Senin, 31 Januari 2011

PENYAKIT BUSUK LEHER PADA TANAMAN PADI (Pyricularia oryzae)

Seperti yang telah saya janjikan kemarin kali ini hari yang ke 7 kita akan membahas penyakit busuk leher pada tanaman padi yang disebabkan oleh Pyricularia oryzae . Jika pembaca Gerbang Pertanian belum membaca edisi hari kemarin (hari ke-6) tentang penyakit bercak pelepah pada tanaman padi silahkan baca dulu.

Menurut maspary penyakit ini juga penting karena tanaman padi yang terserang penyakit ini bisa tidak berproduksi sama sekali. Hal ini disebabkan terputusnya aliran makanan ke malai sehingga bulir menjadi hampa seperti terserang penggerek batang.

Penyakit busuk leher pada tanaman padi disebabkan oleh Pyricularia oryzae . Pyricularia oryzae selain menyebabkan penyakit blas/ bercak belah ketupat ternyata juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.

Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang tinggi. Kecepatan pertumbuhan jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan.

Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan.

Pengendalian yang dianjurkan :

  1. Pemupukan yang seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan
  2. Jarak tanam jangan terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah.
  3. Gunakan sistem tanam jajar legowo.
  4. Kebersihan lahan harus dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit
  5. Gunakan benih yang bebas penyakit
  6. Fungisida seperti Folicur, Opus, Score, Anvile, Nativo, indar dll biasanya sudah efektif mengendalikan penyakit ini.

Artikel singkat kali ini yang membahas tentang penyakit busuk leher pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae sangat maspary harapkan bisa memberi manfaat bagi kita semua. Kritik, saran, tanggapan serta tambahan informasi yang berguna bagi pembaca semua sangatlah penulis harapkan.

Pada hari ke � 8 besok maspary akan mencoba menulis tentang penyakit hangus palsu/ noda palsu pada tanaman padi. Ikuti terus dan tetap bersama Gerbang Pertanian untuk memperoleh tips-tips dan informasi seputar pertanian di indonesia.

-maspary-

Sabtu, 29 Januari 2011

PENYAKIT BERCAK PELEPAH DAUN/ BUSUK UPIH PADA TANAMAN PADI (Rhizoctonia solani)

Tak terasa kita telah memasuki hari ke-6 tentang penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang pertanian. Pada hari ini kita akan membahas tentang penyakit bercak pelepah daun pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani dan Rhizoctonia oryzae.

Bagi rekan Gerbang Pertanian yang belum membaca artikel pada hari yang lalu silahkan baca dulu, karena pada hari kelima kemarin saya telah menulis tentang penyakit hawar daun bakteri yang sangat tenar pada akhir-akhir ini karena memang serangan penyakit ini sangat membahayakan tanaman padi kita.

Gejala dari penyakit bercak pelepah daun pada tanaman padi adalah adanya bercak yang terdapat pada seludang/ pelepah daun dan jika kondisi menguntungkan bagi perkembangan bakteri bercak bisa menyerang pada helaian daun. Gejala awal biasanya terbentuknya bercak pada pelepah yang berdekatan dengan air berbentuk lonjong berwarna kelabu kehijau-hijauan kemudian menjadi putih kelabu dengan pinggiran coklat. Ukuran bercak dapat mencapai panjang 2-3 cm. Batas tepi bercak dan variasi warna memberikan pola yang jelas pada bagian tanaman yang terinfeksi. Jika kondisinya lembab sekali pelepah tersebut dapat busuk sehingga penyakit disebut dengan busuk upih. Biasanya gumpalan benang jamur (miselium) dapat dijumpai pada pelepah yang terinfeksi. Gejala biasanya nyata selama masa pembungaan atau pada fase pemasakan. Infeksi berat dapat menyebabkan bulir tidak terisi dengan sempurna.

Penyakit bercak pelepah daun pada tanaman disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani dan Rhizoctonia oryzae. Jamur ini dapat bertahan dalam tanah dan sisa tanaman dalam bentuk benang-benang (miselium) atau gumpalan yang keras (sklerotia). Jamur ini dapat berkembang cepat pada kondisi yang lembab misalnya dibawah rumpun padi yang rapat. Kecepatan perkembangan penyakit juga akan bertambah ketika urea diberikan secara berlebihan. Sinar matahari dapat menekan infeksi yang disebabkan oleh jamur ini.

Untuk mengendalikan penyakit bercak pelepah/ busuk upih pada tanamna padi dapat dilakukan dengan:

  1. Jarak tanam jangan terlalu rapat terutama saat musim hujan
  2. Gunakan sistem legowo
  3. Jangan terlalu banyak memberikan urea
  4. Semprotkan fungisida ketika pembentukan anakan maksimm terjadi. Contoh: Score, folicur, anvil, indar, nativo, opus dll bisa juga fungisida kontak (belum terdaftar pada tanaman padi) dithane, anthracol, kocide, nordox, vondoseb dll.

Demikian uraian singkat tentang penyakit bercak pelepah pada tanaman padi yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani dan Rhizoctonia oryzae., semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kritik, saran serta informasi tambahan sangat diharapkan oleh maspary.

Jangan lewatkan pertemuan dihari yang akan datang bersama Gerbang Pertanian. Untuk hari ke �7 besok maspary akan mencoba membahas tentang penyakit busuk leher pada tanaman padi.

-maspary-

Kamis, 27 Januari 2011

PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA TANAMAN PADI (xanthomonas oryzae)

Tidak terasa kita telah memasuki hari kelima dalam pembahasan penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang Pertanian. Seperti yang telah saya janjikan kemarin hari ini kita akan membahas tentang penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae . Bagi yang belum membaca artikel saya yang lalu jangan dilewatkan silahkan baca tetang penyakit bercak garis pada tanaman padi.

Penyakit hawar daun bakteri saat ini menjadi penyakit paling penting dan paling membahayakan pada tanaman padi di Indonesia. Kerugian yang diakibatkan oleh penyakit ini sangatlah nyata. Penurunan produksi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa mencapai 50 %. Oleh karena itu maspary sangat mengharapkan kepada petani agar selalu waspada akan adanya serangan penyakit hawar daun bakteri (penyakit kresek) ini.

Penyakit hawar daun bakteri disebut juga dengan bacterial life blight (BLB) disebut juga dengan penyakit kresek. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun. Pada variatas yang rentan bercak bisa sampai ujung daun hingga bawah pelepah daun. Jika bakteri menyerang melalui akar dan pangkal batang tanaman padi muda bisa layu lalu mati kering seperti terbakar (gejala ini biasa disebut penyakit kresek). Kadang-kadang daun yang terinfeksi dapat berwarna kuning pucat atau kuning atau kuning bergaris hijau.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang dapat masuk kejaringan tanaman melalui akar yang putus, luka pada daun dan hidatoda pada tepian daun. Bakteri ini dapat tertular ketika proses penanaman berlangsung, ketika pencabutan benih yang menyebabkan akarnya rusak/ putus dan luka pada daun yang diakibatkan oleh angin maupun perompesan ketika proses penanaman. Sumber inveksi penyakit ini adalah benih, jerami, tunggul, anakan ataupun gulma yang terinfeksi. Penyebaran dapat terjadi melalui angin kencang, embun, air hujan dan air irigasi.

Untuk mengendalikan penyakit Hawar Daun Bakteri saya telah menuliskannya dalam artikel terdahulu saya yaitu tentang:

  1. Mengendalikan penyakit kresek dengan Coryne Bacterium
  2. Mengendalikan penyakit kresek dengan tembaga hidroksida

Saya juga telah menulis:

  1. Bagaimana cara memperbanyak Coryne bacterium hingga siap aplikasi dilapangan
  2. Bagaimana caya pemakaian Coryne bacterium pada tanaman padi anda

Demikian artikel saya tentang penyakit hawar daun bakteri disebut juga dengan bacterial life blight (BLB) semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, kritik saran serta penambahan informasi yang bermanfaat bagi petani sangat saya harapkan.

Untuk hari ke-6 besok kita akan membahas tentang penyakit bercak pelepah daun pada tanaman padi. Jangan lewatkan ya��.

-maspary-

Selasa, 25 Januari 2011

PENYAKIT BERCAK GARIS PADA TANAMAN PADI (Xanthomonas campestris pv oryzycola)

Kita telah memasuki hari keempat pada topik penyakit-penyakit pada tanaman padi. Kali ini kita akan membahas tentang penyakit bercak garis pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzicola. Ini adalah lanjutan dari hari kemarin 9 hari ke -3 yang membahas tentang penyakit bercak coklat pada tanaman padi.

Penyakit bercak garis pada tanaman padi biasanya akan dimulai dengan gejala garis-garis yang kebasah-kebasahan muncul diantara urat daun. Garis-garis tersebut akan terlihat tembus cahaya jika dilihat berlawanan dengan sinar matahari. Garis-garis tersebut kemudian memanjang dan berubah menjadi coklat dengan lingkaran kuning yang berada disekelilingnya. Pada kondisi lembab banyak lendir bakteri terdapat pada garis � garis tersebut. lendir tersebut kemudian mengering membentuk butiran-butiran kecil pada garis luka. Sejalan dengan berkembangnya penyakit bercak membesar dan berubah menjadi coklat dan bergerak menyamping melampaui pembuluh daun yang besar. Seluruh daun kultivar rentan bisa berubah menjadi coklat dan mati. Pada keadaan ideal untuk inveksi keseluruhan tanaman menjadi oranye kekuning-kuningan.

Penyakit bercak garis disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzicola (Xanthomonas oryzicola). Bakteri memasuki tanaman melalui kerusakan mekanik atau melalui terbukanya sel secara alami. Hujan dan angin akan sangat membantu penyebaran penyakit ini. Penyakit ini juga bisa menular melalui benih dan inang yang terinfeksi.

Beberapa pengendalian yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini antara lain:

  1. Gunakan benih padi yang sehat dan tahan terhadap penyakit ini.
  2. Bersihkan sisa tanaman padi yang pernah terserang penyakit ini
  3. Jarak tanam yang tidak terlalu rapat dan gunakan sistem legowo
  4. Kurangi penggunaan urea dan imbangi dengan unsur K
  5. Gunakan Coryne bacterium
  6. Aplikasikan bacterisida (Agrep, agrimixin, baktoxin)
  7. Gunakan fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida

Demikian artikel singkat saya tentang penyakit bercak garis yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzicola. Semoga bisa memberikan manfaat kepada kita semua. Maspary sangat menharapkan kritik, saran serta penambahan informasi yang sifatnya membangun.

Jangan lewatkan artikel selanjutnya tentang penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang Pertanian yang di hari kelima besok kita akan membahas tentang penyakit hawar daun bakteri (BLB).

-maspary-

Minggu, 23 Januari 2011

PENYAKIT BERCAK COKLAT PADA TANAMAN PADI (Helminthosporium oryzae)

Setelah dua hari kita membahas tentang penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang Pertanian kini kita telah memasuki hari ketiga. Untuk hari ketiga ini kita akan membahas tentang penyakit Bercak Coklat pada tanaman padi yang disebabkan oleh Jamur Helminthosporium oryzae . Dihari kemarin kita telah membahas tentang penyakit bercak coklat sempit pada tanaman padi.

Penyakit bercak coklat pada tanaman padi mempunyai gejala selain adanya bercak terjadi terutama pada daun juga bisa terjadi pada tangkai, malai bulir dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah tua berwarna coklat dengan pusat berwarna kelabu, dengan ukuran bercak 0,4-1 cm X 0,1-0,2 cm. Bercak yang khas pada daun adalah oval berbentuk dan berukuran seperti biji wijen. Bentuknya serupa dan relatif tersebar merata pada permukaan daun. Sebagian besar bercak mempunyai warna kuning disekelilingnya.

Penyakit bercak coklat pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Helminthosporium oryzae atau Drechslera oryzae. Penyebaran penyakit ini disebabkan oleh benih yang terinfeksi, angin dan sisa tanaman yang terserang. Gulma jenis Leersia sp, Cynodon sp, Digitaria sp yang terinfeksi juga bisa menjadi penular penyakit bercak coklat.

Untuk mengendalikan penyakit ini dapat dilakukan dengan:

  1. Penanaman varietas yang tahan
  2. Gunakan benih yang sehat
  3. Pemupukan yang berimbang dengan pemberian unsur K yang cukup
  4. Sanitasi lahan
  5. Pengolahan tanah yang sempurna
  6. Pengairan dan drainase yang baik sehingga akar dapat tumbuh sempurna
  7. Jarak tanam yang tidak terlalu rapat
  8. Gunakan sistem legowo
  9. Aplikasi fungisida sebagai seedtreatment dan dipertanaman. Gunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, ziram, klorotalonil dan tembaga hidroksida sebagai pencegah.

Rencananya untuk hari ke empat besok kita akan membahas tentang penyakit bercak bergaris pada tanaman padi. Jadi jangan sampai ketinggalan untuk episode yang akan datang (kayak sinetron aja he he�..).

Trimakasih dan semoga bisa memberi sedikit manfaat kepada kita semua, saya akhiri artikel saya kali ini tentang penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang Pertanian pada bab penyakit bercak coklat. Untuk kritik saran dan tambahan informasi sangat saya harapkan.

-maspary-

Jumat, 21 Januari 2011

PENYAKIT BERCAK COKLAT SEMPIT PADA TANAMAN PADI (Cercospora oryzae)

Akhirnya kita telah masuk pada hari kedua dalam topik penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang Pertanian. Seperti yang telah saya janjikan kemarin, setelah hari pertama kita membahas tentang penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi sekarang kita akan membahas tentang penyakit bercak coklat sempit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae,

Gejala yang mudah dikenali dari penyakit bercak coklat sempit ini adalah pada daun dan pelepah terdapat bercak pendek sempit seperti garis-garis berwarna coklat. Pada varietas yang tahan bercak berukuran 0,1-1 cm X 0,1 cm berwarna coklat gelap. Pada varietas yang rentan bercak akan tumbuh lebih besar dan berwarna coklat terang. Sumbu panjang dari tiap bercak paralel dengan tulang daun.

Penyebab dari penyakit ini adalah jamur Cercospora oryzae. Penularan biasanya terjadi melalui udara dan inang alternatif. Suhu udara yang panas serta diselingi hujan akan mempercepat pertumbuhan jamur ini.

Cara pengendalian:

  1. Jarak tanam yang tidak terlalu rapat terutama saat musim hujan
  2. Jika perlu gunakan cara tanam sistem legowo
  3. Jangan gunakan urea yang berlebih dan imbangi dengan unsur K
  4. Aplikasi fungisida pada daun tanaman padi, contoh: antracol, dithane, dan fungisida kontak lain sebagai pencegahnya. Jika sudah terserang gunakan fungisida sistemik seperti score, anvil, folicur, Nativo, opus, indar dll.

Untuk artikel di hari ke 3 besok kita akan membahas tentang penyakit bercak coklat pada tanaman padi.

Demikian artikel tentang penyakit bercak coklat sempit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae, semoga bisa memberi manfaat pada pembaca semuanya. Kritik, saran serta penambahan informasi sangat kami harapkan.

-maspary-

Rabu, 19 Januari 2011

PENYAKIT BLAS/ BERCAK BELAH KETUPAT PADA TANAMAN PADI

Rekan-rekan Gerbang Pertanian semua, untuk beberapa hari kedepan saya ingin mengupas tuntas tentang penyakit-penyakit pada tanaman padi. Hambatan peningkatan produksi pada tanaman padi selain adanya serangan hama juga dikarenakan oleh serangan penyakit padi. Penyakit padi bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, nematoda maupun kekurangan unsur hara tertentu.

Untuk hari pertama pembahasan tentang penyakit tanaman padi, kita akan membahas tentang penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi. Gejala penyakit blas atau bercak belah ketupat adalah pada daun dan pelepah terdapat bercak-bercak berbentuk belah ketupat. Ukuran bercak sebesar 1-1,5 cm X 0,3-0,5 cm. Bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dengan pinggir berwarna coklat. Ukuran dan warna bercak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan lingkungan, kerentanan tanaman dan umur bercak. Jika kondisi lingkungan lembab dan yang terserang adalah tanaman yang rentan maka bercak-bercak tersebut dapat menyatu dan menyebabkan rusaknya sebagian besar daun.

Penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang tinggi. Kecepatan pertumbuhan jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan.

Pyricularia oryzae juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.

Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan.

Pengendalian yang dianjurkan :

  1. Tanam variatas yang tahan contoh IR 64 dan IR 48
  2. Pemupukan yang seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan
  3. Jarak tanam jangan terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah.
  4. Kebersihan lahan harus dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit
  5. Gunakan benih yang bebas penyakit
  6. Gunakan fungisida sebagai seed treatment maupun dipertanaman. Contoh: Folicur, Score, Anvil, Indar, dll. Untuk areal pertanaman bisa menggunakan fungisida kontak yang mempunyai spektrum lebih luas sebagai contoh adalah dithane, antracol, vondozeb dll

Demikian artikel tahap pertama tentang penyakit-penyakit tanaman padi, yang kali pertama ini membahas tentang penyakit blas/ bercak belah ketupat yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jika ada kritik dan saran atau penambahan informasi tentang penyakit tersebut silahkan tuliskan pada kotak komentar. Trimakasih dan semoga bisa memberi manfaat, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Untuk artikel hari besok kita akan membahas tentang penyakit bercak coklat sempit pada tanaman padi.

-maspary-

Senin, 17 Januari 2011

MEMBUAT SIRUP JAHE YANG ENAK DAN MENYEHATKAN BADAN

sirup jahe gerbang pertanian Jahe telah dikenal banyak orang sebagai bahan minuman yang enak dan menyehatkan badan. Minuman berbahan dasar jahe yang umum di masyarakat adalah jahe instan dan sirup jahe. Membuat sirup jahe sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Resep pembuatannya pun belum ada yang paten dan dapat dimodifikasi sendiri sesui dengan selera kita masing-masing. Dapat pula ditambahkan bahan rempah-rempah lain sesui dengan selera kita.

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) sudah sangat familiar di kehidupan kita sehari-hari sebab jahe biasa kita gunakan sebagai pelengkap bumbu dapur dan juga sebagai minuman penghangat tubuh. Coba siapa yang tidak kenal dengan sirup jahe yang rasanya hangat dan dapat menyembuhkan suara kita yang serak atau hilang. Juga minuman STMJ (susu telor madu jahe) yang biasa di jual di warung-warung pinggir jalan ataupun di restoran dan hotel mewah sebagai minuman yang dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh kita dan menghilangkan pegal-pegal atau capek-capek setelah lelah bekerja seharian..

Tanaman Jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae yang mempunyai batang semu tegak. Tingginya dapat mencapai 1 meter. Daunnya tunggal berbentuk lanset dengan panjang antara 10-25 cm dan lebar 1,5 - 2 cm. Tepi daun jahe rata, ujungnya runcing dengan pangkal tumpul dan berwarna hijau. Bunga jahe berupa malai yang tersembul di permukaan tanah dengan mahkota bunga berbentuk tabung berwarna kuning kehijauan.

Jahe tumbuh dengan baik di daerah tropis atau subtropis dengan ketinggian tempat 300-900 m diatas permukaan laut dengan curah hujan 2500-400 mm/ tahun. Jenis tanah yang disukai adalah latosol, andosol dan regosol yang gembur.

Berdasarkan ukurannya, jahe terdiri dari 3 jenis, yaitu jahe putih besar yang biasa disebut dengan jahe badak atau jahe gajah, jahe putih kecil biasa disebut jahe emprit dan jahe merah. Jahe Gajah biasa dipakai untuk bumbu dapur dan industri makanan dan minuman, sedangkan jahe emprit dan jahe merah digunakan untuk campuran obat dan jamu tradisional.

Kandungan kimia dari rimpang jahe adalah senyawa fenolik seperti shogaol dan gingerol, seskuiterpen zingiberen, zingiberol, kurkumen, sesquiphellandren, zingeron, 6-dehidrogingerdion, gingerglikolipid dan asam organik (asam laurat, palmitat, oleat, linoleat dan stearaf), Vitamin A yang terkandung dalam jahe sebanyak 30 IU dan Vitamin C 4 mg. Selain itu jahe mengandung minyak damar, asam malat, asam oksalat dan gingerin.

Efek farmakologi dari rimpang jahe adalah sebagai antiinflamasi. Menurut beberapa penelitian pemberian oral serbuk dari rimpang jahe pada penderita rematik dan penyakit musculoskeletal dilaporkan telah menurunkan tingkat rasa sakit dan pembengkakan. Suatu penelitian di Cina melaporkan bahwa 113 penderita rematik dan sakit punggung kronik merasakan penurunan tingkat rasa sakit, penurunan pembengkakan tulang sendi dan perbaikan fungsi tulang sendi setelah disuntik dengan 5-10 % ekstrak rimpang jahe.

Terlihat bahwa kegunaan utama dari rimpang jahe adalah untuk menghangatkan badan , memperlancar pengeluaran keringat (diaforetik), obat memar (antiinflamasi), menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) serta menyembuhkan sakit kepala, kolestrol, rematik, sakit gigi dan gigitan ular. Selain itu rimpang jahe juga dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes, tricophyton rubrum dan Microsporum canis canis.

Di Arab, Jahe dimanfaatkan untuk afrodisiak sedangkan di Cina jahe dipergunakan sebagai teh.

Oke kita langsung aja praktek pembuatan sirup jahe yang enak ya

Bahan :

  1. Jahe Gajah Segar 1 kg
  2. Jahe merah/ jahe emprit 1 kg
  3. Gula pasir 2 kg
  4. Gula jawa 2 kg
  5. Temu lawak 2 butir*
  6. Serai 6 batang, memarkan
  7. Cengkih 14 butir
  8. Pala 1 butir, tumbuk halus
  9. Kayu Manis ukuran 10 cm 2 batang
  10. Garam 2 sendok teh
  11. Pandan 2 lembar *
  12. Air bersih 4 liter

Cara Pembuatan

  1. Cuci bersih rimpang jahe hingga bebas dari segala kotoran ataupun tanah kemudian kupas kulitnya dan cuci ulang sekali lagi agar kotoran benar-benar hilang.
  2. Parut jahe dan peras agar keluar sari jahenya , tampung dalam panci/ wadah. Parutan jahe diperas beberapa kali agar sarinya dapat terambil semaksimal mungkin. Agar memudahkan pemerasan, parutan jahe perlu diberi air secukupnya. Untuk 1 kg jahe dapat disediakan 1/2 liter air.
  3. Hasil akhir pemerasan jahe berupa cairan kental berwarna kuning kecoklat-coklatan.
  4. Siapkan 4 liter air bersih dalam panci, masukkan serai, kayu manis, pala, cengkih, garam, rebus sampai mendidih dalam keadaan tertutup.
  5. Jika perebusan bumbu telah mendidih, masukkan sari jahe dan rebus kembali sampai mendidih dalam keadaan panci terbuka, kemudian saring dengan kain saringan agar lebih bening dan bersih
  6. Kemudian panaskan larutan jahe beserta bumbu-bumbu yang telah disaring, masukkan gula pasir dan gula jawa, masak sampai larut dan mendidih.
  7. Jika sudah larut, kental serta mendidih, angkat dan dinginkan, jika sudah dingin simpan dalam botol steril .

Demikian sedikit artikel cara membuat sirup jahe yang segar, enak dan bermanfaat menyehatkan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Bagi rekan-rekan yang punya kendala kesehatan sering masuk angin ataupun sering flu dan kembung tidak ada salahnya mencoba resep sirup jahe yang enak dan menyehatkan badan ini. Demikian juga bagi rekan-rekan yang punya profesi sering naik kendaraan sepeda motor atau perjalanan jauh harus mencoba resep ini.

-maspary-

.

Kamis, 13 Januari 2011

7 INSEKTISIDA TERBAIK UNTUK MENGENDALIKAN HAMA WERENG COKLAT (WBC)

INSEKTISIDA UNTUK WERENG COKLAT Hama wereng coklat akhir-akhir ini kembali menggegerkan dunia pertanian. Beberapa daerah sentra padi di Jawa Tengah habis di obrak-abrik oleh hama penghisap ini. Petani telah berusaha mengaplikasikan berbagai macam insektisida tetapi serangan hama wereng ini seperti tak bisa dikendalikan lagi.

Apakah ada yang salah?

Apakah Insektisida sekarang sudah tidak mampu lagi mengendalikan hama wereng coklat ini?

Untuk mengendalikan hama wereng coklat harus dimulai dari cara memilih pestisida secara benar dan dilanjutkan dengan cara aplikasi pestisida secara benar pula.

Banyaknya jenis insektisida di kios-kios pertanian dan banyaknya formulator (sebutan sales pestisida) terkadang justru membuat bingung petani dalam menentukan insektisida secara benar. Oleh karena itu petani harus mulai mempelajari tentang bahan aktif, formulasi, cara kerja, karateristik dan berbagai hal yang berhubungan dengan pestisida.

Menurut Maspary ada beberapa jenis insektisida yang spesialis untuk mengendalikan hama wereng coklat ini:

  1. Bahan aktif Buprofezin. Biasanya dengan nama dagang Applaud. Dengan formulasi EC, WP dan F insektisida ini mempunyai cara kerja yang spesifik yaitu menghambat pergantian kulit pada hama wereng coklat. Walaupun hama penghisap ini tidak langsung mati tetapi applaud termasuk insektisida yang lumayan dengan harga yang relatif murah.
  2. Bahan aktif Imidakloprid. Dipasaran dijual dengan nama bermacam-macam diantaranya Confidor, Winder, Imidor, Dagger dan masih banyak lagi insektisida yang beredar dengan bahan aktif imidakloprid ini. Insektisida ini mempunyai cara kerja sistemik dan sampai saat ini masih bisa diandalkan untuk mengendalikan hama wereng coklat.
  3. Bahan aktif BBMC. Dijual dengan merek dagang Bassa, Baycarb, Dharmabas, Hopsin, Kiltop dan lain-lain. Cara kerja insektisida ini adalah kontak. Walaupun harganya murah namun dalam penggunaannya harus dengan konsentrasi yang besar sekitar 2-4 ml/ liter.
  4. Bahan aktif MIPC. Dipasaran biasanya dikenal dengan nama Mipcin, Mipcindo, Mipcinta, Micarb dan lain-lain. Sebenarnya MIPC ini masih satu golongan dengan BBMC yaitu kategori golongan Karbamat. Cara kerja kontak dan efikasi dalam menendalikan hama wereng coklat masih diatas BBMC.
  5. Bahan aktif Fipronil. Insektisida ini biasa kita kenal dengan nama Regent. Dengan formulasi SC regent mampu mengendalikan hama wereng coklat dengan cara sistemik. Formulasi terbaru regent WDG (sacset) ternyata lebih ampuh.
  6. Bahan aktif klorantraniliprol dan tiametoksam. Merupakan insektisida generasi terbaru yang memiliki spektrum luas untuk mengendalkan beberapa hama pada tanaman padi. Bahan aktif ini biasa kita kenal dengan nama dagang Virtako. Walaupun bagus untuk mengendalikan wereng coklat cuma sayang harganya sangat mahal.
  7. Insektisida organik. Insektisida ini sangat ramah lingkungan dengan bahan baku bisa kita dapatkan melimpah disekitar kita. Ada beberapa kelemahan dan kelebihan Insektisida organik. Contoh insektisida organik untuk mengendalikan hama wereng adalah daun sirsak.

PERHATIAN ! SANGAT BERBAHAYA��

Jangan sekalipun menggunakan insektisida golongan piretroid sintetik untuk mengendalikan hama apapun pada tanaman padi. Ingin tahu, silahkan baca: Bahaya Piretroid Sintetik Terhadap Tanaman Padi Anda. Contoh insektisida golongan piretroid sintetik adalah: Matador, fastac, faster, decis, buldok, sidametrin, venfal dan lain sebagainya.

Sedikit tulisan tentang insektisida untuk mengendalikan hama wereng coklat ini semoga bisa sedikit bermanfaat dan memberikan wawasan untuk kita semua.

Saya yakin rekan-rekan pembaca masih ingin menambahkan lagi beberapa insektisida yang bagus untuk mengendalikan hama wereng coklat, silahkan isikan pada kolom komentar dibawah ini.

-maspary-

Selasa, 11 Januari 2011

HATI-HATI MENANAM BENIH PADI HIBRIDA BERNAS PRIMA !

PADI HIBRIDA BERNAS PRIMA Saya kira kelemahan padi hibrida Bernas Prima (Padi hibrida bernas Prima Daya Tumbuhnya Sangat Jelek) yang saya posting kemarin telah berakhir. Ternyata belum berakhir juga cerita tentang benih padi hibrida Bernas Prima yang berasal dari Cina tersebut.

Setelah petani menyemai benih padi hibrida bernas prima dan menghasilkan daya tumbuh yang sangat jelek sekali (daya tumbuhnya hanya sekitar 20 %) kini petani mencoba menyelamatkan benih yang tersisa. Masih dengan penuh rasa keyakinan sisa benih yang tumbuh 20 % setelah sekitar 20 hss dipindahkan kelahan persawahan mereka.

Penanaman dipisahkan dengan benih padi lokal supaya ada pembanding untuk mengamati pertumbuhan maupun produksi. Hari demi hari dilalui, petani merawat tanaman padi mereka dengan penuh rasa sayang dan penuh perhatian. Pengendalian hama tikus (gropyokan) selalu dilakukan secara rutin. Pemberian pupuk urea dan NPK Ponska tetap dilakukan walaupun dengan keterbatasan uang.

Kini padi telah berumur 20 hari setelah tanam, sepertinya ada penampakan yang aneh pada tanaman mereka. Setelah diamati secara seksama ternyata tanaman padi bernas prima yang mereka tanam tidak banyak berubah pertumbuhannya. Tanaman padi bernas prima masih belum beranak hanya lebih tinggi saja dibanding sewaktu tanam. Jumlah anakan perumpun masih tetap 2-3 tanaman saja.

Tidak adil rasanya jika pengamatan tanaman padi bernas prima tanpa pembanding. Kemudian kami mengamati pertumbuhan benih padi lokal yang petani tanam. Saat ini petani menanam benih padi Situbagendit dan sebagian menanam Logawa. Ternyata pertumbuhan kedua jenis varietas padi tersebut sangatlah baik tidak mengalami hambatan suatu apapun. Benih padi lokal telah beranak menjadi sekitar 5-6 tanaman perumpun dari sekitar 2-3 tanaman.

Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bukan faktor eksternal yang menghambat pertumbuhan benih padi bernas prima. Telah nyata terbukti kedua kali kalau benih padi hasil impor dari cina tersebut benar-benar jelek dan tidak perlu diulang penanamannya kembali.

Kita perlu bangga pada benih-benih lokal buatan bangsa sendiri.

Saya mohon kepada instansi yang terkait untuk tidak mendatangkan benih-benih dari luar negeri sebelum kita benar-benar paham dan mengujinya terlebih dahulu di tanah indonesia ini. Apalagi benih tersebut harus diterimakan kepada petani sebagai bentuk bantuan Program SLPTT, ini sangatlah ironis sekali. Program yang seharusnya menjadi kebanggaan pemerintah dalam pembangunan pertanian justru akan menjadi bumerang bagi penyuluh pertanian.

Laboratorium Lapang yang seharusnya menjadi media pembelajaran dan contoh bagi petani justru akan menjadi bahan cibiran bagi petani. Program SLPTT yang seharusnya menjadi kebanggaan pemerintah akhirnya akan menjadi suatu program yang kurang bermanfaat bagi petani. Bagi Dinas pertanian dan Penyuluh Pertanianpun seakan juga akan menjadi sebuah tamparan dipipi kanan dan pipi kiri. Mereka akan kehilangan muka dimata petani yang selama ini sebagai mitra mereka. Petani akan kehilangan kepercayaan kepada aparat pemerintahan dalam hal ini adalah Penyuluh Pertanian dan Mantri Tani.

Saya yakin petani sekarang banyak yang pintar, dan tahu benar bahwa semua bentuk bantuan dari pemerintah tersebut adalah sebuah upaya pengembalian uang rakyat kepada petani agar dimanfaatkan untuk meningkatkan pembangunan pertanian bangsa ini. Dan jika semua itu dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi ini berarti sebagai bentuk pengkhianatan kepada petani, rakyat dan kepada bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

Walah malah ngelantur kemana-mana���

Sekian dulu postingan kali ini semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi kita semua. Saya yakin banyak pembaca yang ingin menambahkan atau tidak setuju dengan pemikiran-pemikiran saya tersebut, silahkan tulis saja di kolom komentar dibawah ini.

-maspary-

Minggu, 09 Januari 2011

2 KELEBIHAN DAN 10 KELEMAHAN PADI HIBRIDA

PADI HIBRIDA GERBANG PERTANIAN Kalau kita berbicara tentang padi hibrida, tentu dalam fikiran kita akan terlintas tentang kehebatan produk-produk pertanian yang berlabel hibrida yang lain. Seperti jagung hibrida, cabai hibrida, tomat hibrida, melon hibrida dan lain sebagainya.

Namun sayang cerita padi hibrida tak seindah komoditi pertanian hibrida yang lain.

Beberapa varietas padi hibrida telah diluncurkan di Indonedia diantaranya Arize dari PT Bayer, Intani 1 dan 2 dari PT Tanindo, PP1, H1 dari PT Pioneer dan Bernas prima dari PT Sumber Alam Sutera. Sudah bertahun-tahun petani kita menguji keberadaan padi hibrida dengan segudang harapan untuk dapat mendongkrak produksinya. Baik petani membeli sendiri dari kios pertanian, petani diberi sample oleh produsen padi hibrida tersebut dan petani mendapatkan bantuan-bantuan dari pemerintah melalui program SLPTT maupun program yang lain.

Sebenarnya petani sangat antusias ketika mendengar pertama kali tentang kehebatan padi hibrida yang notabene bisa berproduksi hingga 12 ton per hektar. Petani mana yang tidak tergiur jika produksinya akan mencapai 12 ton per hektar?

Dan kini setelah beribu-ribu petani kita menanam padi hibrida bahkan bukan hanya sekali tetapi berkali-kali mereka seakan jera dan trauma. Dari berbagai macam jenis padi hibrida yang telah mereka coba ternyata belum mendapatkan hadil yang maksimal.

Sebenarnya ada apa dengan padi hibrida?

Memang benar padi hibrida mempunyai kelebihan berpotensi produksi sangat tinggi dan mempunyai kualitas beras yang pulen dan wangi. Tetapi apakah akan mampu berproduksi tinggi jika memiliki bermacam-macam kelemahan seperti dibawah ini ?

  1. Walaupun tertulis dikemasannya tahan berbagai macam penyakit ternyata dilapangan tidaklah demikian. Sebagai bukti banyak padi hibrida yang ditanam petani terserang hawar daun bakteri (kresek), hawar pelepah dan blast.
  2. Padi hibrida terbukti sangat rawan terhadap serangan hama wereng, sundep/ beluk dan ulat.
  3. Padi hibrida membutuhkan pemupukan yang lebih banyak jika dibanding dengan varietas unggul lokal sehingga akan menambah biaya produksi bagi petani.
  4. Walaupun mempunyai bulir malai yang banyak (hingga 400) tetapi seringkali bulir tersebut tidak terisi semua. Kadangkala pengisian bulir padinya juga tidak bisa penuh.
  5. Padi hibrida kurang memiliki adaptasi lingkungan yang tinggi, sehingga hanya spot-spot lokasi tertentu yang cocok untuk penanaman padi hibrida.
  6. Walaupun variets tertentu tertulis tahan kering dan cocok untuk gogorancah tetapi kehebatanya tidak pernah lebih dari varietas situbagendit dan IR 64.
  7. Mempunyai bentuk tanaman yang tinggi dan besar sehingga akan mempersulit petani dalam perawatannya.
  8. Benih padi hibrida tidak bisa ditanam kembali oleh petani. Hal tersebut akan menjadikan monopoli pasar bagi produsen benih tersebut.
  9. Harga benih padi hibrida jauh lebih mahal (Sekitar Rp.45.000/ kg) jika dibanding dengan variatas unggul lokal yang hanya sekitar Rp.5000/ kg. Ini akan membengkakkan pengeluaran petani.
  10. Memerlukan perawatan dan perhatian yang lebih hati-hati, sehingga akan menambah pengeluaran tenaga dan biaya bagi petani.

Dari kelemahan-kelemahan padi hibrida tersebut saya kira bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah dan dinas pertanian dalam hal pemberian bantuan benih bagi petani dan untuk kebijakan program-program yang lain. Petani kita belum bisa menerima teknologi yang rumit-rumit dan ribet-ribet karena mengingat SDM petani kita belum tergantikan dengan generasi muda.

Ada yang mau menambahkan kelemahan-kelemahan dari padi hibrida tersebut? atau mau memberikan sanggahan dan kritikan terhadap artikel ini, silahkan beri komentar dibawah ini.

-maspary-

Jumat, 07 Januari 2011

HARGA BERAS MAHAL SIAPA YANG PALING UNTUNG ? (TIPS MENGATASI MUSIM PACEKLIK)

harga beras dan gabah;gerbang pertanian Maaf jika judul dari artikel ini agak kasar penulisannya. Setiap menginjak bulan-bulan paceklik sekitar September-Januari harga gabah dan beras sangat mahal. Hal ini bisa kita maklumi karena hampir diseluruh Indonesia tidak ada petani yang panen kecuali untuk daerah pegunungan yang notabene tidak pernah ada kata tanam serempak. Pada bulan-bulan tersebut stok beras sangatlah tipis sehingga harga beras akan melambung tinggi.

Dengan melambungnya harga beras dan gabah seharusnya pihak yang paling diuntungkan adalah petani, karena petani adalah satu-satunya produsen gabah dan beras dinegeri ini.

Namun sayang sekali kenaikan harga beras dan gabah tersebut tidak bisa dinikmati oleh petani kita yang selama empat bulan telah bekerja keras untuk memproduksi beras. Justru kenaikan harga gabah dan beras akan dinikmati oleh para tengkulak, pedagang dan penimbun gabah.

Kenapa demikian?

Ketika bulan-bulan September-Januari harga beras melambung apakah petani masih memiliki stok beras digudangnya? ternyata tidak. Mereka harus membeli beras lagi untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.

Sungguh sangat ironis, para petani harus membeli hasil panen mereka sendiri dengan harga yang lebih mahal dengan harga jual mereka.

Ada pola pikir yang perlu dirubah oleh petani-petani kita, yaitu kebiasaan menjual semua hasil panen (gabah) mereka. Apalagi menjual hasil panen dengan cara tebasan, ini benar-benar akan merugikan bagi petani itu sendiri. Namun dua hal tersebut diatas masih sering dilakukan oleh sebagian besar petani-petani Indonesia.

Coba kalau kita mau sedikit memperhatikan siklus harga beras dalam setahun, pasti kita akan menemukan bulan-bulan paceklik dimana harga gabah dan beras akan melambung tinggi. Kita sebagai petani harus bisa memanfaatkan perbedaan harga gabah dan beras yang cukup signifikan tersebut. Saat-saat tersebut seharusnya waktu yang ditunggu-tunggu petani untuk menjual hasil panennya. Namun sayang kesempatan tersebut belum bisa dimanfatkan maksimal oleh petani.

Sepertinya keberadaan lumbung padi perlu diaktifkan lagi. Budaya menyimpan gabah ketika panen raya dan menjual gabah ketika paceklik sudah terkikis. Sangat jarang kita temukan lumbung-lumbung padi di desa, jikalau ada hanyalah lumbung kosong yang telah lapuk dimakan jaman.

Alangkah ironisnya budaya bangsa kita yang begitu luhur telah disia-siakan dan telah terlupakan. Petani lebih menyukai menyimpan hasil panen dalam bentuk uang daripada berbentuk gabah. Lebih tragis lagi ada petani yang lebih menyukai menggunakan hasil panen untuk membeli barang-barang yang sifatnya consumtif belaka dan kurang bermanfaat.

Untuk mengatasi kondisi keuangan petani-petani yang benar-benar miskin (sekali panen habis untuk membayar hutang selama masa tanam) pemerintah perlu mengadakan dana talangan untuk meminjamkan uang kepada petani dengan jaminan gabah mereka. Setelah tiba masa paceklik gabah tersebut dijual dan keuntungan dikembalikan kepada petani.

Ada pembaca yang mau menambahkan solusi ataupun saran untuk mengatasi permasalah masa paceklik yang dialami petani? Silahkan tuliskan dikolom komentar dibawah ini.

Semoga bisa memberi manfaat sedikit tulisan saya tentang �harga beras mahal siapa yang paling untung (tips mengatasi paceklik)

-maspary-

Selasa, 04 Januari 2011

JANGAN SEPELEKAN KENCUR ! (MANFAAT DAN BUDIDAYA TANAMAN KENCUR)

kencur Salam Pertanian! Kencur atau (Kaempferia galangal L). Sebagai obat tradisional kencur merupakan salah satu komponen yang sangat terkenal. Pada jaman dulu kencur sangat lazim sebagai obat sakit tenggorokan yang terkena radang ataupun kerkena flu. Kencur juga biasa digunakan sebagai obat kembung dengan cara titumbuk ataupun langsung dikunyah. Manfaat lain dari kencur adalah sebagai obat penghilang rasa capai setelah kita beraktifitas yang terlalu melelahkan. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin dan sakit perut.

Secara umum manfaat kencur bukan hanya sebagai obat tradisional (jamu) namun kencur juga biasa dimanfaatkan dibidang fitofarmaka, industry kosmetika, penyedap makanan dan minuman, rempah, serta bahan campuran saus rokok kretek.

Pada umumnya kencur cocok ditanam pada segala kondisi tanah dan segala cuaca daerah tropis. Namun untuk tumbuh optimal kencur sangat cocok ditanam dalam tanah yang relatif gembur pada dataran rendah sampai sedang (50-600 m dpl), dengan suhu yang berkisar antara 26-30�C.

Cara budidaya kencur adalah sebagai berikut:

  1. Cara pembibitan kencur dapat dilakukan melalui rimpangnya.
  2. Rimpang kencur yang baik untuk dijadikan benih adalah yang berasal dari pertanaman sehat di lahan bebas pathogen, berumur panen 10 bulan, warna kulit mengkilat (bernas) dengan tekstur daging agak keras.
  3. Rimpang hasil panen mengalami masa dorman (masa tidak berkecambah) antara 2-3 bulan.
  4. Apabila rimpang benih sudah disimpan sekitar 3 bulan dan nampak rimpang sudah mulai bertunas, maka benih langsung dapat ditanam dengan kedalaman 5-7 cm dengan jarak tanam 15 x 15 cm (untuk monokultur) dan 20 x 20 cm (untuk polikultur).
  5. Bila menggunakan rimpang yang baru dipanen, untuk mempercepat perkecambahan perlu dilakukan penjemuran dari pukul 07.00-11.00 selama kurang lebih 3 hari.
  6. Kriteria benih yang baik yaitu memiliki bobot 5-10 gr, mempunyai 2-3 bakal mata tunas yang baik dengan tinggi < 1 cm.

Kencur dapat ditanam dengan dua sistem, yaitu, monokultur dan pada batas-batas tertentu dengan sistem polikultur. Sistem polikultur dapat dilakukan dalam waktu mulai tanam sampai berumur 3-6 bulan dengan cara ditumpangsarikan atau disisipkan tanaman semusim (tanaman pendek), seperti, padi gogo, kacang-kacangan, daun bawang, buncis, ketimun, dll. Selain itu, pola tanam dikombinasi dengan tanaman palawija (tanaman tinggi) jagung, ketela pohon, dengan jarak tanam antar baris 1,5-2 m, agar tingkat naungannya kurang lebih 30%.

Pola tanam kencur yang paling menguntungkan dari segi usahatani adalah dengan dua kali penanaman kacang tanah. Selain itu, kencur juga dapat dijadikan tanaman lantai diantara tegakan pohon kelapa atau tanaman kehutanan seperti sengon, jati dll, dengan tingkat naungan kurang lebih 30 %.

Tanaman kencur sangat tahan terhadap hama dan penyakit, jadi jangan kuatir tanaman ini akan menjadi inang hama atau penyakit tertentu.

Manfaatkan waktu kita dalam usaha tani semaksimal mungkin. Manfaatkan tanah kita seefisien mungkin dengan menumpangsarikan tanaman kencur pada tanaman pokok kita. Dengan waktu dan perawatan yang sama kita akan mendapatkan penghasilan tambahan dalam usaha tani kita.

Semoga dengan sedikit ulasan tentang tanaman kencur ini bisa menambah wawasan kita dibidang pertanian. Selain itu semoga bisa menjadi sedikit tabungan pahala bagi saya.

-maspary-

Senin, 03 Januari 2011

12 TAHAPAN PENINGKATAN KUALITAS TANAMAN DURIAN DENGAN TOP WORKING

top working Tanaman durian akan mengalami penurunan kuantitas dan kualitas seiring dengan berjalannya waktu. Tanaman durian yang kualitas dan kuantitas produksinya kurang bagus dapat diperbaiki lagi tanpa adanya perombakan tanaman durian yang telah ada. Caranya adalah dengan teknologi top working.

Top Working merupakan usaha perbaikan mutu tanaman dengan cara memperbaiki tanaman yang sudah ada. 12 Tahapan peningkatan kualitas tanaman durian dengan sistem top working adalah sebagai berikut:

  1. Tanaman induk potong miring (20�) secara manual dengan ketinggian dari tanah sekitar 1 m (lebih baik pada musim hujan)
  2. Olesi permukaan dengan meni atau ditutup plastik/pelepah pisang
  3. Biarkan sampai tumbuh tunas (2-3 bulan)
  4. Pilih calon batang yang akan di sambungkan (varietas yang diinginkan) minimal sebesar pensil
  5. Letakkan calon batang sejajar dengan tunas yang akan disambung
  6. Dengan pisau yang tajam sayat batang keduanya setebal 1/3 batang sepanjang 5-10 cm (sejajar), ketinggian kira-kira 20 cm dari permukaaan batang
  7. Tempelkan kedua batang tepat pada bagian sayatan, ikat kuat dengan tali (tali rafia)
  8. Untuk batang tunas pohon induk, potong batang 3-5 cm diatas sambungannya (setelah sambungan berumur 1 bulan)
  9. Untuk batang sambungan (dari polybag), potong batang 3-5 cm dibawah sambungan (setelah sambungan berumur 2 bulan)
  10. 3 bulan setelah itu potong batang seluruhnya (batang dari polybag)
  11. Setelah 4 bulan ikatan tali rafia dilepas
  12. Semua tunas selain sambungan utama dapat dibuang (bertahap)

Beberapa keuntngan yang diperoreh dengan perbaikan tanaman sistem top working adalah:

  1. Dapat dilakukan pada semua umur tanaman
  2. Tanaman berbuah lebih cepat
  3. Nilai ekonomis meningkat
  4. Perakaran lebih kuat
  5. Jenis buah sesuai keinginan
  6. Satu pohon dapat berbuah lebih dari satu jenis

Selain memiliki beberapa keuntungan ternyata top working juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya:

  1. Pertumbuhan tanaman tertunda
  2. Bagi tanaman yang sudah berbuah dapat menunda waktu berbuah

Tabel perbandingan tanaman durian antara teknologi top working dan tanpa top working

FAKTOR

TANPA TOP WORKING

DENGAN TOP WORKING

Umur Berbuah Lama (� 8 tahun) Cepat (� 3 tahun)
Harga buah Rendah (Rp. 10.000/buah) Tinggi (Rp. 50.000/buah)
Kualitas buah Rasa kurang enak dan tidak stabil, bentuk kurang baik Rasa enak dan bentuk menarik (stabil)
Bentuk pohon Tinggi (� 15 m) tajuk lebar Lebih pendek (� 10 m) tajuk sempit
Pemeliharaan Sulit pemeliharaannya (pembuangan tunas air) Lebih mudah pemeliharaannya
Umur pohon Pendek (� 10 x berbuah)

Lebih panjang (� 15 x berbuah)

Demikian sekilas tentang cara meningkatkan kualitas tanaman durian dengan cara sistem top working, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

-maspary-