Kamis, 31 Maret 2011

TIPS MEMILIH GULA JAWA YANG ASLI

gula-jawa-asli Inilah kehidupan dunia, hanya untuk mencari keuntungan sesaat ada beberapa petani gula jawa kadang berbuat kurang baik dan sedikit curang. Mereka kadangkala mencampur gula jawa mereka dengan berbagai bahan yang harganya lebih murah. Kecurangan ini dilakukan saat mereka memproses pembuatan gula jawa tersebut. Ada yang mencampur gula jawa mereka dengan ubi kayu, ampas kelapa kadang gula pasir.

Di pasaran gula jawa dapat dijumpai dengan berbagai jenis dan keadaan. Ada yang tengahnya keras keputih-putihan karena dicampur dengan gula pasir. Ada pula yang lembek mudah patah, karena dicampur dengan ubi. Lalu juga ada yang kasar karena dicampur dengan ampas kelapa. Nah, untuk mengetahui gula jawa yang asli dan baik, ciri-cirinya tidak terlalu lunak atau keras, bagian dalam tidak terlalu kering dan bagian luarnya coklat terang (merata)

Sumber: Koran KR, pengirim Sunaryo, Jogoyudan Jt 3/524 Yogyakarta 55232

Selasa, 29 Maret 2011

FUNGSI DAN CARA MEMBUAT ARANG SEKAM

membuat-arang-sekam Jumpa lagi dengan Gerbang Pertanian, kali ini kita akan sedikit membahas tentang fungsi dan cara pembuatan arang sekam. Limbah tanaman padi yang berupa sekam seringkali menjadi masalah tersendiri bagi kita. Kalau didaerah saya sekam padi sebagian besar digunakan hanya untuk bahan campuran pembuatan batu bata. Menurut saya limbah sekam jangan hanya digunakan untuk bahan bangunan karena sangat bagus kalau digunakan sebagai bahan penyubur tanah kita. Jika anda punya hasrat bisnis, arang sekam juga bisa dijual ditoko tanaman hias karena digunakan sebagi bahan dasar media tanaman hias.

Pada lahan pertanian arang sekam sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah kita. Menurut beberapa informasi arang sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air. Dan akan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman. Bisa dikatakan arang sekam akan berfungsi seperti zeolit.

Arang sekam memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti tanah. Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air. Penggunaan arang sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias maaupun sayuran (terutama budidaya secara hidroponik). Arang sekam dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko pertanian. Namun tidak ada salahnya memproduksi sendiri arang sekam untuk keperluan sendiri dan bahkan mungkin dapat menjualnya nanti.

Sebenarnya ada beberapa cara pembuatan arang sekam, namun yang akan kami sampaikan hanya 3 cara;

1. Pembuatan arang sekam dengan cara disangrai

Pada prinsipnya pembuatan arang sekam dengan cara ini adalah dengan cara disangrai. Peralatan yang diperlukan adalah tungku dan seng. Caranya, sekam padi diletakkan di atas seng yang telah ditempatkan di atas tungku. Selanjutnya sekam disangrai sambil diaduk. Dengan cara ini akan diperoleh arang sekam sebanyak 40-50 kg dari 100 kg sekam segar.

2. Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar dalam tong perlahan-lahan

Caranya, masukkan sekam ke dalam tong sampai tinggi sekitar 20 cm. Tuang oli ke dalam tong dan bakar. Jika asap dari pembakaran berkurang maka sekam ditambah sedikit demi sedikit hingga tong penuh. Kemudian tong ditutup karung basah dan di atasnya diberi tutup hingga rapat. Biarkan sekam menjadi dingin. Setelah itu pisahkan arang sekam dengan abunya melalui penyaringan. Jumlah arang sekam yang diperoleh juga sekitar 40-50 kg dari 100 kg sekam segar. Cara ini kurang efisien karena memerluan waktu yang lebih lama dibandingkan cara disangrai.

3. Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar bersamaan dalam drum. Letakkan pralon atau bambu ditengah drum. Tuangkan sekam disekeliing bambu tadi sambil dipadatkan hingga drum terisi penuh dengan sekam. Cabut bambu/ pralon tani. Buatlah sumber api dilubang tadi menggunakan kayu bakar atau yang lain. Biarkan asap mengepul hingga sekam menjadi arang semua.

Terserah anda mau pilih dengan cara yang mana, terpenting bisa digunakan untuk merubah limbah sekam menjadi arang sekam yang bermanfaat bagi lingkungan kita. Demikian sedikit tips dari Gerbang Pertanian tentang fungsi dan cara pembuatan arang sekam. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

Sabtu, 26 Maret 2011

CORYNEBACTERIUM PADI SEHAT BEBAS KRESEK



Salam pertanian!! Serangan penyakit kresek, hawar daun bakteri (BLB) pada tanaman padi telah meresahkan para petani kita. Sepertinya sekarang ini kresek telah menjadi penyakit utama pada tanaman padi. Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan kresek tidak main-main, bisa mencapai 75 %.

Belum pahamnya petani tentang penyakit kresek ini menjadi kendala untuk mengendalikannya. Berbagai cara pengendalian secara kimia dilakukan petani namun banyak yang belum mendapatkan hasil yang maksimal. Padahal ada cara organik yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit kresek ini (keefektifannya bisa mencapai 80%).

Salah satu pengendali kresek yang telah teruji dalam berbagi demplot kita di daerah Banyumas adalah dengan menggunakan agensi hayati Coryne bacterium sp. Selain harganya sangat murah Coryne bacterium sp juga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Coryne bacterium sp. yang merupakan salah satu agens hayati bersifat antagonis dapat mengendalikan beberapa jenis penyakit tanaman. Yang paling utama Coryne bacterium sp. dapat mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae.

Adapun penyakit tanaman lain yang dapat dikendalikan oleh agens antagonis Coryne bacterium sp adalah penyakit bercak daun pada jagung, penyakit bengkak akar pada kubis, dan penyakit bakteri layu pisang

Bakteri ini berbentuk batang, jenis gram positif. Koloninya berwarna putih kotor, dan di bawah lampu ultra violet tidak bereaksi. Kemampuan bakteri ini dalam menekan penyakit Kresek (BLB) mencapai 80 persen.

Sasaran bakteri Coryne bacterium sp.

Bakteri ini efektif untuk mengendalikan penyakit Kresek (BLB) yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv oryzae, Hawar Daun Jingga (BRS) yang disebabkan oleh Pseudomonas sp pada tanaman padi, bercak daun Helminthosporium sp dan Cercospora sp pada tanaman jagung, penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae) pada tanaman kubis, serta penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) pada tanaman pisang.

Untuk cara penggunaan Coryne bacterium sp. dapat anda download di sini.

Gerbang Pertanian juga menyediakan Coryne bacterium sp yang siap aplikasi dengan harga Rp.12500/ botol 600 ml.

Untuk pembelian Coryne Bacterium silahkan Klik disini atau pada menu order.

BENIH PADI UNGGUL B3 (BERANAK DAN BERBULIR BANYAK)









Gerbang Pertanian kini telah menyediakan benih padi unggul B3 yang mampu beranak dan memproduksi bulir banyak . Benih ini bukanlah benih padi hibrida yang hasil panennya tidak boleh ditanam ulang. Jika anda menyukainya anda boleh menanamnya lagi tentunnya dengan tehnik cara memproduksi benih padi unggul seperti yang telah saya tuliskan beberapa waktu yang lalu.

Benih unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) ini telah melalui berbagai demplot di beberapa lokasi (daerah) :

  1. Bapak Kasman (Cindaga, Kab. Banyumas), Pada demplot ditempat Bapak Kasman benih padi ini mampu berproduksi 10,15 ton/ ha. Sedangkan rata-rata produksi padi didaerah tersebut (varietas IR 64, Ciherang, situbagendit, cilamaya dll) adalah 8,05 ton/ ha.
  2. Bapak Wirdal (Adipala, Kab. Cilacap), Ditangan Bapak Wirdal padi ini mampu berproduksi 9,52 ton/ ha. Rata-rata produksi padi di daerah tersebut sekitar 8,4 ton/ ha.
  3. Bapak Marjo (Gambarsari, Kab, Banyumas), Dengan cara penanaman semi organik (tanpa pestisida kimia dan hanya menggunakan pupuk urea sangat sedikit)padi ini mampu berproduksi 10 ton/ ha, biasanya beliau hanya mampu panen sekitar 8 ton/ ha.
  4. Bapak sansuhidi (Sawangan, Kab. Banyumas), dengan pengelolaan sederhana padi ini mampu berproduksi 9,52 ton/ ha dengan rata-rata produksi hanya 5,6 ton/ ha.

Dari hasil pengamatan ke empat demplot tersebut kami bisa mencatat beberapa spesifikasi benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak). Adapun spesifikasi benih padi tersebut adalah:

  1. Umur panen lebih cepat sekitar 5 hari dibanding IR 6

    4 (kira-kira 85 hst dimusim kemarau dan 95 hst dimusim hujan).
  2. Potensi jumlah anakan sekitar 15-35/ rumpun (dengan jarak tanam 20 cm X 30 cm)
  3. Jumlah bulir sekitar 460-550/ malai

  4. Tanaman tahan terhadap kresek
  5. Tanaman tahan terhadap penyakit busuk leher
  6. Kurang tahan terhadap penyakit busuk pelepah

  7. Batang kokoh dan tahan roboh
  8. Lebar daun kurang lebih 2 cm
  9. Tinggi tanaman 120 cm
  10. Panjang malai 32-36 cm

  11. Daun tumbuh tegak sehingga tidak saling menutupi
  12. Nasi agak pulen
Jika kita lihat foto diatas, Coba bandingkan antara malai padi B3 (kiri) dan Malai padi Ciherang (kanan), jauh lebih banyak dan panjang malai padi B3 bukan?



Dari foto diatas malai padi B3 (atas dan bawah) jauh lebih banyak bulirnya dan lebih panjang malainya daripada malai padi ciherang (tengah)



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) ini adalah:

  1. Usahakan tanam bibit muda sekitar 15 - 18 hss
  2. Gunakan jarak tanam 20 cm X 30 cm atau tergantung kesuburan (semakin subur semakin jarang)
  3. Gunakan sistem tanam legowo 4 : 1
  4. Jangan gunakan pupuk urea terlalu banyak, alihkan ke NPK
  5. Perbanyak pupuk organik baik yang padat maupun pupuk organik cair.

Untuk meningkatkan suatu produksi tanaman padi benih memegang peranan sangat penting bahkan bisa saya bilang benih adalah faktor utama. Faktor yang lain seperti pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit dan tehnik budidaya yang lain hanyalah faktor pemaksimalan potensi benih. Bagaimanapun baiknya cara berbudidaya (pemupukan, pengendalian hama penyakit, pengairan dll) namun jika benih yang kita tanam jelek saya yakin hasilnya juga kurang memuaskan.

Ada beberapa faktor yang perlu kita lihat sebagai indikator bahwa benih tersebut layak untuk kita kembangkan:

  1. Daya adaptasi terhadap lingkungan.
  2. Kemampuan membentuk anakan.
  3. Kemampuan memproduksi bulir.
  4. Daya tahan terhadap hama penyakit.

Trimakasih atas kesediannya untuk membaca artikel tentang benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) dari Gerbang Pertanian

Jika anda berminat untuk mencoba silahkan klik disini atau pada menu order.

NB: Mohon maaf bagi rekan-rekan Gerbang Pertanian yang berminat dengan B3 ada sedikit salah informasi terhadap ketahanan terhadap busuk leher, ternyata benih padi B3 kurang tahan terhadap penyakit busuk malai atau patah leher. Sehingga petani yang mau tanam B3 bisa melakukan pencegahan secara dini.

Jumat, 25 Maret 2011

MENGUKUR pH TANAH DENGAN KERTAS LAKMUS/ pH INDIKATOR

ph indikator Kali ini Gerbang Pertanian akan membagikan tips bagaimana cara sederhana dan mudah mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH indikator. Ini adalah cara yang biasa digunakan para petani bukan untuk tujuan penelitian dalam bidang ilmu tanah. Yach karena Gerbang Pertanian ditulis memang untuk para petani, dan penjelasannyapun menggunakan bahasa petani yang cenderung sederhana.

Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.

Langsung praktek aja ya,

Alat dan Bahan:

  1. Kertas lakmus atau pH indikator
  2. Air aqua
  3. Gelas aqua
  4. Sendok teh
  5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)

Cara pengukuran:

  1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
  2. Masukkan dalam gelas aqua
  3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
  4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
  5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
  6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
  7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
  8. Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa.

Sangat mudah bukan?

Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian ? Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.

pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 � 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.

Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).

Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.

Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.

Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.

Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.

Demikian sekelumit tips dari Gerbang Pertanian tentang bagaimana cara mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH meter, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Dan harapan saya tentunya akan bisa lebih meningkatkan hasil pertanian dari para petani kita.

Selasa, 22 Maret 2011

7 KERUGIAN MEMBAKAR JERAMI PADI

membakar-jerami Tak henti-hentinya saya selalu mengajak teman-teman petani untuk tidak membakar jerami hasil panen mereka. Ternyata banyak yang tidak memperdulikannya dengan berbagai alasan yang memang masuk akal. Ada yang mengatakan kalau harus menebar kelahan lagi akan menambah pekerjaan, ada yang mengatakan kalau ditumpuk akan menjadi sarang tikus dan ada yang mengatakan  kalau yang membakar jerami adalah para penggembala bebek.

Semua alasan itu memang tepat dan masuk akal, namun itu semua hanya tepat untuk jangka pendek. Untuk jangka panjang yang namanya pembakaran jerami tetap  akan sangat merugikan kita sendiri. Mau tahu alasannya?

Menurut Gerbang Pertanian inilah 7 kerugian jika kita membakar jerami padi:

  1. Dengan membakar jerami padi kita berarti telah membakar unsur hara yang terkandung dalam jerami tersebut. Sayang sekali unsur hara yang seharusnya bisa menambahkan kesuburan tanah kita hanya kita buang sia-sia.
  2. Batang dan daun padi yang bisa menyuburkan tanah secara fisika (jika membusuk akan menjadi humus, bahan organik atau C-organik) hanya akan terbakar menjadi karbon atau arang.
  3. Jerami padi yang jika kita tanamkan ketanah akan menjadi makanan mikroorganisme tanah jika kita bakar justru akan membunuh mikroorganisme dipermukaan tanah.
  4. Secara perlahan namun pasti pembakaran jerami akan menurunkan produktifitas tanah kita sehingga panen kita semakin hari akan semakin menurun.
  5. Sebenarnya pembakaran jerami padi adalah pemborosan bagi kita kaum petani. Karena jika kita mau mengembalikan jerami padi kesawah tentunya pemupukan akan bisa kita kurangi, namun jika kita bakar kita akan memerlukan biaya pupuk lebih banyak.
  6. Asap yang dihasilkan dari pembakaran jerami akan mengakibatkan polusi/ pencemaran udara dan sekaligus juga akan merusak ozon pelindung bumi.
  7. Pengembalian jerami padi kesawah akan mengembalikan unsur hara Kalium ke tanah.  Unsur kalium ini berfungsi sebagai penguat dan pengeras bagian tanaman yang akan membantu ketahanan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Jika kita bakar terus-menerus tanpa penambahan unsur hara K ketanah akan menyebabkan tanaman padi kita rentan terserang hama dan penyakit,

Dari ketujuh kerugian membakar jerami padi yang ditulis Gerbang Pertanian diatas ada yang ingin menambahkan? silahkan tulis dikolom komentar dibawah ini. Semoga artikel ini bisa membawa manfaat bagi petani dan pembaca semua.

Salam Pertanian!!

Jumat, 18 Maret 2011

5 KERUGIAN PENGGUNAAN UREA BERLEBIH

bahaya-urea Salam Pertanian!! Bagi para petani padi yang namanya pupuk urea bisa diibaratkan sebagai nasinya tanaman.  Sedangkan SP dan KCl ataupun NPK hanya sebagai lauknya.  Sehingga wajib hukumnya para petani menggunakan urea.  Maka ketika harga pupuk urea mahal petani padilah yang paling resah. Mereka tidak bisa tidur nyenyak jika saat tanam tiba namun kelangkaan pupuk urea terjadi.

Lebih ironis lagi mereka ada yang menganggap bahwa yang namanya pupuk itu hanya urea. Mereka mengguanakan urea secara berlebihan tanpa diimbangi dengan pupuk yang lain. Boro-boro pupuk organik, tidak pernah terlintas didalam benak mereka. Mereka tidak pernah menyadari apa yang akan diakibatkan jika menggunakan urea secara berlebihan dan terus-menerus. Oleh karena itu Gerbang Pertanian kali ini akan membahas tentang kerugian yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk urea yang terlalu banyak.

  1. Yang pasti dengan penggunaan urea yang berlebihan akan mengakibatkan pemborosan biaya usaha tani kita.
  2. Akan merusak tanah, dengan pemberian bahan kimia yang berlebih dan terus menerus akan sangat merusak kesuburan tanah kita. Jika urea diberikan ke tanah akan mengakibatkan tanah menjadi masam. Tanah yang masam  mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu  menjadi terhambat.
  3. Akan mengancam kelangsungan hidup mikroorgansme yang berada dalam tanah
  4. Menjadikan ketergantungan petani terhadap pupuk urea. Seperti kondisi sekarang ini sebagian besar petani seperti kecanduan urea.
  5. Jika pemupukan urea terlalu banyak akan menjadikan tanaman sukulen  sehingga tanaman akan menjadi mudah terserang hama maupun penyakit.

Dengan berbagai penjelasan tersebut diatas semoga petani kita menjadi tidak selalu tergantung kepada urea. Petani kita menjadi lebih bijaksana dalam penggunaan urea dan  bahan-bahan kimia pada umumnya. Apalagi ada wacana dari pemerintah di tahun 2012 subsidi pupuk kimia akan dicabut.

Marilah kita mulai melirik tentang penggunaan pupuk organik yang jelas-jelas dapat diandalkan untuk jangka panjang. Mari kita manfaatkan bahan organik yang berada disekitar kita untuk kita sulap menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman kita. Kita tidak perlu cemas dengan kelangkaan pupuk kimia, tak usah bingung jika pupuk urea mahal karena kita telah bisa membuat pupuk sendiri.

Harapan Gerbang Pertanian  petani bisa benar-benar menjadi mandiri, bisa memenuhi kebutuhan saprodinya dari diri sendiri. Bibit sudah bikin sendiri (nggak usah beli), pupuk nggak usah beli karena kita telah membuat sendiri. Otomatis keuntungan petani akan semakin besar, masyarakat menjadi sehat karena makanan mereka minim kimia.

Itu saja cerita hari ini tentang 5 kerugian yang diakibatkan oleh penggunaan urea yang berlebih. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa menambah wawasan bagi kita semua.

Salam Pertanian!!

Senin, 14 Maret 2011

7 LANGKAH MENGGUNAKAN BAGAN WARNA DAUN (BWD)

bagan-warna-daun (2) Sebenarnya tentang cara menggunakan bagan warna daun bukanlah hal yang sulit dan saya kira sudah banyak blog-blog pertanian yang memostingnya. Demi pentingnya manfaat menggunakan bagan warna daun ini maka GERBANG PERTANIAN perlu mengulas lagi tentang BWD  tersebut.  Selain itu juga untuk ikut berpartisipasi agar para petani tidak sembarangan dan berlebihan dalam penggunaan pupuk urea. Bukan sekedar nilai uangnya, tetapi jika berlebihan akan berdampak petaka bagi petani itu sendiri. Kenapa? Yach� Karena kelebihan pemakaian urea berarti akan memicu serang kresek atau hawar daun bakteri (BLB)

Bagan warna daun (BWD) adalah alat berbentuk persegi empat yang berguna untuk mengetahui kadar hara N tanaman padi. Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai dari hijau muda hingga hijau tua, yang menggambarkan tingkat kehijauan daun tanaman padi. Sebagai contoh, kalau daun tanaman berwarna hijau muda berarti tanaman kekurangan hara N sehingga perlu dipupuk. Sebaliknya, jika daun tanaman berwarna hijau tua atau tingkat kehijauan daun sama dengan warna di kotak skala 4 pada BWD berarti tanaman sudah memiliki hara N yang cukup sehingga tidak perlu lagi dipupuk.

Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian BWD dalam kegiatan pemupukan N dapat menghemat penggunaan pupuk urea sebanyak 15 - 20% dari takaran yang umum digunakan petani tanpa menurunkan hasil.  Maka sebaiknya setiap petani harus memiliki bagan warna daun tersebut.


Langsung aja pada pokok pembicaraan bagaimana cara menggunakan BWD:

  1. Sebelum berumur 14 hari setelah tanam pindah (HST), tanaman padi diberi pupuk dasar N dengan takaran 50-75 kg per hektar. Pada saat itu BWD belum diperlukan.
  2. Pengukuran tingkat kehijauan daun padi dengan BWD dimulai pada saat tanaman berumur 25-28 HST. Pengukuran dilanjutkan setiap 7-10 hari sekali, sampai tanaman dalam kondisi bunting atau fase primordia. Cara ini berlaku bagi varietas unggul biasa. Khusus untuk padi hibrida dan padi tipe baru, pengukuran tingkat kehijauan daun tanaman dilakukan sampai tanaman sudah berbunga 10%.
  3. Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada hamparan yang seragam, lalu pilih daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun.
  4. Taruh bagian tengah daun di atas BWD, lalu bandingkan warna daun tersebut dengan skala warna pada BWD. Jika warna daun berada di antara dua skala warna di BWD, maka gunakan nilai rata-rata dari kedua skala tersebut, misalnya 3,5 untuk nilai warna daun yang terletak di antara skala 3 dengan skala 4 BWD.
  5. Pada saat mengukur daun tanaman dengan BWD, petugas tidak boleh menghadap sinar matahari, karena mempengaruhi nilai pengukuran.
  6. Bila memungkinkan, setiap pengukuran dilakukan pada waktu dan oleh orang yang sama, supaya nilai pengukuran lebih akurat.
  7. Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati warnanya dalam batas kritis atau dengan nilai rata-rata kurang dari 4,0 maka tanaman perlu diberi pupuk N dengan takaran:
    • 50-70 kg urea per hektar pada musim hasil rendah (di tempat-tempat tertentu seperti Subang Jawa Barat, musim hasil rendah adalah musim kemarau).
    • 75-100 kg urea per hektar pada musim hasil tinggi (di tempat-tempat tertentu seperti Kuningan Jawa Barat dan Sragen Jawa Tengah, musin hasil tinggi adalah musim kemarau).
    • 100 kg urea per hektar pada padi hibrida dan padi tipe baru, baik pada musim hasil rendah maupun musim hasil tinggi.

Ada yang perlu diingat, setelah tanaman padi berumur lebih dari 50 hst sebaiknya hentikan pemakaian urea kecuali pada tanaman padi hibrida.

Mudah bukan dalam penggunaan bagan warna daun? Kalau sudah paham sebaiknya mulai sekarang sebelum melakukan pemupukan jangan lupa gunakan dulu bagan warna daun (BWD) untuk menghemat biaya pemupukan, mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi serangan hama penyakit.

Ada yang ingin berbagi pengalaman dalam penggunaan bagan warna daun? silahkan tulis di kolom komentar dibawah ini.

Jumat, 11 Maret 2011

MENGATASI PENYAKIT KUDIS PADA KAMBING

12062010(007) Salam pertanian!! Rekan-rekan gerbang pertanian semua, kali ini saya akan membagikan sedikit tips sederhana mengatasi penyakit kudis pada kambing. Penyakit kudis pada kambing merupakan penyakit sepele tetapi sering menyerang di peternakan kambing kita. Penyakit ini akan mudah menyerang pada peternak yang jorok yaitu pada peternakan yang  kandangnya kotor dan kambingnya juga jarang dimandikan.

Secara umum tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit kudis pada ternak kambing adalah:

  1. Jika ada ternak yang terserang kudis harus segera dipisahkan,
  2. Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit atau tidak misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda fisiknya, nafsu makan dan sebagainya, dan
  3. Segera lakukan pengobatan pada ternak yang terserang kudis.

Pemakaian obat-obatan memerlukan kehatian-hatian karena kesalahan pemberian akan berakibat fatal dan kalaupun tidak maka pemakaian obat yang tidak tepat akan merugikan peternak. Namun demikian, mengobati ternak yang sakit tidak harus menggunakan obat buatan pabrik.

Berdasarkan pengalaman lapangan yang pernah penulis alami, pemakaian obat-obatan tradisional tidak kalah manjurnya untuk mengobati ternak sakit.  Pemanfaatan obat tradisional dianjurkan karena selain dapat menghemat biaya, juga dapat mengurangi ketergantungan petani peternak terhadap obat-obat ternak pabrik yang biasanya kurang bahkan tidak tersedia di pedesaan.

 
Untuk pengobatan penyakit kudis pada kambing cukur bulu sekitar daerah terserang, lalu mandikan ternak dengan sabun sampai bersih, kemudian jemur sampai kering. Setelah kering dapat diobati dengan menggunakan beberapa cara:

  1. Belerang dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa, kemudian dipanaskan dan digosokkan pada kulit yang sakit;
  2. Belerang dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit yang sakit
  3. Kamper/ kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Pencegahan:

  • Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh bercampur dengan ternak yang sehat;
  • Ternak yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis;
  • Mandikan ternak dua minggu sekali;
  • Bersihkan kandang seminggu sekali.

Saya kira sampai disini dulu pembahasan kita tentang cara mengatasi penyakit kudis pada kambing. Semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan kita yang membudidayakan kambing. Ada informasi tambahan tentang mengatasi penyakit kudis pada kambing? Silahkan tulis di kolom komentar dibawah ini.

-maspary-

Senin, 07 Maret 2011

CARA MENGUKUR KADAR BAHAN ORGANIK TANAH

bahan-organik-tanah1Humus atau kita biasa mengatakan bahan organik tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Kadang kala kita juga menyebutnya sebai C-Organik tanah. Kenapa penting? Karena C-organik dalam tanah akan sangat menentukan perkembangan mikro organisme tanah, menentukan jumlah kapasitas tukar kation (mudah tidaknya unsur hara terserap oleh akar) dan akan menentukan agregat atau struktur tanah.

Dengan cara yang akan saya sampaikan nanti akan kita ketahui berapa persen kandungan bahan organik tanah dan akan kita ketahui secara sederhana tekstur/ komposisi tanah kita. Seberapa besar kandungan kerikil, pasir, debu dan liat tanah kita.  Cara ini adalah cara yang sangat sederhana yang digunakan para petani jadi bukan skala laboratorium.

Baiklah kita akan langsung praktek saja ya pak:

Bahan:

  1. Plastik pembungkus kacang bawang 1 meter
  2. Sampel tanah secukupnya
  3. Air secukupnya

Cara pelaksanaan:

  1. Ambil sampel tanah kita. (ambil dari 4 penjuru ladang/ sawah kita dan 1 lokasi tengah ladang/ sawah kita). Saat pengambilan sample tanah sebaiknya tanah dalam kondisi kering.
  2. Campurkan dengan cara diremas-remas dengan tangan secara merata.
  3. Ikat salah satu ujung plasik kacang bawang
  4. Setelah kelima sample tanah tersebut kita campurkan secara merata lalu kita masukkan dalam plastik tersebut sampai kira-kira setinggi setengah dari panjang plastik tersebut
  5. Tambahkan air bersih sampai hampir penuh.
  6. Tiup plastik sampai melembung dan ikat ujung plastik pada bagian yang belum diikat tadi.
  7. Kocok-kocong sampai tanah dan air benar-benar merata.
  8. Gantungkan plastik tersebut pada tiang
  9. Biarkan kira-kira satu/ dua jam
  10. Setelah benar-benar mengendap kita akan melihat komposisi/ penyusun tanah kita.

Keterangan:

  • Humus biasanya akan tersusun pada lapisan tanah paling atas setelah air dan berwarna hitam.
  • Disekitar humus ada lapisan debu/ lempung
  • Paling bawah adalah kerikil/ pasir.

Setelah kita mengetahui penyusun tanah kita otomatis kita akan mengetahu kandungan atau persentase bahan organik/ humus/ C-organik tanah kita. Kalau sekiranya bahan organik dalam tanah kita minim sebaiknya secepatnya kita menambahkannya pada lahan kita.

Selamat mencoba. Semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat bagi usaha tani kita.

Salam Pertanian!!

-maspary-

Jumat, 04 Maret 2011

ZPT ORGANIK MURAH PRODUK INDONESIA



Salam Pertanian!! Kali ini GERBANG PERTANIAN kembali akan membagikan informasi seputar ZPT Organik. Kita tidak perlu lagi membahas definisi atau arti ZPT karena beberapa waktu yang lalu kita telah membahas tentang Zat Pengatur Tumbuh dan cara sederhana membuat ZPT Organik.

Dengan menggunakan ZPT/ Hormon organik kita akan ikut berpartisipasi dalam melestarikan bumi kita, karena aplikasinya tidak meninggalkan residu yang akan mengganggu kesehatan manusia. ZPT organik sangat cocok untuk para petani yang sedang menggeluti pertanian organik. ZPT organik juga lebih aman dalam penggunaannya, karena jika dosisnya terlalu banyak tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Dan yang utama ZPT Organik akan bisa digunakan pada semua tanaman, padi, jagung, kedelai, cabai, kacang, kentang, bunga-bungaan dan bahkan tanaman hias.

Bagi rekan-rekan pembaca yang belum sempat membuat ZPT Organik atau malas membuat ZPT Organik sendiri nggak usah kuatir, karena GERBANG PERTANIAN telah menyediakan ZPT Organik tersebut. Bahan utama ZPT organik ini adalah berbagai macam bahan organik yang di ekstrak secara khusus menggunakan enzim. Formulasi ZPT organik tersebut adalah tepung menggumpal yang jika dicampur dengan air akan larut sempurna. GERBANG PERTANIAN belum sempat mengemas ZPT Organik tersebut karena memang tujuannya belum kearah komersil sementara hanya untuk kalangan sendiri.
















ZPT organik ini mengandung tiga jenis ZPT/ Hormon (Giberellin, Sitokinin dan Auksin), juga mengandung unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Dan yang tidak kalah penting ZPT Organik ini mengandung C-Organik yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki tanah kita baik secara fisik, kimia maupun biologi. Secara rinci kandungan ZPT Organik tersebut adalah:
  • Giberellin 49,55 ppm
  • Sitokinin 42,31 ppm
  • Auksin 37,52 ppm
  • C-Organik 45,8%
  • N Total 1,5%
  • P2O5 2,74%
  • K2O 2,49%
  • Fe 352 ppm
  • Mn 23 ppm
  • Cu 5 ppm
  • Zn 29 ppm
  • B 58 ppm
  • Co 2 ppm
  • Mo 7 ppm

Kalau kita lihat kandungan dari ZPT Organik tersebut bukankah sangat lengkap? Otomatis akan sangat baik untuk meningkatkan hasil usaha tani kita.

Manfaat ZPT Organik tersebut antara lain:

Meningkatkan kesuburan tanah baik secara fisik, kimia dan biologi (fungsi C-Organik)
  1. Meningkatkan jumlah dan aktivitas mikro organiame tanah
  2. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) sehingga mengurangi kehilangan unsur hara dalam tanah
  3. Memperbaiki agregat dan struktur tanah
Memperbaiki dan merangsang pertumbuhan tanaman baik pertumbuhan vegetatif dan generatif
  1. Memperbaiki struktur perakaran tanaman sehingga meningkatkan serapan unsur hara
  2. Pertumbuhan vegetatifnya lebih cepat dan kokoh
  3. Merangsang pertumbuahan tunas baru
  4. Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
  5. Mempertahankan tanaman tetap hijau dan segar sehingga memperpanjang masa panen
  6. Meningkatkan hasil produksi
  7. Meningkatkan kualitas hasil produksi
Cara penggunaannya juga sangat mudah karena bisa dilakukan dengan beberapa cara:
  1. Ditaburkan bersamaan saat pemupukan (dicampur pupuk dasar)
  2. Disemprotkan bersamaan dengan aplikasi pestisida
  3. Dikocorkan dengan memcampurkannya dengan NPK(tanaman hortikultura)
Harga ZPT Organik tersebut juga sangat terjangkau cuma Rp.8000/ ons. Mohon maaf ZPT Organik tersebut belum dikemas, jadi masih dalam bentuk curah.

Ada yang tertarik ingin mencoba ZPT Organik untuk usaha tani anda? Klik disini atau pada menu order

Untuk cara aplikasi ZPT Organik secara lengkap silahkan download disini

Selasa, 01 Maret 2011

MEMBUAT BENIH PADI UNGGUL

benih-padi-unggul Salam Pertanian!! Rekan-rekan gerbang pertanian semua, kali ini kita akan belajar bersama membuat benih padi unggul. Benih padi yang unggul sangat penting sekali bagi kita karena benih merupakan faktor utama dan penentu keberhasilan budidaya kita. Bagaimanapun baikknya perawatan tanaman yang kita lakukan tidak akan ada gunanya jika benih yang kita gunakan sangat jelek.

Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran, namun apakah semuanya mempunyai kualitas yang baik? Seringkali kita menemukan kejadian walaupun benih yang kita gunakan tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah kita tanam hasilnya kurang memuaskan. Iyah, namanya juga jaman sekarang apa saja bisa dicurangin.

Langkah yang utama untuk membuat benih padi yang unggul adalah kita harus memiliki benih padi  berlabel putih, benih dengan label putih bisa kita dapatkan di balai benih padi setempat.  Seandainya kita kesulitan mendapatkan benih berlabel putih kita bisa juga menggunakan benih yang berlabel ungu. Benih berlabel ungu bisa kita dapatkan di kios-kios pertanian. Kebutuhan benih sekitar 25 Kg untuk lahan 1 ha.

Langka yang kedua kita siapkan lahan untuk menanam padi tersebut. Lahan harus terisolasi dengan tanaman padi yang lain agar kemurniannya terjaga. Jarak antar lahan dan tanaman padi yang lain minimal 10 m. Atau paling enak kalau kita menanamnya berbeda waktu dengan tanaman padi yang lain. Terserah saja caranya yang penting jangan sampai waktu pembungaannya sama.

Sebelum benih label putih/ ungu  kita semai, sebaiknya kita seleksi dulu dengan menggunakan air garam/ air abu. Gunakan benih yang terendam dan jangan gunakan benih yang mengapung. Rendam dengan air bersih selama 24 jam dan tiriskan selama 24 jam pula. Namun jika calon akar belum ada 0,5 cm pemeraman bisa diperlama 24 jam lagi.

Lahan pesemaian kita siapkan seperti biasa dengan luas kurang lebih 20 % dari luas lahan. Cara pembuatan bibit seperti padi bisaa, hanya yang harus diperhatikan adalah saat bibit padi umur 1 minggu sebaiknya kita beri NPK secukupnya. Dan saat bibit satu minggu menjelang  tanam sebaiknya kita aplikasi pestisida, agar saat penanaman nanti tidak ada hama dan penyakit yang terbawa ke pertanaman.

Cara penanaman benih padi unggul yang baik adalah harus memerhatikan jarak tanam, yaitu jangan kurang dari 22 cm. Dan gunakan sistem tanam legowo maksimal 4:1. Tanam harus umur muda, kurang dari 18 hss. Saat pelaksanaan jangan terlalu dalam. Gunakan cara tanam jiwir 1-2 batang per lubang. Inilah kunci untuk meningkatkan produksi benih padi unggul.

Dalam pemeliharaan yang paling penting adalah pengairan yang berselang, yaitu pemberian air dan buang air sampai tanah agak mengering. Tanaman jangan selalu direndam air. Pemupukan gunakan NPK 300 kg/ ha dan tambahkan urea 100 kg/ha atau sesuaikan kebutuhan dengan menggunakan bagan warna daun.  Pemupukan bisa diberikan 2 kali ataupun 3 kali.

Ketika tanaman benih padi unggul telah berbuah maka perlu dilakukan penyortiran, hal ini berguna untuk meningkatkan kemurnian benih. Penyortiran dilakukan dengan cara membuang/ memangkas bulir-bulir padi yang berbeda varietasnya. Pemangkasan juga dilakukan terhadap jenis gulma yang sefamili dengan padi.

Ada trik juga untuk memantapkan pengisian bulir, yaitu dengan cara menambahkan pupuk NPK ketika bulir padi telah masak susu. Hal ini berfungsi untuk memperlama proses pengisian dan memundurkan masa panen.

Pemanenan benih padi unggul dilakukan jangan bersamaan dengan tanaman padi konsumsi. Hal ini bertujuan agar supaya benih tidak tercampur dengan benih lain. Gunakan sabit yang bergerigi dan taruh potongan malai pada terpal atau karung bekas. Pemanenan dilakukan saat padi menguning sekitar 90 %.

Penjemuran calon benih padi unggul sebaiknya  tidak dilakukan dilantai jemur, tapi harus diberi alas terpal atau anyaman bambu. Penjemuran sebaikknya dilakukan saat pagi hari sekitar jam 07.00 sampai jam 10.00 dan sore hari sekitar jam 14.30 sampai jam 17.00. Keringkan sampai kadar air sekitar 14-12 %. Sebelum digunakan untuk benih sebaiknya benih padi unggul dilakukan stagnasi dulu (disimpan dalam karung) sekitar  1-2 minggu. Setelah proses stagnasi bibit padi unggul siap digunakan.

-maspary-

HASIL-PENCARIAN-ARTIKEL-PERTANIAN