Kamis, 28 April 2011

MINYAK CENGKEH OBAT SAKIT GIGI

minyak-cengkeh-obat-sakit-gigi Salam Pertanian! Satu tips lagi buat anda yang sering sakit gigi. Sakit gigi tidaklah seenak lagunya Megi Z (lebih baik sakit gigi daripada sakit hati), kenyatannya lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. Atau lebih baik tidak sakit dua-duanya. Sakit gigi terlihat sepele dan biasanya jarang yang njenguk. Tapi sakitnya minta ampun deh�. bikin kita gak bisa tidur badan panas dingin dan kepala pusing juga membuat kita mudah emosi. Memang belum saya dengar kalau sakit gigi bisa menyebabkan penderita meninggal dunia.

Penyebab sakit gigi biasaya adalah karena kita kurang bisa menjaga kebersihan gigi kita. Kita lupakan sikat gigi dipagi hari setelah sarapan dan pada malam hari sebelum tidur. Karena kita sering menyepelekan kedua hal tersebut maka akan mengakibatkan gigi kita berlubang dan akan menyebabkan sakit gigi.

Pengobatan sakit gigi biasanya hanya menggunakan obat kimia yang meredakan rasa sakit. Seperti Antalgin, asam mefenamat atau obat-obatan spesifik untuk sakit gigi yang lain. Obat-obat tersebut sifatnya hanya sementara, setelah 5 jam obat tersebut akan turun daya kerjanya dan sakit akan kembali terasa.

Padahal kalau kita mau menggali potensi pengobatan tradisional kita ada cara pengobatan yang mudah, murah dan aman untuk sakit gigi. Salah satu obat untuk sakit gigi yang manjur dan menjadi andalan nenek moyang kita adalah menggunakan minyak cengkeh. Minyak cengkeh sangat mudah diperoleh di apotek atau toko obat tradisional. Selain mudah harganya juga sangat murah, 5 ribu sudah dapat botol yang 25 ml. Kelebihan pengobatan dengan minyak cengkeh adalah jika sakit gigi kita telah sembuh biasanya tidak akan kambuh lagi.

Caranya juga sangat mudah:

  1. Ambil kapas dan buatlah bentuk bulatan kecil sebesar lobang gigi kita yang sakit.
  2. Celupkan salah satu ujung bulatan kapas tadi pada minyak cengkeh
  3. Masukkan kapas tadi ke lubang gigi yang sakit dengan kapas yang terkena minyak cengkeh berada didalam, sehingga minyak cengkeh akan menyentuh pada dalam lobang gigi.
  4. Gigit kapas tadi sampai beberapa saat dan biarkan kapas menancap dilobang gigi selama beberapa jam.
  5. Jika panasnya sudah hilang gantilah kapas yang barudan jangan lupa celupkan lagi ke minyak cengkeh.
  6. Demikian seterusnya sampai sakit gigi kita sembuh total.

Sekian dulu tips dari Gerbang Pertanian tentang cara mengobati sakit gigi dengan menggunakan minyak cengkeh. Semoga berguna bagi pembaca semua dan doa saya untuk semua pembaca semoga tidak ada yang sakit gigi. Jika ada informasi terbaru ataupun informasi tambahan silahkan sharing bersama-sama disini.

Senin, 25 April 2011

BUDIDAYA ITIK/ BEBEK SECARA MODERN

budidaya-bebek-peking-modern Itik atau bebek bukanlah binatang yang aneh bagi kita dan kita juga telah biasa memeliharanya secara tradisional (memelihara dengan kandang seadanya dan pemberian pakan yang belum optimal). Kali ini Gerbang Pertanian ingin sedikit mengulas tentang budidaya itik/ bebek secara modern.

1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari
Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus
dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas
domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PERIKANAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika
Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim
tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau
Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten
Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. JENIS
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan,
yaitu:

  1. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV
    2000-INA;
  2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
  3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call),
    Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
    Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur
    seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA
    dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian
    Ternak) Ciawi, Bogor.

4. MANFAAT

  1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
  2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
  3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
  4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
  5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari
keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau
dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif
bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan
penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam
hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1). Perkandangan; (2). Bibit
Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.

Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Persyaratan temperatur kandang � 39 � C.
2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang
agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang

4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:

  1. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut
    juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50
    ekor DOD
  2. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang
    Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
  3. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa
    kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga
    berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter
    persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor
    itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).

5. Kondisi kandang dan perlengkapannya
Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup
sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa
tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain
yang bermaksud positif dalam managemen

2. Pembibitan

Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang
telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1. Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik
adalah sebagai berikut :

  1. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
  2. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk
    mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok,
    ayam atau mesin tetas
  3. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal
    mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas
    peternakan setempat.

Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak
sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2. Perawatan bibit dan calon induk

  1. Perawatan Bibit
    Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya
    ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun
    penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan
    pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan
    sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder
    adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar
    secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m�
    mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat
    minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater
    dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
  2. Perawatan calon Induk
    Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur
    konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan
    keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk
    produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1
    jantan untuk 5 � 6 ekor betina.
  3. Reproduksi dan Perkawinan
    Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan
    telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan
    sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan
    itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara
    alami).

3. Pemeliharaan

  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan
    preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk
    mewaspadai timbulnya penyakit.
  2. Pengontrol Penyakit
    Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan
    tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0�
    8 minggu), fase grower (umur 8�18 minggu) dan fase layar (umur 18�27
    minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik
    (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi
    pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
    1. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
    2. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
    3. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
    4. umur 18 minggu�72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama
    secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan
    produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu
    pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
    Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya
    baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti
    jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
    Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
    5. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin
    dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
    6. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum
    diberikan secara ad libitum (terus menerus)
    7. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang
    dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300
    ekor. Tiap hari dibersihkan.

4. Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar
produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.

7. HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:

  1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan
    protozoa
  2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana
    perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:

  1. Penyakit Duck Cholera
    Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
    Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
    Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat
    daging dada dengan dosis sesuai label obat.
  2. Penyakit Salmonellosis
    Penyebab: bakteri typhimurium.
    Gejala: pernafasan sesak, mencret.
    Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui
    pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air
    minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8. PANEN
1. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran
ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9. PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan
maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan
pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan
selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:

  1. Pengawetan dengan air hangat
    Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling
    sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
  2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
    Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur
    selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna
    menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
  3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa
    Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna
    kulit telur dan rasanya tidak berubah.
  4. Pengawetan telur dengan natrium silikat
    Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna,
    jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga
    telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan
    merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
  5. Pengawetan telur dengan garam dapur
    Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40%
    selama 3 minggu.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:.
1. Permodalan
1. Modal kerja
Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000
====== Rp 108.000.000,-
Biaya kelancaran usaha dan lain-lain
==================== Rp 4.000.000,-
2. Modal Investasi
Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,-
============= Rp 18.000.000,-
Jumlah kebutuhan modal : Rp 130.000.000,-
Prasyaratan kredit yang dikehendaki:
Bunga (menurun) 20% /tahun
Masa tanggung angsuran 1 tahun
Lama kredit 3 tahun
2. Biaya-biaya
1. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain
======================= Rp 4.000.000,-
2. Biaya tetap
Biaya pengambalian kredit:
Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I
============ Rp 14.723.000,-
Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II
=========== Rp 86.125.000,-
Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III
========== Rp 73.125.000,-
Biaya penyusutan kandang:
biaya penyusutan kandang tahun I
================== Rp 3.600.000,-
biaya penyusutan kandang tahun II
================== Rp 3.600.000,-
biaya penyusutan kandang tahun III
================= Rp 3.600.000,-
3. Biaya tidak tetap
1. Biaya pembayaran ransum:
biaya ransum tahun I
============================== Rp 245.700.000,-
biaya ransum tahun II
============================== Rp 453.600.000,-
biaya ransum tahun III
============================= Rp 453.600.000,-
2. Biaya pembayaran itik siap produksi:
pembayaran tahun I
=============================== Rp 108.000.000,-
pembayaran tahun II -
pembayaran tahun III -
3. Biaya pembayaran obat-obatan:
biaya pembayaran obat-obatan tahun I
================== Rp 2.457.000,-
biaya pembayaran obat-obatan tahun II
================= Rp 4.536.000,-
biaya pembayaran obat-obatan tahun III
================= Rp 4.436.000,-
( Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum)
4. Pendapatan
1. Penjualan telur tahun I ================================
Rp 384.749.920,-
2. Penjualan telur tahun II ===============================
Rp 615.600.000,-
3. Penjualan telur tahun III ===============================
Rp 615.600.000,-
4. Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- =================
Rp 5.700.000,-

2. Gambaran Peluang Agribisnis
Telur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan
keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat
besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat
bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor
terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji
untuk dikembangkan secara intensif.

Demikian sedikit artikel tentang budidaya itik/ bebek secara modern semoga bisa meningkatkan usaha peternakan itik/ bebek yang sedang kita tekuni. Atau juga bisa memberikan gambaran/ wawasan kepada kita yang baru mau menekuni budidaya itik/ bebek. Semoga ulasan singkat ini bisa membawa manfaat bagi kita semua.

Kamis, 21 April 2011

ADA APA DI JOGLO TANI

logo-joglo-tani Salam Pertanian!! Jumpa lagi dengan Gerbang Pertanian . Artikel yang akan saya tulis ini hanyalah sedikit dari banyak hal yang mampu saya ingat tentang Joglo Tani. Inipun karena permintaan dari sahabat saya Sosro Handoyo yang berasal dari Tegal yang meminta saya menuliskan hasil kunjungan saya ke Komunitas Joglo Tani di Yogjakarta.

Pagi itu sekitar jam 05.00 saya beserta rombongan petani dari Banyumas (18 orang) meluncur ke Komunitas Joglo Tani yang beralamat di Jl. Godean KM 9, Mandungan I RT 03 RW 24, Margoluweh, Sayegan, Sleman 55561 Daerah Istimewa Yogjakarta. Dan akhirnya sekitar jam 10.00 kami beserta rombongan dengan selamat bisa menginjakkan kaki di areal Joglo Tani. Kedatangan kami langsung disambut oleh Bpk Sunarno, SP selaku riset dan koordinator diklat Joglo Tani. Cuma sayang waktu itu Bpk TO Suprapto selaku ketua Joglo Tani sedang ada tugas ke Jawa Timur, sehingga kami tidak bisa berjumpa dengan beliau.

Sebenarnya terlalu singkat waktu yang saya gunakan untuk belajar di Joglo Tani. Saya datang sekitar jam 10.00 dan langsung saya gunakan untuk menimba ilmu disana hingga jam 02.00. Sekitar 4 jam saya disana terasa waktu begitu cepat. Sehingga banyak hal yang belum bisa kami pelajari dan kami dalami dari Joglo Tani.

Di tengah areal kolam dan peternakan serta diantara kebun hortikultura ada sebuah bangunan rumah Joglo yang tinggi dan megah yang sangat nyaman untuk berteduh dan bersantai sambil memandangi kolam dan hijaunya tanaman padi dan hortikultura. Semilirnya angin yang berhembus membuat suasanya belajar kami semakin nyaman dan rilek. Benar-benar nuansa yang alami. Konon katanya rumah joglo tersebut merupakan tanda terima kasih dari masyarakat samin yang telah diberi bantuan 2 karung beras ketika terkena bencana banjir.

lokasi-joglo-tani

Joglo Tani sebenarnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1998 namun mulai diberi nama Joglo Tani baru sejak tahun 2008. Joglo tani dulu dan sekarang masih sama dalam bentuk OTB atau Organisasi Tanpa Bentuk.

Kami disana disuguhi materi pelajaran pertanian yang bukan sekedar teoritis namun benar-benar praktis dan begitu sederhana. Ilmu yang di sajikan oleh Pak Sunarno benar-benar baru bagi kami, mulai dari membedakan telur jantan dan betina,  anak itik jantan dan betina sampai cara membuat ramuan obat kuat.  Alat-alat pertanian yang biasanya kami jumpai dalam bentuk yang rumit dan mahal seperti PH meter, pengukur KTK dan pengukur kebutuhan pupuk di Joglo Tani bisa tergantikan dengan alat yang sederhana dan murah . Insya Alloh berbagai ilmu yang saya peroleh dari Joglo Tani akan saya bagikan kepada rekan-rekan Gerbang Pertanian semua di lain waktu.

Ada yang hebat yang perlu kita contoh  dari Joglo Tani yang di ketuai oleh TO Suprapto, bagaimana bisa hanya sebuah komunitas petani tetapi mampu menyatukan dan mengakomodir ratusan kelompok tani di sekitar daerah tersebut. Joglo Tani mampu membawa petani didaerah tersebut menjadi berwibawa, berswadaya dan berswasembada. Dengan kegiatan berkelompoknya Joglo Tani bisa membebaskan petani dari biaya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), membantu menyekolahkan anak-anak petani ke perguruan tinggi, mampu membayar pengurus Rp.650.000-Rp.700.000 / bulan, mampu mengendalikan harga produksi pertanian, mampu memproduksi pupuk organik granule 2 ton/ hari dan POC 1000 liter/ bulan, mampu memproduksi beras organik, sayuran organik dan buah-buahan organik dan masih banyak lagi prestasi dari Joglo Tani yang belum saya tulis disini. Yang jelas Joglo Tani Mampu membuat petani benar-benar menjadi bangga akan profesinya.

Bagaimana bisa Joglo Tani menjual pupuk organik kepada anggotanya hanya seharga Rp.50 / kg?

Bagaimana bisa Joglo Tani memberikan pendapatan kepada para Wanita Tani dengan Rp 35.00/ hari?

Bagaimana bisa hanya dengan menitipkan sebatang pohon pisang di pekarangan   Joglo Tani mampu membebaskan penduduk dari PBB?

Bagaimana bisa program SLPTT dari pemerintah dengan mudahnya diterapkan dikelompok tani naungan Joglo Tani?

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan datang langsung ke Joglo tani.

Aku sendiri mengacungkan 2 jempol untuk management yang diterapkan Joglo Tani pada kelompok-kelompok binaannya. Dengan cara sangat sederhana yang tak pernah kita pikirkan sama sekali. Sehingga tidak salah jika Joglo Tani mempunyai slogan � Monumen Kebangkitan Petani Indonesia

Ada yang lain dari Joglo Tani yang belum saya sampaikan yaitu bahwa Joglo Tani mampu mengadopsi adat istiadat masyarakat jawa yang begitu luhur untuk diterapkan dalam dunia petanian. Joglo tani juga menguraikan hal-hal pertanian dengan bahasa filsafat jawa yang penuh pitutur atau petuah  untuk para petani agar berhasil dalam budidayanya. Falsafah Joglo Tani benar-benar bisa membuat kita saling menghargai dan menghormati antar mahluk Tuhan walaupun itu hanya sekedar kepada bibit padi bahkan kepada mahluk jasat renik. Apalagi kepada manusia ya?

Untuk itu bagi rekan-rekan Gerbang Pertanian yang ada waktu dan memungkinkan untuk datang ke Joglo Tani saya sarankan segeralah belajar kesana. Ini nomor kontak personnya Joglo Tani: Office  : 0274-7492047, HP Bpk Sunarno: 081 9317 15220 dan HP Bpk TO Suprapto: 081 2295 6862.

Untuk beberapa kali pertemuan kita kedepan Gerbang Pertanian ingin membagikan tips trik, ilmu dan informasi yang saya peroleh dari Joglo Tani kepada pembaca semua. Oleh karena itu ikuti terus dan jangan ketinggalan.

Salam Pertanian!!

-marpary-

Senin, 18 April 2011

CARA MENGENDALIKAN HAMA ULAT BULU

mengendalikan-hama-ulat-bulu Salam Pertanian!! Salam hangat buat rekan-rekan Gerbang Pertanian yang berlokasi di daerah Bojonegoro, Jombang, Jakarta dan semua saja yang sedang terusik oleh kehadiran hama ulat bulu. Gerbang Pertanian kali ini akan sedikit membahas tentang bagaimana cara mengendalikan hama ulat bulu. Hama yang satu ini memang memerlukan perlakuan khusus dalam pengendaliannya. Tidak seperti ulat pada umumnya yang menyerang tanaman pertanian kita. Kalau kita amati bukankah jarang tanaman kita yang terserang ulat bulu?

Kalau menurut saya ledakan hama ulat bulu ini cenderung oleh faktor iklim yang mendukung perkembangan hama tersebut. Atau mungkin juga ledakan hama ulat bulu disebabkan oleh migrasi hama dari areal perkebunan atau hutan.  Peran predator atupun mungsuh alami juga ikut menentukan perkembang jumlah hama ulat bulu tersebut.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan hama ulat bulu:

  1. Jagalah kebersihan atau sanitasi lingkungan. Mulailah dari membersihkan lantai, dinding dan bagian dalam atap rumah kita. Kalau perlu kita cat ulang dinding rumah kita. Bersihkan pekarangan kita dari sampah dan kotoran lain.
  2. Lakukan monitoring dan selalu bersikap waspada terhadap kedatangan hama ulat bulu ini. Sering-seringlah mengamati dalam rumah kita, pagar kita, pekarangan kita,  pohon-pohon disekitar rumah kita  agar kita lebih cepat dan lebih mudah dalam mengendalikan hama ulat bulu tersebut. Dengan monitoring dan tindakan pengendalian yang cepat hama ulat bulu tersebut akan lebih mudah dikendalikan dan tidak akan menyebar populasinya.
  3. Sebelum terserang hama ulat bulu bersihkan kulit kering yang menempel batang-batang pohon   dan cat dengan air kapur (labur). Tempat tersebutlah biasanya akan digunakan sebagai tempat persembunyian dan tempat bertelur ulat bulu.
  4. Cara lain untuk mengendalian hama ulat bulu dilakuka dengan aplikasi insektisida pada pohon yang sekiranya akan menjadi inang hama ulat bulu ini (cara ini dilakukan jika sudah ada gejala serangan).  Jangan lakukan dengan cara penyemprotan, selain susah juga membahayakan badan kita. Lakukan dengan cara melobangi batang pohon dengan bor dan isi lobang tersebut dengan cairan insektisida seperti Fipronil, Asefat dan Profenopos. Untuk lebih jelas cara ini silahkan baca artikel yang berjudul Cara aplikasi pestisida pada tanaman tahunan.
  5. Jika sudah ada serangan dan pohon disekitar kita memungkinkan untuk kita semprot, lakukan pengendalian hama ulat bulu dengan cara penyemprotan dengan menggunakan insektisida selektif yang bekerja sebagai racun perut atau racun pernafasan. Kalau boleh menyarankan gunakan insektisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis sebagai contoh Dipel, Xentari dan Turex.
  6. Jika sudah terlanjur tersebar kemana-mana (dalam rumah, dinding rumah, pagar, batang pohon dll) lakukan pengendalian ulat bulu dengan cara pembakaran dengan api kecil. Boleh dengan obor atau daun klapa kering yang diikat lalu dibakar pucuknya, pakailah pegangan bambu yang panjang. Dengan cara dibakar bulu dari hama ulat bulu tidak akan beterbangan kemana-mana sehingga tidak akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit kita. Jika pembersihan hama ulat bulu dengan disapu biasanya bulunya akan rontok dan jika kena angin bisa menempel dikulit yang menimbulkan gatal-gatal.
  7. Bersihkan sisa-sia hama ulat bulu yang belum terbakar dengan menyemprot menggunakan jamur Metarizium sp (jamur parasit pada ulat). Pengendalian hama ulat bulu dengan jamur Metarizium sp akan lebih efektif karena jamur tersebut akan berkembang biak dan menyebar dalam memarasit jika ulat yang sakit bersinggungan dengan ulat sehat.

Demikian artikel tentang cara pengendalian hama ulat bulu semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan membuat kita lebih waspada terhadap kedatangan hama ulat bulu tersebut.

Kamis, 14 April 2011

PERBEDAAN EM4, MOL DAN PGPR

perbedaan em4-mol-pgpr Tulisan tentang perbedaan antara EM4, MOL dan PGPR ini terinspirasi oleh salah seorang rekan Gerbang Pertanian yang menanyakannya beberapa waktu lalu. Kalau kita amati sekilas memang antara EM4, MOL dan PGPR memang nampak hampir sama baik cara pembuatannya dan bentukknya. Seperti yang telah kita bahas beberapa waktu yang lalu tentang cara pembuatan EM4, MOL maupun PGPR.

Sebenarnya ada beberapa perbedaan yang mendasar dari EM4, MOL dan PGPR:

VARIABEL

EM4

MOL

PGPR

Bahan dasar pembuatan Buah-buahan Buah-buahan, Kotoran Hewan yang masih segar, Sampah dapur, Bonggol pisang, Nasi, trasi dll Akar bambu, ataupun akar tanaman yang lain yang tahan terhadap penyakit akar.
Manfaat Mempercepat pembuatan kompos, menambah microorganisme tanah, menambah kesuburan tanah, bisa digunakan sebagai pupuk daun. Mempercepat pembuatan kompos, menambah microorganisme tanah, menambah kesuburan tanah, bisa digunakan sebagai pupuk daun Mencegah penyakit akar tanaman, menyuburkan akar  tanaman, menambah mikroorganisme yang membantu tanaman, memproduksi Hormon bagi tanaman
Kandungan dan Jenis Mikroorganisme Bakteri fotosintetik, Actinomicetes, Bakteri asam laktat, Ragi dan jamur fermentasi.mengandung asam amino dan unsur mikro, Tergantung bahan pembuatnya dan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tetapi pada prinsipnya kandungannya hampir sama dengan EM 4

Pseudomonas putida, P. fluorescens, Serratia liquefaciens, P. putida biovar B, dan Arthrobacter citreus (bakteri bermanfaat yang tumbuh disekitar akar)

Arti Effective Microorganisme (Microorganisme yang bermanfaat bagi tanaman) Micro Organisme Lokal (mikroorganisme yang bersumber dari bahan tertentu yang bermanfaat bagi pertumbuahan tanaman. Sebagai contoh mikroorganisme dari rumen sapi, rumen kambing, bonggol pisang, nasi, buah-bahan dll) Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Mikroorganisme yang berada disekitar perakaran tanaman)
Apliksi pada tanaman Pada daun dan akar tanaman Pada daun dan akar tanaman Hanya pada akar tanaman

Perbedaan antara EM4, MOL dan PGPR yang saya tulis diatas hanyalah analisa berdasarkan pemikiran saya saja yang informasinya saya peroleh dari berbagai sumber baik online maupun offline. Saya sangat mengharapkan adanya penambahan informasi tentang perbedaan diantara ketiga bahan tersebut dari para pakar ilmu mikrobiologi untuk menyempurnakan tulisan saya diatas.

-maspary-

Senin, 11 April 2011

BUBUK KAYU MANIS OBAT DIARE

bubuk-kayu-manis-obat-diare Sebuah tips lagi untuk para pembaca Gerbang Pertanian . Kali ini  kami akan memberikan tips obat tradisional/ ramuan herbal untuk mengatasi diare baik ringan maupun akut menggunakan bubuk kayu manis. Herbal yang sederhana, murah dan mudah didapat namun kasiatnya luar biasa.

Resep atau ramuan herbal menggunakan bubuk kayu manis ini saya peroleh dari pengalaman pribadi saya. Sebetulnya tujuan utama saya meminum bubuk kayu manis ini adalah untuk mengatasi penyakit maag saya. Saya memang penderita mag yang sudah agak lama. Namun secara tidak sengaja dan saya amati ternyata bubuk kayu manis ini juga mampu mengatasi penyakit gangguan perut yang lain.

Dari beberapa literatur yang saya peroleh bubuk kayu manis sangat berkhasiat untuk menurunkan kolesterol dan menurunkan kadar glukosa darah bagi penderita penyakit diabetes meletus. Selain itu bubuk kayu manis juga berkhasiat sebagai pembuang gas dalam perut bagi penderita perut kembung yang sering dialami penderita maag.

Namun ternyata ramuan bubuk kayu manis juga berfungsi sebagai obet diare, yang mencoba resep herbal ini bukan hanya saya tetapi seluruh keluarga saya dan teman-teman saya. Adapun cara membuat resep herbal bubuk kayu manis tersebut adalah:

  1. Sediakan bubuk kayu manis satu sendok teh (bubuk kayu manis banyak tersedia di supermarket/ toko roti )
  2. Masukkan kedalam gelas ukuran kurang lebih 250 ml
  3. Seduh dengan air mendidih, aduk-adu dan biarkan beberapa saat hingga larutan berwarna merah
  4. Setelah hangat-hangat kuku masukkan madu 2 sendok teh atau gula jawa ke dalam larutan tersebut.
  5. Minum ramuan bubuk kayu manis selagi masih hangat sampai habis (seperti minum teh/ kopi).
  6. Jika diare akut minumlah sehari 3-4 kali, jika ringan biasanya sekali saja sudah sembuh.

Jangan kuatir dengan rasanya, resep hebal bubuk kayu manis ini rasanya segar, manis dan sedikit sepet. Kalau saya memang sudah hobi minum ramuan ini minimal satu hari satu kali sebagai pengganti minum teh.

Demikian sedikit tips tentang herbal dari Gerbang Pertanian, semoga bisa memberikan manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari. Yach� daripada menggunakan obat kimia yang terkadang mengandung resiko yang lain, lebih baik kita manfaatkan potensi yang ada disekitar kita. Jika ada pengalaman lain dari pembaca silahkan ikutan bagi-bagi informasi di sini.

Kamis, 07 April 2011

BUDIDAYA KELINCI SECARA MODERN

ternak-kelinci-australia Rekan-rekan Gerbang Pertanian semua pada pertemuan kali ini kita akan sedikit membahas tentang budidaya kelinci. Sebenarnya sejak jaman dulu nenek moyang kita sudah membudidayakan kelinci walaupun masih taraf tradisional. Kelinci yang dipeliharapun masih kelinci lokal yang bobot badannya kecil. Kelinci merupakan binatang yang mudah dikembangbiakkan (mempunyai adaptasi lingkungan yang tinggi) dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu ada baikknya kita mengenal jenis-jenis kelinci yang mempunyai prospek agribisnis bagus.

1. SEJARAH SINGKAT
Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000
tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan
percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci
mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di
hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi
penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan
yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut
trewelu dan sebagainya.

2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra
produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.

3. JENIS
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.

Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian,
Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New
Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada
sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik
untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.

4. MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini
mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan
untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.

5. PERSYARATAN LOKASI
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, baubauan,
suara bising dan terlindung dari predator.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi
yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
6.1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat
C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi
ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi
kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya,
kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan
Kandang anak lepas sapih.
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara
jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup
untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran
50x30x45 cm.

Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1) Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam
ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2) Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
3) Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu
ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat),
Pyramidal Battery (susun piramid).

Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang
tahan pecah dan mudah dibersihkan.

6.2. Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut.
Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex
merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian,
Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan
ternak yang cocok dipelihara.
1) Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot
badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan
bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu
yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi,
tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam,
lincah/aktif bergerak.
2) Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu
perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup,
pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari
gangguan luar.
3) Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang
spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat
spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
b. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih
baik/menambah sifat-sifat unggul.
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat
bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5
bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan
mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya
kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan,
setelah itu pejantan dipisahkan.

5) Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina
12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang
beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari
dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak
yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
6.3. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang
penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek
dan terserang penyakit kulit.
2) Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan
turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini
segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk
mencegah wabah penyakit.
3) Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan
ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan
pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk
mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat
menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan
membuang testisnya.
4) Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan,
rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi
dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang
hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk
memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat
dibeli di toko pakan ternak.

Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi
pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput
sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang
lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk
mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5) Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci
setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar
matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit.
Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
dibersihkan dengan kreolin/lysol.

7. HAMA DAN PENYAKIT
1) Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya
diberi Jodium.
2) Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3) Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan
salep/bedak Salicyl.
4) Penyakit telinga
Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5) Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6) Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
7) Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting
mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih
anak terlalu mendadak.

8)Pilek
Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian:
penyemprotan antiseptik pada hidung.
9) Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan
telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
10) Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus,
perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum
sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
11) Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti
anjing.

Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan
dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang
sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang
sakit.

8. PANEN
8.1. Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
8.3. Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang
benar agar kelinci tidak kesakitan.

9. PASCAPANEN
9.1. Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus.
Pemberian minum tetap .

9.2. Pemotongan
Pemotongan dapat dengan 3 cara:
1) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala
dan saat koma disembelih.
2) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara
ini kurang baik.
3) Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
9.3. Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci
digantung.
9.4. Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan
paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai
pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
9.5. Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2
potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang
baik 49-52%.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor
induk:
1) Biaya Produksi
a. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,-
b. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp. 1.000.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp. 2.000.000,-
e. Obat Rp. 1.000.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 9.260.000,-

2) Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,- Rp. 6.000.000,-
b. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp. 15.000.000,-
c. Feses/kotoran Rp. 60.000,-
d. Bulu Rp. 750.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 21.810.000,-
3) Keuntungan Rp. 12.550.000,-
4) Parameter kelayakan usaha
- B/C ratio = 2,36
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal
dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging
kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam
cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan
rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk
dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging
maupun bulu yang cukup tinggi.

Demikian sekilas tentang budidaya kelinci semoga bisa menjadi gambaran bagi rekan-rekan yang ingin mencoba membudidayakan kelinci secara modern. Akhir kata semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kemajuan kita semua.

Senin, 04 April 2011

CARA MUDAH MENDAPATKAN PROGRAM PUAP (MELALUI JALUR KHUSUS)

pelaksanaan-program-puap Salam pertanian!! Rekan-rekan petani semua. Ada informasi sangat penting yang ingin saya sampaikan kepada Gapokan (Gabungan Kelompok Tani) seluruh Indonesia. Informasi ini berkaitan dengan bagaimana cara mudah mendapatkan program PUAP (Peningkatan Usaha Agribisnis Pedesaan).

Seperti telah kita ketahui bersama, program PUAP merupakan program dari pemerintah untuk meningkatkan usaha agribisnis para petani dipedesaan. Nilai nominan program tersebut adalah Rp.100.000 (seratus juta rupiah), lumayan besar yach�� Dana tersebut merupakan dana hibah yang artinya Gapoktan  tidak perlu mngembaliknnya. Gapoktan cukup mengelola dana tersebut dengan cara mengembangkannya untuk keperluan usaha tani petani mereka. Boleh dipinjamkan ataupun untuk usaha saprodi dan budidaya.

Kemarin sore tepatnya tanggal 18 Maret 2011 saya kedatangan tamu seorang anggota dewan Kabupaten Banyumas, yang kebetulan beliau adalah teman lama saya (lama nggak ketemu, lama nggak kontek dan lama nggak kenal). Tidak perlu saya jelaskan lebih jauh tentang basa basi pembicaraan kami.

Pada intinya beliau mengatakan kalau dari partainya bisa mengusulkan untuk para Gapoktan yang ingin mendapatkan program PUAP bisa beliau rekomendasikan. Namun pastinya ada syarat yang harus dipenuhi:

  1. Harus mendaftarkan dulu ke beliau
  2. Setelah dipusat di ACC Gapoktan wajib membuat semacam proposal pengajuan PUAP
  3. Setelah program PUAP nantinya cair ke rekening Gapoktan maka Gapoktan wajib Menyetorkan sebagian uang puap ke yang memberikan rekomendasi (besarnya sekitar 15-20 %)

Itulah tawaran program PUAP yang disampaikan kepada saya untuk disampiakan kepada rekan-rekan petani.

Tapi mohon maaf saya tidak bisa menerima tawaran tersebut karena saya anggap hal tersebut merupakan tindakan yang kurang baik. Selain tindakan tersebut sarat dengan tindakan penyuapan nantinya kita juga akan kesulitan dalam mempertanggungjawabkannya. Baik itu tanggung jawab moral maupun tanggung jawab pelaporan keuangan.

Oleh karena itu dapatkan program PUAP dengan cara yang semestinya saja, misalnya dengan cara mengaktifkan Gapoktan. Pengaktifan Gapoktan dilakukan dengan cara pembangunan kelembagaan kelompok-kelompok tani yang kreatif, aktif dan mandiri. Dengan kelembagaan petani yang maindit otomatis akan bisa membawa amanat program PUAP untuk menuju kebaikan dan lebih bisa bermanfaat bagi petani. Tanpa didasari kelembagaan petani yang bagus ditakutkan program PUAP akan berjalan seperti program terdahulu  yaitu KUT.