahasan kita tentang penyakit kerdil hampa pada tanaman padi kita, harapan maspary semoga semua yang kami tulis bisa menyumbangkan sedikit wawasan dan ilmu bagi para petani di indonesia. kritik, saran, tanggapan dan info-info penting sangat kami harapkan demi pembangunan pertanian kita.

Rencananya untuk hari ke �11 besok Gerbang Pertanian akan memmilih topik penyakit tungro pada tanaman padi. Untuk mengetahui apa itu penyakit tungro dan bagaimana cara mengendalikannya silahkan tunggu tanggal terbitnya. Tetap bersama Gerbang Pertanian.

-maspary-

1 komentar:

  1. kalau bisa di jelaskan cara pengobatannya, seperti pestisida? jenis apa dan produk apa? saya berbagai macam produk pestisida saya lakukan untuk penyakit kerdil pada tanaman padi. dari awal saya belajar bertani satu kali saya panen dengan sukses, masalah hama ulat dan lain2nya bisa teratasi,kecuali hama atau penyakit kerdil kami dak bisa menemukan obatnya, dan inpari 13 kuat terhadap serangan penyakit. nyatanya siah2. mohon di berikan penjelasan dan petunjuk...........

    BalasHapus