Menurut surat kontrak yang telah ditandatangani seharusnya THL-TBPP angkatan I dan II tidak lagi diperpanjang karena mereka telah melakukan kontrak kerja selama 3 tahun berturut-turut. Namun atas desakan dari THL-TBPP akhirnya kontrak kerja mereka dapat diperpanjang. Kita harus bersyukur atas kebijakan tersebut karena kita masih diberi kesempatan untuk bercinta dengan petani.
Ditahun 2011 mendatang atas kesepakatan BPSDM Pertanian akhirnya THL-TBPP dapat melanjutkan rutinitas kegiatan penyuluhannya dengan tenang selama 8 bulan. Kenapa hanya 8 bulan? yah� lagi-lagi alasan klasik kata BPSDM Pertanian pemerintah pusat kehabisan anggaran untuk membiayai THL-TBPP. Kemudian sisa 4 bulan yang belum terbayarkan oleh pemerintah pusat supaya THL-TBPP dibiayai oleh pemmerintah daerah kabupaten masing-masing.
Inilah yang menjadi polemik nasib dari THL-TBPP dimasing-masing daerah kabupaten. Ternyata tidak semua THL-TBPP sukses memperjuangkan nasibnya untuk meminta anggaran pemerintah daerah kabupaten di tahun 2011. Banyak pejuang-pejuang THL-TBPP yang belum terlihat tanda-tanda akan mendapatkan honorarium dari pemerintah kabupaten. Namun demikian bagi THL-TBPP yang telah berhasil menjalin hubungan baik dengan dinas terkait beserta pemerintah kabupaten boleh berbangga hati ditahun 2011 mendatang karena sisa 4 bulan yang belum mampu dibiayai oleh pemerintah pusat dapat dibiayai oleh pemerintah kabupaten.
Namun sayang untuk THL-TBPP angkatan III harus dikurangi masa kontraknya oleh BPSDM Pertanian karena alasan tanggung renteng beban pembiayaan angkatan I dan II. Jadi memang harus ada rasa kebersamaan dan sepenanggungan untuk THL-TBPP baik dari angkatan I, II dan III.
Kalau kita melihat dari kacamata keoptimisan dengan adanya perpanjangan kontrak di tahun 2011 ini sebenarnya sebagai tanda positif akan peningkatan nasib THL-TBPP ditahun-tahun mendatang. Sepertinya kontrak kerja THL-TBPP bukan hanya habis setelah 3 tahun namun akan terus diperpanjang tiap tahunnya. Tapi ini hanya gambaran saja untuk real kebenarannya ditentukan sejauh mana perjuangan dari FK Nas THL-TBPP (Forum Komunikasi THL-TBPP) dalam meyakinkan BPSDM Pertanian, Kementrian pertanian maupun para dewan Legislatif bahwa THL-TBPP masih sangat dibutuhkan oleh para petani Indonesia.
Grand design BPSDM Pertanian terhadap THL-TBPP semakin terlihat nyata. Sebagai pengganti utama tenaga Penyuluh PNS Indonesia tidak lain dan tidak bukan hanyalah THL-TBPP yang pantas. Karena hanya THL-TBPP yang telah terbukti mampu membantu mensukseskan kegiatan penyuluhan pertanian Indonesia walaupun hanya dengan honor yang minim. Selain itu kualitas SDM dari THL-TBPP sudah teruji, terlatih dan mumpuni dalam bidang penyuluhan pertanian.
Namun demikian untuk menyulap THL-TBPP menjadi Penyuluh pertanian PNS bagi BPSDM Pertanian tidaklah semudah membalikkan tangan. Mereka harus menghadapi sistem perundang-undangan kepegawaian di Indonesia yang begitu komplek. BPSDM Pertanian harus melangkah dengan hati-hati dan lebih cerdik agar Grand Design THL-TBPP dapat terwujut tanpa membuat polemik baru dalam tubuh pemerintah.
Untuk itu diharapkan THL-TBPP agar terus bersemangat berjuang membangun pertanian indonesia. Tugas berat telah menanti kita, karena pertanian Indonesia dan petaninya masih dalam tingkatan yang jauh dari maksimal. Pegang teguh tupoksi kita, sukseskan 4 sukses pembangunan pertanian. Insya Alloh nasib baik akan mengikuti kita.
-by maspary-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar