Jumat, 31 Desember 2010

PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN OLEH PETANI DAN PEMERINTAH

Ubinan ngudi tuwuh pjrkn 01032010(002) Istilah �swasembada pangan� mulai kita kenal sejak tahun 1964, waktu itu IPB dengan persetujuan dinas pertanian rakyat melakukan proyek swasembada bahan makanan. Bedasarkan pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk yang terus meningkat memerlukan upaya pemenuhan kebutuhan pangan maka swasembada pangan harus dilakukan

Kita telah dua kali mencapai swasembada beras yang pertama tahun 1984 dan yang kedua tahun 2004. Menurut Presiden SBY rencana swasembada pangan yang akan dicapai meliputi komoitas beras, gula, jagung, kedelai dan daging. Ketika menteri pertanian dipegang oleh Anton A Swasembada telah tercapai karena produksi pertanian kita telah mencukupi 90% kebutuhan pangan bangsa kita.

Masalahnya adalah bagaimana kita mampu mempertahankan swasembada ini secara berkelanjutan??

Sektor pertanian masih tetap akan berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini didasarkan pada PDB sektor pertanian th 2007 - 2008 mengalami pertumbuhan sekitar 4,41%. Kontribusi pertanian dalam menurunkan jumlah penduduk miskin mencapai 66%, dengan rincian 74% di perdesaan dan 55% di perkotaan.

Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai salah satu indikator kesejahteraan petani secara konsiten mengalami peningkatan selama 2006-2008 dengan pertumbuhan 2,52% per tahun. Dengan kinerja yang kondusif seperti itu, perdagangan komoditas pertanian mengalami peningkatan selama 2005 � 2008 dengan rata-rata pertumbuhan 29,29 % pertahun.

Periode 2004 � 2008 pertumbuhan produksi tanaman pagan meningkat. Produksi padi meningkat rata-rata 2,78% per tahun. Produksi jagung meningkat 9,52% per tahun. Peningkatan produksi tanaman pangan pada tahun 2008, dipengaruhi oleh:

  1. Tingginya motivasi petani/pelaku usaha pertanian untuk berproduksi karena pengaruh berbagai kebijakan dan program pemerintah meliputi penetapan harga, pengendalian impor, subsidi pupuk dan benih, bantuan benih gratis, penyediaan modal, akselerasi penerapan inovasi teknologi, dan penyuluhan.
  2. Perkembangan harga-harga komoditas pangan di dalam negeri yang kondusif sebagai refleksi dari perkembangan harga di pasar dunia dan efektifitas kebijakan pemerintah.
  3. Kondisi iklim memang sangat kondusif dengan curah hujan yang cukup tinggi dan musim kemarau relatif pendek.

Tabel 1. Produksi dan Produktivitas Padi di ASEAN tahun 2006. (sumber FAO Stat 2008

NEGARA

LUAS PANEN

(100 Ha)

PRODUKSI

(1000 metric ton)

PRODUKTIVITAS

(Kg/ha)

Indonesia

11,789.43

54,454.937

4,620

Filipina

4,159.930

15,326.706

3,684

Thailand

658.200

30,945.774

3,249

Malaysia

658.200

2,202.000

3,254

Vietnam

NA

35,917.900

4,981

Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Jagung di ASEAN Tahun 2006. (sumber FAO Stat 2008)

NEGARA

LUAS PANEN

(1000 Ha)

PRODUKSI

(1000 metric ton)

PRODUKTIVITAS

(kg/Ha)

Indonesia 3,345.805
11,609.463 3,470
Filipina 2,570.673
6,082.109 2,366
Thailand 951.970
4,057.698 3,913
Malaysia 10.000
3.800 3,980
Vietnam NA
3,819.400 3,700

Tantangan dan permasalahan mendasar pembangunan sektor pertanian adalah mengenai sarana dan prasarana, permodalan, pasar, teknologi, kelembagaan petani. Namun demikian walaupun dihadapkan pada berbagai permasalahan dan hambatan, sektor pertanian telah mampu menunjukan keberhasilan dan perkembangan yang menggembirakan.

Untuk menghadapi tantangan dan hambatan pembangunan tersebut pemerintah telah mempersiapkan strategi diantaranya adalah menguatkan fondasi pertanian, akselerasi pembangunan pertanian dan diversifikasi pangan

Masalah swasembada pangan adalah sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia. Sumber daya alam jelas masih cukup, apalagi diluar jawa. Di pulau jawa bila tata guna tanah diatur dengan baik masih dapat dipertahankan areal pertanian berpengairan. Atau pemerintah melarang segala jenis konversi tanah sawah di jawa dan memperluas sawah di luar jawa. Intinya swasembada dan swasembada berkelanjutan adalah pilihan kebijaksanaan pembangunan. Pemerintah yang paling berhak untuk memutuskan.

-MASPARY-

Rabu, 29 Desember 2010

TEKNIS MENGOCOR TANAMAN CABAI YANG TEPAT

24082010(006) Artikel tentang teknis mengocor tanaman cabai sebenarnya bukanlah hal yang baru dan asing bagi petani cabai. Tulisan ini hanya saya tujukan kepada para petani cabai yang baru saja memulai usahanya atau para petani cabai yang belum tepat dalam melakukan pengocoran pupuk pada tanamannya.

Teknis mengocor tanaman cabai merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik. Pada budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik tentu kita kesulitan dalam mengaplikasi pupuk susulan karena adanya mulsa yang menghalangi kita dalam membuat lobang pupuk. Oleh karena itu pengocoran ini perlu kita lakukan untuk memberikan pupuk susulan pada lahan cabai yang menggunakan mulsa plastik.

Teknis pengocoran tanaman cabai saya katakan penting karena juga akan mempengaruhi sistem kesehatan tanaman cabai tersebut. Dengan teknis pengocoran yang kurang tepat bisa jadi pemicu timbulnya penyakit layu pada tanaman cabai kita. Banyak dari petani cabai kita yang asal-asalan dalam pengaplikasihan pupuk susulan melalui pengocoran.

Inti utama dari masalah pengocoran ini adalah bagaimana kita mensiasati agar cairan larutan pupuk yang kita kocorkan tidak mengenai pangkal batang tanaman cabai kita. Usahakan larutan pupuk tersebut berjarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Alasannya adalah jika kita mengocor tanaman cabai pada pangkal batang justru akan melukai batang tanaman cabai tersebut. Seperti kita ketahui bahwa pupuk terutama Nitrogen bersifat panas dan akan melukai tanaman jika dosis terlalu banyak. Selain itu cara tersebut juga kurang efektif karena bagian akar yang menyerap unsur hara adalah ujung-ujung akar tanaman yang berjarak sampai lebih dari 20 cm dari pangkal batang cabai.

Secara teknis pengocoran yang tepat bisa dilakukan dengan cara menggunakan corong yang ujungnya disambung dengan selang plastik sepangjang 20-30 cm. Kemudian ujung selang tersebut dimasukkan kedalam mulsa sampai berjarak sekitar 10 cm dari pangkal tanaman cabai. Kemudian larutan pupuk tersebut kita siramkan pada corong tersebut sehingga larutan akan meluncur dari corong keujung selang yang yang berada dalam mulsa tersebut.

Adapun jenis pupuk dan berapa dosis pupuk yang tepat untuk kita gunakan dalam pengocoran tanaman cabai tersebut sifatnya relatif atau terserah anda. Tetapi kalau boleh saya menyarankan gunakan pupuk NPK yang mudah larut dalam air (Jangan gunakan NPK Pelangi untuk pengocoran). Jika anda ingin pupuk bersubsidi gunakanlah NPK Ponska jika anda menginginkan pupuk buatan luar negeri gunakan NPK Mutiara, NPK dari Hidro Karate ataupun NPK BASF yang tentunya harganya jauh lebih mahal. Untuk konsentrasi penggunaanya juga terserah anda yang penting jangan terlalu pekat maksimal 10 gr/ liter air.

Demikian sedikit tulisan tentang teknis cara mengocor tanaman cabai yang tepat, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu saya harapkan silahkan isikan pada kolom komentar. Trimakasih.

-maspary-

Senin, 27 Desember 2010

CARA TEPAT APLIKASI BAKTERI CORINE (CORINE BACTERIUM)

06032010(006) Beberapa waktu lalu kita telah berbicara tentang cara memperbanyak bakteri corine dimana salah satu fungsi bakteri corine ini adalah untuk mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi kita. Untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang aplikasi bakteri corine ini maka saya ingin sedikit menjelaskan cara penggunaan bakteri corine ini.

Sebenarnya cara aplikasi bakteri corine tidak jauh berbeda dengan aplikasi pestisida pada umumnya yaitu dengan cara disemprotkan menggunakan tangki sprayer, hanya ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami. Adapun hal-hal yang perlu dipahami dalam pengaplikasian bakteri corine tersebut adalah:

  1. Coryne bacterium hanya bersifat mencegah bukan mengobati tanaman padi yang telah terserang hama kresek. Oleh karena itu aplikasikan Coryne bacterium selagi tanaman padi anda belum terserang.
  2. Konsentari penggunaan sebenarnya belum ada penelitian yang tepat dan efisien namun berdasarkan pengalaman petani konsentrasi yang umum digunakan adalah 100-200 ml/ tangki semprot 14-17 liter (0,5-1 gelas aqua/ tangki semprot)
  3. Jangan dicampur dengan pestisida kimia. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar bakteri corine yang kita semprotkan tidak mati. Bagaimanapun juga bakteri corine adalah mahluk hidup jadi akan mati jika dicampur pestisida kimia
  4. Aplikasikan pada pagi hari sebelum jam 9. Ketika masih pagi matahari belum terik sehingga panasnya tidak membunuh bakteri corine. Bisa juga disemprotkan pada sore hari setelah jam 4. Tapi perlu diingat jangan mengaplikasikan bakteri corine ketika hari akan hujan
  5. Semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman padi. Bagian tanaman padi baik itu, malai, daun maupun pelepah bisa saja sebagai sumber infeksi bakteri Xanthomonas penyebab penyakit kresek sehingga perlu sisemprot menggunakan larutan bakteri corine.
  6. Lakukan aplikasi penyemprotan ketika tanaman padi berumur sekitar 15 hst dan ulangi lagi saat tanaman berumur 30 hst, 45 hst dan 60 hst.
KAMI MENYEDIAKAN CORYNE BACTERIUM YANG SIAP DIGUNAKAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KRESEK/ BLB PADA TANAMAN PADI ANDA. HARGA CUMA Rp 12.500/ 600ML. Klik disini untuk membeli !!

Artikel terkait: Corynebacterium padi sehat bebas kresek.

Trimakasih telah bersedia membaca artikel ini, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Pertanyaan, Kritik dan saran silahkan isikan pada kolom komentar dibawah ini. Semoga pertanian kita semakin maju dan petani semakin sejahtera. salam pertanian!!

-by maspary-

Sabtu, 25 Desember 2010

GAMBARAN NASIB THL-TBPP DI TAHUN 2011

21102010(004) Menurut surat kontrak yang telah ditandatangani seharusnya THL-TBPP angkatan I dan II tidak lagi diperpanjang karena mereka telah melakukan kontrak kerja selama 3 tahun berturut-turut. Namun atas desakan dari THL-TBPP akhirnya kontrak kerja mereka dapat diperpanjang. Kita harus bersyukur atas kebijakan tersebut karena kita masih diberi kesempatan untuk bercinta dengan petani.

Ditahun 2011 mendatang atas kesepakatan BPSDM Pertanian akhirnya THL-TBPP dapat melanjutkan rutinitas kegiatan penyuluhannya dengan tenang selama 8 bulan. Kenapa hanya 8 bulan? yah� lagi-lagi alasan klasik kata BPSDM Pertanian pemerintah pusat kehabisan anggaran untuk membiayai THL-TBPP. Kemudian sisa 4 bulan yang belum terbayarkan oleh pemerintah pusat supaya THL-TBPP dibiayai oleh pemmerintah daerah kabupaten masing-masing.

Inilah yang menjadi polemik nasib dari THL-TBPP dimasing-masing daerah kabupaten. Ternyata tidak semua THL-TBPP sukses memperjuangkan nasibnya untuk meminta anggaran pemerintah daerah kabupaten di tahun 2011. Banyak pejuang-pejuang THL-TBPP yang belum terlihat tanda-tanda akan mendapatkan honorarium dari pemerintah kabupaten. Namun demikian bagi THL-TBPP yang telah berhasil menjalin hubungan baik dengan dinas terkait beserta pemerintah kabupaten boleh berbangga hati ditahun 2011 mendatang karena sisa 4 bulan yang belum mampu dibiayai oleh pemerintah pusat dapat dibiayai oleh pemerintah kabupaten.

Namun sayang untuk THL-TBPP angkatan III harus dikurangi masa kontraknya oleh BPSDM Pertanian karena alasan tanggung renteng beban pembiayaan angkatan I dan II. Jadi memang harus ada rasa kebersamaan dan sepenanggungan untuk THL-TBPP baik dari angkatan I, II dan III.

Kalau kita melihat dari kacamata keoptimisan dengan adanya perpanjangan kontrak di tahun 2011 ini sebenarnya sebagai tanda positif akan peningkatan nasib THL-TBPP ditahun-tahun mendatang. Sepertinya kontrak kerja THL-TBPP bukan hanya habis setelah 3 tahun namun akan terus diperpanjang tiap tahunnya. Tapi ini hanya gambaran saja untuk real kebenarannya ditentukan sejauh mana perjuangan dari FK Nas THL-TBPP (Forum Komunikasi THL-TBPP) dalam meyakinkan BPSDM Pertanian, Kementrian pertanian maupun para dewan Legislatif bahwa THL-TBPP masih sangat dibutuhkan oleh para petani Indonesia.

Grand design BPSDM Pertanian terhadap THL-TBPP semakin terlihat nyata. Sebagai pengganti utama tenaga Penyuluh PNS Indonesia tidak lain dan tidak bukan hanyalah THL-TBPP yang pantas. Karena hanya THL-TBPP yang telah terbukti mampu membantu mensukseskan kegiatan penyuluhan pertanian Indonesia walaupun hanya dengan honor yang minim. Selain itu kualitas SDM dari THL-TBPP sudah teruji, terlatih dan mumpuni dalam bidang penyuluhan pertanian.

Namun demikian untuk menyulap THL-TBPP menjadi Penyuluh pertanian PNS bagi BPSDM Pertanian tidaklah semudah membalikkan tangan. Mereka harus menghadapi sistem perundang-undangan kepegawaian di Indonesia yang begitu komplek. BPSDM Pertanian harus melangkah dengan hati-hati dan lebih cerdik agar Grand Design THL-TBPP dapat terwujut tanpa membuat polemik baru dalam tubuh pemerintah.

Untuk itu diharapkan THL-TBPP agar terus bersemangat berjuang membangun pertanian indonesia. Tugas berat telah menanti kita, karena pertanian Indonesia dan petaninya masih dalam tingkatan yang jauh dari maksimal. Pegang teguh tupoksi kita, sukseskan 4 sukses pembangunan pertanian. Insya Alloh nasib baik akan mengikuti kita.

-by maspary-

Kamis, 23 Desember 2010

TEKNIS APLIKASI PESTISIDA UNTUK MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN TAHUNAN

24082010(003) Salam pertania! Hama dan penyakit bukan hanya menyerang tanaman semusim namun juga menyerang semua jenis tanaman tidak terkecuali tanaman tahunan. Sebagai contoh adalah serangan hama lalat buah pada tanaman mangga, hama ulat yang meyerang tanaman durian, penyakit kanker yang biasa menyerang tanaman albasia dan masih banyak lagi.

Jika tanaman kita masih kecil sebenarnya tidak menjadi masalah dalam mengaplikasi pestisida kita tinggal menyemprot saja menggunakan power sprayer. Namun jika tanaman kita telah mencapai tinggi 5-10 meter tentunya tangan kita sudah tidak menjangkau sampai tajuk apalagi ujung tanaman. Kendala utama mengendalikan hama maupun penyakit pada tanaman tahunan adalah bagaimana cara teknis aplikasi pestisida untuk mengendalikannya.

Sebenarnaya penyemprotan pestisida pada tanaman tahunan masih bisa dilakukan yaitu dengan cara memanjangkan selang tangki dan menggunakan bambu panjang sebagai pegangannya, namun terus terang saja cara tersebut kurang praktis, sangat ribet dan berbahaya.

Teknis pengaplikasian pestisida pada tanaman tahunan yang mudah dan praktis adalah dengan cara penyuntikan atau penginfusan. Cara praktispeng infusan tanaman tahunan adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan pestisida yang akan diaplikasikan (sebaiknya pilih pestisida yang cara kerjanya sistemik. Contoh insektisida sistemik: Regent, Spontan dan konfidor sedangkan contoh Fungi yang sistemik: Preficur, Score, Ridomil dan Derosal)
  2. Buatlah larutan pekat dengan pestisida tadi (10 ml/ liter air)
  3. Bor tanaman dengan diameter bor 0,5-1 cm sesuaikan dengan besar tanaman, dengan kedalam kira-kira sampai setengah batang, posisi miring kebawah 45 derajat. Tinggi dari permukaan tanah kurang-lebih 1 m.
  4. Tuangkan larutan pestisida kedalam lobang hasil pengeboran tadi.
  5. Tutup lobang menggunakan lilin, kayu maupun tanah.
  6. Bisa juga dengan cara memotong akar yang punya diameter kurang lebih 1 cm, kemudian larutan pestisida ditaruh dalam bekas botol aqua. Letakkan botol yang berisi larutan pestisida tadi dengan posisi ujung akar yang terpotong terendam dalam larutan pestisida.
  7. Jika setelah 3-4 hati larutan pestisida habis silahkan diisi lagi dengan larutan yang baru sampai hama dan penyakit terkendali sempurna

Dengan cara tersebut larutan pestisida akan terbawa keatas melalui kambium dan akan menyebar ke seluruh jaringan tanaman. Ketika jaringan tanaman yang mengandung pestisida tersebut termakan oleh hama dan penyakit tentu hama dan penyakit tersebut akan mati.

Demikian secoret catatan dari seorang THL-TBPP yang menantikan kejelasan nasibnya, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua dan selamat mencoba. Kami selalu membuka kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar.

-maspary-

Selasa, 21 Desember 2010

JIKA KEKOMPAKAN KELOMPOK TANI BUKAN HANYA KATA-KATA GOMBAL BELAKA

28072010(004) Saya yakin bahwa anda yang berkecipung dalam kelompok tani pasti akan merasakan hal yang sama dengan saya. Semakin berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup petani akan semakin membebadi tanggung jawab hidup seorang petani. Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa semakin terkikisnya kekompakan sebuah kelompok tani.

Sebenarnya banyak kelompok tani yang telah melupakan modal utama sebuah kelompok tani yaitu kekompakan dan tekat untuk maju. Dua hal inilah yang menjadi nyawa sebuah kelompok tani. Jika tanpa adanya kekompakan dan tekat saya patikan kelompok tani tersebut berjalan tapi bagaikan tan ruh.

Sebagian besar kelompok tani berlomba-lomba mendapkan modal yang banyak baik itu dengan iuran anggota, membuat lumbung padi, tabungan dan meminta bantuan dari pemerintah. Namun jika kelompok tersebut berjalan tanpa didasari rasa kompak dan tekat yang kuat saya jamin tidak akan lama kelompok tersebut akan aktif. Jadi kekuatan utama dari sebuah kelompok tani itu bukanlah dari berapa besar modal yang mereka miliki tetapi dari seberapa besar rasa kompak dan berapa besar tekat mereka untuk maju.

Memang kekompakan sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi sangatlah sulit untuk dilaksanakan dan diwujudkan. Kekompakan membutuhkan syarat yang tidak mudah. Salah satu persyaratannya adalah rasa kepercayaan antar anggota dan kepercayaan anggota kepada pengurus kelompok tani.

Untuk mewujudkan sebuah kepercayaan dari anggota dibutuhkan kepengurusan kelompok yang bertanggung jawab dan berwibawa. Pelaporan segala kegiatan dan penggunaan keuangan kelompok wajib dilakukan tiap bulan. Hal ini bertujuan untuk mengikis rasa curiga dari para anggota kepada pengurus kelompok tani.

Keteladanan dari pengurus juga sangat dibutuhkan dari sebuah kelompok tani. Inilah pembelajaran orang dewasa. Para anggota tidak butuh hanya sekedar dinasehati ataupun diperintah oleh pengurus namun juga perlu diberi contoh. Keteladanan adalah cara memerintah dan pembelajaran yang sangat mulia.

Komunikasi antar anggota dan anggota dengan pengurus harus selalu dilakukan agar rasa sehati, rasa senasib sepenanggungan dan rasa persaudaraan selalu terjaga dalam tubuh kelompok tani. Lakukanlah pertemuan rutin tiap bulan kalau perlu diselingi dengan kegiatan lain yang bukan hanya bidang pertanian. Sebagai contoh adalah pengajian, arisan dan pelatihan ketrampilan bidang tertentu.

Saya kira itu dulu postingan saya tentang betapa pentingnya kekompakan sebuah kelompok tani, dimana kata �kekompakan bukan sekedar kata gombal� itu sendiri saya dapatkan dari sahabat saya Indra mulya K. Trimakasih dan semoga bermanfaat. Saya selalu mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan Gerbang Pertanian. Silahkan tuangkan dalam kolom komentar dibawah ini.

-maspary-

Minggu, 19 Desember 2010

CARA MENGAWETKAN/ MEMFERMENTASI PAKAN TERNAK HIJAUAN

12062010(014) Pakan ternak terutama kambing seringkali tidak mudah tersedia sepanjang tahun. Jika musim hujan biasanya melimpah dan sangat mudah mendapatkan pakan ternak hijauan sementara di musim kemarau seringkali kita kesulitan mendapatkannya. Hal ini tentunya berhubungan dengan ketersediaan air untuk hidup tanaman tersebut dimana saat musim kemarau kondisi tanah dan udara kering karena curah hujan sangat minim

Untuk mengatasi ketersediaan pakan ternak dimusim kemarau yang notabene sangat sulit dicari bisa dilakukan dengan cara mengawetkan stok pakan hijauan dimusim hujan. Cara yang mudah, murah dan bisa meningkatkan nilai nutrisi pakan ternak hijauan adalah dengan cara difermentasi. Adapun cara pengawetan/ memfermentasi pakan ternak hijaun adalah sebagai berikut:

Alat dan Bahan:

  1. Drum plastik kapasitas 200 Liter yang bisa ditutup sempurna
  2. Pengaduk sepanjang tinggi drum
  3. Pemotong pakan hijauan
  4. Pakan hijaun 85 Kg
  5. Gaber (ampas tepung tapioka) 5 Kg
  6. Dedak atau bekatul 10 Kg
  7. Tetes tebu atau gula pasir secukupnya
  8. Mikroorganisme (EM4, MOL, Mbio, Agri simba dll)
  9. Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Pakan hijauan dipotong kecil-kecil kurang lebih 0,5-1 Cm
  2. Tetes tebu atau gula pasir + Mikroorganisme dicampur air secukupnya diaduk aduk hingga larut sempurna
  3. Potongan pakan dicampur dengan dedak atau bekatul dan gaber
  4. Kemudian percikkan larutan tetes dan mikroorganisme tadi hingga basah tetapi jangan sampai menetes.
  5. Masukkan kedalam drum dan tutup rapat jangan sampai ada udara yang masuk.
  6. Biarkan selama 21 hari

Cara Penyajian:

  1. Pakan hijauan yang telah difermentasi selama 21 hari bisa disajikan dengan dicampur terlebih dahulu dengan bekatul dan garam dan diberikan secara selang seling dengan pakan hijauan yang ada.
  2. Bisa juga pakan tadi disimpan untuk keperluan pakan saat pakan hijauan susah dicari (dimusim kemarau).
  3. Jika disimpan pakan hijauan hasil fermentasi tadi bisa tahan sampai 1 tahun.

Demikian cara pengawetan pakan hijauan yang sederhana dan mudah dilakukan oleh petani, selamat mencoba dan semoga bisa bermanfaat untuk mengatasi kesulitan pakan ternak saat musim kemarau. Jika ada pembaca yang ingin memberikan kritik, saran ataupun tambahan informasi saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Silakan berikan melalui kolom komentar yang telah tersedia.

-by maspary-

Jumat, 17 Desember 2010

ANALISA SEDERHANA USAHA TANI BAYAM CABUT

byam cbt Apakah anda tahu bahwa budidaya bayam cabut sebenarnya mempunyai prospek bisnis yang menggiurkan? Kalau kita lihat sekilas budidaya bayam cabut sangatlah sepele dan tidak berarti. Tetapi apakah anda pernah tahu berapakah keuntungan sebenarnya seorang petani yang membudidayakan bayam cabut? Oleh karena itu pada tulisan kali ini saya ingin menganalisa secara sederhana usahatani bayam cabut. Tulisan ini berdasarkan pengalaman Bpk. Achmad Darnuji Hadirun salah seorang petani binaan saya didesa Kalicupak lor kec kalibagor Kab Banyumas Jawa Tengah

Asumsi analisa yang saya gunakan bukan satuan hektar melainkan per 1 kg bibit bayam atau sekitar 350 m2. Adapun analisa usaha tani bayam cabut secara sederhana adalah sebagai berikut:

Pengeluaran:

  1. Bibit 1Kg Rp 45.000
  2. Urea 10 Kg Rp 20.000
  3. Pupuk kandang 4 Kantong Rp100.000
  4. Tenaga kerja 6 HOK Rp 180.000
  5. Sewa lahan 25 ubin 150.000

Total pengeluaran : Rp 495.000

Pamasukan :

Dalam 25 ubin bisa dihasilakan 950 ikat bayam cabut dengan harga per ikat Rp1000 sehingga total penghasilan adalah Rp 950.000

Penghasilan:

Penghasilan budidaya bayam cabut dalam 25 ubin (350 m2) per 20 hari adalah

Rp950.000 � Rp495.000 = Rp455.000

Harga dan biaya yang saya gunakan adalah untuk daerah Banyumas dan sekitarnya, jika ingin menghitung didaerah lain tinggal mengganti angka-angkanya saja. Jika anda ingin mengetahui keuntungan maupun biaya dan harga dalam satuan ha kita tinggal mengalikan angka-angka tersebut dengan bilangan 10.000:350 = 28,57. Sebagai contoh keuntungan untuk luasan per hektar per 20 hari adalah Rp455.000 X 28,57 = Rp 12.999.000

Demikian postingan tentang analisa sederhana budidaya bayam cabut semoga bisa digunakan sebagai motivasi dan dasar budidaya bayam cabut. Kritik dan saran silahkan melalui kolom komentar.

-maspary-

Selasa, 14 Desember 2010

MEMANFAATKAN SEKAM PADI SEBAGAI SUMBER SILIKON MURNI

09032010(005) Sejak dicanangkannya program P2BN oleh pemerintah Negara Indonesia pada tahun 2010 ini telah mampu mengekspor beras sebanyak 54 juta ton, dengan demikian Indonesia merupakan negara pengekspor beras terbesar wilayah ASEAN

Efek berlimpahnya produksi beras tersebut akan memberikan limbah kulit padi (Sekam) yang berlimpah pula. Selama ini pemanfaatan sekam hanya untuk bahan organik dan sebagai bahan arang sekam. sebagian pula dipedesaan juga memanfaatkan sekam untuk bahan tambahan pembuatan bata merah.

Sejak tahun 2007, Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah mengembangkan tungku sekam dengan memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan bakarnya. Setelah limbah sekam padi dimanfaatkan sebagai alternatif sumber energi, akan muncul limbah lainnya, diantaranya limbah arang sekam. Pemanfaatan limbah ini belum banyak digunakan secara optimal selain sebagai pupuk atau media tanam.

Peneliti Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (FMIPA-IPB) Dr.Irzaman dan Dr.E.Rohaeti bersama Mahasiswa Magister Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB, Hikmawati telah meneliti sisa pembakaran (arang) dari sekam.

Hasilnya, tak hanya ada arang dan abu, tapi di dalamnya terkandung bahan yang bernilai tinggi, di antaranya silikon.

Menurut Dr. Irzaman, sisa pembakaran sekam mengandung 16,98 persen silikon oksida atau silika (SiO2). Silika biasa digunakan untuk industri perminyakan dan semen. Harga silika di pasar bisa mencapai US$ 8 per kilogram.

�Setiap tahun produksi gabah kering giling di Indonesia sebesar 50 juta ton, 20 persen-nya (10 juta ton) menjadi sekam padi. Bila sekam ini dibakar 20 persen-nya (2 juta ton) menjadi arang sekam. Jika dimurnikan, senyawa tersebut juga bisa menjadi silikon yang biasa digunakan sebagai bahan semikonduktor untuk barang-barang elektronik,� kata Dr.Irzaman.

Dengan proses reduksi kimia, dari arang sekam ini satu per milnya (2 juta kilogram) dapat dihasilkan silikon. Dr Irzaman dkk telah berhasil memproduksi plat silikon dengan kadar 67,82 persen dan 79, 17 persen. Sementara plat silikon yang dijual di pasar rata-rata memiliki kadar 86, 26 persen.

�Diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan silikon dengan kemurnian lebih tinggi. Terkait hal ini kami berharap pemerintah memberikan bantuan dana demi kelanjutan penelitian tersebut dan pengembangannya hingga menjadi produk industri,� ujar Dr.Irzaman.

Demikian sekilas potensi sekam padi sebagai bahan dasar pembuatan silikon murni, yang tentunya masih diperlukan penelitian-penelitian lanjutan yang bersifat lapangan dan praktisi. Salam pertanian !!!

Minggu, 12 Desember 2010

CARA PETANI MEMASARKAN HASIL PANEN MELALUI INTERNET

BUAH Salam Pertanian! Kendala utama bagi petani dalam meningkatkan penghasilannya adalah kesulitan dalam mendapatkan harga yang pantas untuk hasil pertaniannya. Seharusnya dalam menjual produk pertaniannya petani sangatlah pantas mendapatkan harga yang setinggi-tingginya. Karena kita ketahui betapa besar kendala yang harus dilalui seorang petani untuk mendapatkan hasil panennya tersebut.

Untuk mendapatkan harga yang layak terhadap hasil pertaniannya tersebut seringkali petani mendapat hambatan dari segi informasi. Didukung dengan berkeliarannya tengkulak dimana-mana akan sangat mempersempit ruang gerak bagi petani untuk memasarkan hasil pertaniannya.

Oleh karena itu sudah saatnya petani sebagai penopang pangan utama di negara ini harus mengenal internet untuk melengkapi informasi dalam memasarkan hasil pertaniannya. Dengan internet petani akan bisa mendapatkan harga yang paling tinggi untuk hasil taninya karena informasi akan terbuka lebar. Kendala jarak dan waktu akan terpatahkan dengan teknologi informasi melalui internet.

Yang menjadi kendala saat ini adalah kualitas petani indonesia yang sebagian besar masih enggan dengan teknologi. Apalagi petani padi yang cenderung didominasi oleh orang tua yang berumur 50 tahun keatas. Namun sebenarnya kendala umur bukanlah masalah bagi mereka untuk mendalami teknologi informsai asalkan dalam diri mereka tertanam jiwa kemauan belajar yang tinggi.

Untuk memulai mengenal internet sebagai teknologi pemasaran hasil sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan asalkan kita mau mencari informasi tentang teknologi tersebut. Kita harus mengetahui secara mendasar sedikit ilmu-ilmu perkomputeran dan mengetahui apa itu internet dan bisnis internet. Kita juga harus mengetahui tahap-demi tahap yang harus dilakukan seorang petani untuk melakukan bisnisnya melalui internet.

Untuk memudahkan mendapat informasi tentang komputer dan internet saya merekomendasikan anda belajar melalui ini. Kenapa saya merekomendasikannya? Karena DVD TUTORIAL tersebut akan membimbing anda mulai dari dasar atau dari nol hingga tingkatan mahir. DVD TUTOTIAL tersebut sudah lengkap isinya (4,28 GB) sehingga anda tidak perlu mencari tambahan informasi kemana-mana. Harganya sangat murah cuma Rp.50.000,- anda sudah mendapatkan segala ilmu tentang pemasaran internet. Yang terakhir anda sudah tidak perlu mendownload lagi file-file yang begitu banyak tersebut, anda hanya tinggal melihat secara offline pada Komputer atau laptop.

Jika anda belum jelas, untuk informasi lebih lanjut tentang DVD TUTORIAL BISNIS ONLINE tersebut silahkan hubungi saya melalui :

MASPARY =====> HP 08122630297

Jumat, 10 Desember 2010

EMPAT SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN

SUXES Mulai tahun 2011 tugas pokok para pasukan THL-TBPP akan berubah yang tadinya sebagai pembantu penyuluh pertanian PNS menjadi pendorong empat sukses pembangunan pertanian. Adapun empat sukses pembangunan pertanian adalah :

  1. Swasembada dan swasembada berkelanjutan. Swasembada berarti terpenuhinya kebutuhan produk-produk pertanian secara mandiri tanpa melakukan impor dari luar negeri. Proses swasembada ini diharapkan bukan hanya sekali namun bisa berlangsung berkelanjutan.
  2. Peningkatan diversifikasi pangan. Dengan peningkatan jumlah penduduk secara tajam otomatis akan meningkatkan jumlah kebutuhan pangan. Komsumsi pangan saat ini masih terkonsentrasi pada konsumsi beras. Untuk menguragi kebutuhan beras secara nasional maka diharapkan adanya diversivikasi pangan secara nasional. Karena kita ketahui sumber karbohidrat bukan hanya beras dan terigu namun masih banyak lagi produk-produk petani di Indonesia sebagai sumber karbohidrat misanya ubi kayu, ubi jalar, suwek, kentang, dll
  3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Untuk menandingi produk pertanian luar negeri kita harus meningkatkan kualitas produk domestik secara bertahap. Tanpa kualitas yang tinggi mustahil kita akan mempunyai kekuatan untuk melawan produk luar tersebut. Kita harus menggali produk-produk pertanian yang masih belum popular. Bukan hanya kuantitas produk namun kualitas produk juga harus kita tingkatkan
  4. Peningkatan kesejahteraan petani. Janganlah petani hanya kita jadikan obyek pembangunan saja namun kita juga harus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan kehidupannya. Katanya negara Indonesia adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya.

-by maspary-

Rabu, 08 Desember 2010

CARA PEMBUATAN EKSTRAK KENTANG UNTUK PEMBIAKAN BAKTERI KORINE (CORYNE BACTERIUM)

KENTANG1 Setelah kita membaca cara pembiakan/ memperbanyak bakteri corine (Coryne bacterium) tentunya kita harus membuat ekstrak kentang sebagai media utama pembiakan tersebut. Ini adalah cara pembuatan ekstrak kentang untuk pembiakan bakteri corine (Coryne bacterium) :

Alat dan Bahan:

  1. Air bersih 20 liter
  2. Kentang 6 KG
  3. Gula pasir 0,5 KG
  4. Kompor
  5. Panci besar
  6. Pisau

Cara Pembuatan:

  1. Kupas kentang
  2. Cuci sampai bersih
  3. Potong-potong sampai ukuran kira-kira 1 cm3
  4. Rebus sampai kentang benar-benar lunak
  5. Ambil kentang yang berada dalam panci
  6. Biarkan dingin, setelah dingin campurkan dan larutkan gula pasir 0,5 kg kedalam ekstrak kentang tadi.
  7. Ekstrak kentang untuk pembiakan bakteri corine (Coryne bacterium) telah jadi namun sebaiknya saring dahulu sebelum digunakan.

-by maspary-

Senin, 06 Desember 2010

CARA PEMBIAKAN/ MEMPERBANYAK BAKTERI CORINE (Coryne bacterium)

02092010(004) Pada beberapa waktu lalu saya telah memosting tentang manfaat Bacteri Corine (Coryne bacterium) untuk mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi. Kini saya ingin menulis sedikit tentang pengalaman saya memperbanyak bakteri corine tersebut hingga bisa dimanfaatkan petani untuk mengendalikan penyakit kresek tersebut.

Alat dan Bahan:

  1. 3 buah toples yang ada tutupnya
  2. 2 meter selang akuarium
  3. Galon air mineral
  4. Air bersih secukupnya
  5. Ekstrak kentang
  6. Glasswoll
  7. PK (obat kulit)
  8. Air pump (untuk akuarium)
  9. Isolat bakteri korine (Coryne bacterium)

Cara Pembuatan:

  1. Pasang alat-alat secara berurutan dan hubungkan dengan selang mulai dari Air pump, toples, toples, galon air mineral dan toples. cara pemasangan selang yang benar adalah selang harus menempel rapat di toples maupun galon. Jangan sampai ada lobang udara. Selang masuk udara harus menyentuh dasar toples sedangkan selang buangan udara hanya sedikit saja masuk kedalam toples. Selang jangan sampai terhimpit dan rapat ataupun tersumbat. Agar sambungan selang dengan toples rapat gunakan lem bakar yang diteteskan pada sambungan tersebut. 02092010(001)
  2. Isi toples pertama dengan larutan PK kira-kira 3/4 tinggi toples ( 1 ujung sendok teh PK larutkan dalam satu liter air)
  3. Isi toples kedua dengan glasswoll
  4. Isi galon air mineral dengan ekstrak kentang dan isolat bakteri korine (Coryne bacterium)
  5. Isi toples terakhir dengan air bersih
  6. Tutup rapat toples-toples tersebut hingga tidak tembus udara jika perlu rapatkan dengan lakban ataupun isolasi.
  7. Hubungkan air pump dengan stop kontak
  8. Biarkan beberapa saat sampai ujung selang pada toples yang berisi air bersih keluar gelembungnya. Jika ujung selang tersebut belum bergelembung udara berarti masih ada sambungan yang bocor.
  9. Perbaiki lagi sambungan (Instalasi) sampai benar-benar rapat (Kunci utama keberhasilan pembuatan bakteri korine (Coryne bacterium) ini ada pada cara instalasi.
  10. Jika sudah benar sambungan biarkan proses pembiakan terjadi selama 20 hari.

NB: untuk mengetahui cara pembuatan ekstrak kentang silakan baca Cara Pembuatan Ekstrak Kentang Untuk Pembiakan bacteri korine (Coryne bacterium)


JIKA PEMBACA GERBANG PERTANIAN ADA YANG BERMINAT DENGAN CORYNE BACTERIUM (BAKTERI CORINE) YANG SIAP DIAPLIKASIKAN KE TANAMAN PADI KAMI MENYEDIAKAN DALAM BOTOL KEMASAN AIR MINERAL 600 ml DENGAN HARGA Rp10.000 / BOTOL. ANDA MINAT? SILAHKAN HUBUNGI SAYA MELALUI HP 08122630297 (MASPARY)

-maspary-

Sabtu, 04 Desember 2010

PENTINGNYA INTERNET BAGI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA

INTERNET Teknologi berkembang begitu cepat tak terkecuali teknologi informasi. Menurut data terakhir tidak kurang 40 juta penduduk indonesia telah mengakses internet. Internet telah menjangkau sebagian besar daerah perkotaan dan pedesaan. Jaringan internet berkembang seiring dengan perkembangan telepon selular. Biasanya jika daerah tersebut menjangkau komunikasi telepon selular maka daerah tersebut juga bisa mengakses internet.

Kita sebagai petani harus tanggap terhadap laju perkembangan teknologi tersebut. Jangan hanya heran, termangu apalagi merasa tertinggal. Semua teknologi bisa dipelajari tak terkecuali dipelajari oleh kaum petani seperti kita ini. Kita harus memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mendukung sistem usaha kita. Selain untuk mencari informasi tentang budidaya kita juga bisa saling berkomunikasi dengan petani lain ataupun stik holder-stik holder yang berada jauh dengan dengan kita. Tidak menutup kemungkinan kita sebagai petani nantinya juga bisa membuat forum-forum tani.

Jika kita menguasai penggunaan internet tentunya kita akan sangat mudah mengakses teknologi-teknologi terbaru yang kita perlukan untuk mendukung sistem pertanian kita. Bukan hanya teknologi namun semua informasi yang berhubungan dengan pertanian akan dengan mudah kita dapatkan baik informasi budidaya, pengendalian OPT, pengairan, pengembangan kelompok tani, bahkan informasi yang terpenting bagi petani yaitu tentang pemasaran hasil pertanian.

Kadang saya berfikir jika setiap GAPOKTAN bisa mengakses internet katakanlah minimal bisa mengakses Facebook atau bahkan membuat blog tentu akan sangat hebat perkembangan komunikasi antar petani kita se indonesia. Para GAPOKTAN akan sangat asyik berkomunikasi dengan GAPOKTAN lain yang berlokasi sangat jauh. Kita akan sangat mudah mencari wawasan, mudah bertukar ilmu dan pengalaman serta mudah menjual hasil pertanian. Para tengkulak pasti akan terlewatkan.

Setelah kita berbicara banyak tentang pentingnya teknologi informasi internet bagi perkembangan pembangunan pertanian kita dan bagi peningkatan kesejahteraan petani saya akan memberikan rekomendasi kepada para petani dan penyuluh maupun pelaku pertanian lain yang bersungguh-sungguh ingin mengetahui lebih jauh tentang cara menggunakan internet untuk berbisnis silahkan pelajari DVD TUTORIAL BISNIS ONLINE. DVD tersebut selain harganya cukup murah hanya Rp50.000 tetapi juga memang diperuntukkan bagi kaum pemula seperti kita ini. Untuk info lebih lanjut tentang DVD TUTORIAL BISNIS ONLINE tersebut silahkan hubungi Maspary ===> HP 08122630297

-maspary-

Rabu, 01 Desember 2010

6 CARA TEPAT MENGENDALIKAN HAMA WERENG COKLAT

petani nyemprot Teknologi pengendalian semua hama sampai saat ini yang paling tepat adalah mengacu pada Pengendalian Hama Terpadu yang pencetusnya adalah Prof Dr Kasumbogo Untung Salah satu guru besar Universitas Gajah Mada. Pengendalian Hama Terpadu adalah tehnik pengendalian hama dengan cara menggabungkan beberapa cara pengendalian yang kompatibel.

Demikian juga untuk mengendalikan hama wereng coklat pada tanaman padi kita juga harus menggunakan tehnik-tehnik dalam PHT. Adapun cara tepat mengendalikan hama wereng coklat pada tanaman padi adalah:

  1. Gunakanlah tanaman padi dengan varietas unggul tahan wereng (VUTW) sebagai contoh adalah IR 64, IR 72, IR 74, ciherang, cimelati dll
  2. Pergiliran varietas tanaman padi antar musim. Yang dimaksud pergiliran varietas antar musim adalah menanam varietas tahan saat musim hujan dan menanam varietas kurang tahan saat musim kemarau.
  3. Pergiliran variatas tanaman padi satu musim tanam. Cara ini dilakukan dengan menanam padi yang tahan wereng saat awal musim hujan dan menanam varietas yang kurang tahan (rentan) saat akhir musim hujan
  4. Menggunakan jamur musuh alami hama wereng coklat sebagai contoh yang sudah biasa dipraktekkan adalah menggunakan jamur Metharizium anisopleae dan jamur Beuveria basiana
  5. Pengendalian menggunakan musuh alami/ predator (paedorus fuscifes, laba-laba, cooccinella sp, Ophionea nigrofasciata dll). Untuk memanfaatkan predator ini kita harus melakukan pengamatan minimal 1 minggu 1 kali dan gunakan insektisida yang selektif untuk menghindari terbunuhnya musuh alami tersebut.
  6. Penggunaan insektisida yang selektif, jangan sekali-kali menggunakan insektisida dari golongan piretroid sintetik (fastac, matador, decis, sidametrin, dll) karena justru akan meledakkan populasi. Kalau saya boleh merekomendasikan sikahkan gunakan yang mempunyai cara kerja sitemik sebagai contoh fipronil (regent) dan imidakloprit (imidagold, winder dan lain-lain). Bisa juga gunakan yang cara kerjanya unik yaitu menghambat proses ganti kulit sebagai contoh adalah aplaud. Jangan lupa dalam pengaplikasiannya semprotkan pada pangkal batang tanaman padi dengan dosis dan konsentrasi yang tepat

-maspary-

Senin, 29 November 2010

BIOLOGI DAN MORFOLOGI HAMA WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens)

serangan wereng c Hama wereng coklat merupakan hama utama pada tanaman padi. Wereng coklat mudah berkembang dan beradaptasi pada suasana lembab oleh karena itu biasanya akan menyerang tanaman padi saat awal musim hujan atau musim kemarau tetapi ada hujan.

Jika menyerang tanaman padi berumur 15 hst hama wereng bisa membentuk dua generasi, sedangkan jika menyerang tanaman padi sekitar umur 30 hst maka dia hanya mampu hidup satu generasi. Populasi wereng satu generasi akan mencapai puncak saat satu bulan setelah terjadinya serangan.

Imago wereng coklat ada dua tipe yaitu wereng bersayap panjang dan wereng bersayap pendek. Hama wereng coklat bersayap panjang akan mampu terbang dan berpindah jauh dari tanaman satu ke tanaman lain. Wereng coklat bersayap panjang inilah yang menjadi penyebar populasi hama wereng coklat.

Hama wereng coklat mempunyai tipe mulut pencucuk penghisap yang berupa stilet, alat ini berfungsi untuk menghisap bagian tanaman yang masih muda dan lunak. Hama ini akan meletakkan telur pada pangkal pelepah daun, tempat ini pula yang menjadi tempat hidup nimfa wereng coklat.

Hama wereng coklat termasuk hama yang sulit dikendalikan karena mempunyai sifat:

  1. Mampu berkembang biak dengan cepat
  2. Mampu memanfaatkan makanan dengan baik sebelum serangga lain ikut berkompetisi
  3. Hama ini mampu menemukan habitat baru dengan cepat sebelum habitat lama tidak berguna lagi

Dari satu pasang hama wereng coklat dalam 90 hari mampu berkembang biak menjadi 10.000 ekor wereng coklat betina. Jika nisbah jantan betina 1:1 maka dari satu pasang wereng coklat dalam 3 bulan akan menghasilkan keturunan 20.000 ekor.

Satu betina wereng coklat mampu bertelur 100 hingga 500 butir telur yang diletakkan berkelompok dengan masing masing kelompok antara 3 sampai 21 butir. Waktu yang dibutuhkan untuk menetaskan telur wereng antara 7 sampai 10 hari. Setelah itu telur wereng coklat akan menetas membentuk nimfa yang berumur antara 12 hingga 15 hari. Berakhirnya fase nimfa akan membentuk wereng dewasa atau disebut imago.

-maspary-

Jumat, 26 November 2010

KURANGI PENGGUNAAN INSEKTISIDA KARBOFURAN ATAU TANAHMU AKAN HANCUR!!!

furadan Furadan, Kurater, Kresnadan adalah beberapa contoh saja insektisida berbahan aktif karbofuran. Karbofuran merupakan bahan aktif insektisida yang aplikasinya umumnya dilakukan ditaburkan kedalam tanah. Insektisida ini ini biasanya mempunyai formulasi Granule (G). Bahan dasar insektisida ini adalah pasir yang kemudian dicampur dengan bahan aktif karbofuran dengan konsentrasi 3 gr/ 1 kg pasir.

Gambaran sederhana cara kerja karbofuran adalah jika diaplikasikan ke dalam tanah dengan segera karbofuran akan terserap oleh tanaman. Karbofuran akan masuk ke dalam seluruh jaringan tanaman tidak terkecuali daun dan buahnya. Ketika ada serangga yang memakan salah satu bagian tanaman tesebut serangga tersebut akan keracunan karbofuran dan akhirnya akan mati.

Insektisida berbahan aktif karbofuran merupakan insektisida legendaris yang masih sering digunakan sampai sekarang karena memang efikasinya yang masih lumayan. Di pulau jawa saja insektisida ini digunakan tiap tahun mencapai ribuan ton (menurut rekan saya salah satu penjual pestisida).

Kenapa saya memberi judul �Kurangi Penggunaan Insektisida Karbofuran Atau Tanahmu Akan Hancur?�. tengkorak pest Karbofuran merupakan bahan aktif insektisida yang mempunyai spektrum sangat luas. Jika diaplikasikan ke dalam tanah bukan hanya serangga hama saja yang akan mati tetapi semua habitat (binatang) yang ada didalam tanah tersebut akan musnah. termasuk mikroorganisme pengurai, cacing tanah dan belut. Padahal kita ketahui ketiga mahkluk hidup tersebut adalah teman petani. Fakta ini bukan omong kosong belaka tetapi sudah saya amati bertahun-tahun. Kalau anda tidak percaya silakan perhatikan apa yang akan terjadi pada binatang-binatang tersebut beberapa hari setelah aplikasi karbofuran.

Mikro organisme pengurai dan cacing tanah merupakan mahkluk tuhan yang sangat berguna bagi petani dan bisa dibilang sahabat petani. Keduanya sangat berguna untuk proses penyuburan tanah . Bayangkan apa yang akan terjadi jika tanah tanpa mikro organisme pengurai dan cacing? semua bahan organik sampah, seresah dan sisa-sisa tanaman tidak akan bisa hancur dan tidah bisa berubah menjadi pupuk organik. Bukankah tanah akan sangat tandus? Tanah kita kesuburannya akan hancur.

Oleh karena itu kita harus lebih bijaksana dalam memilh pestisida untuk kita aplikasikan pada tanah kita. Alih-alih mengendalikan hama/ penyakit tetapi kita mendapat kerugian dari hal lain yang lebih besar. Carilah pestisida yang lebih ramah lingkungan dan lebih selektif dalam membunuh OPT.

-maspary-

Rabu, 24 November 2010

BENARKAH NPK PELANGI LEBIH BAGUS DIBANDING NPK PONSKA

npk pelangi Pupuk NPK Ponska adalah pupuk majemuk yang sudah lama mendapat subsidi dari pemerintah. Pupuk dengan simbol gambar kerbau ini sekarang mendapat pesaing baru sesama NPK bersubsidi. Sejak tahun 2010 ini NPK Pelangi telah ikut mendapat subsidi dari pemerintah. PT Kaltim mengeluarkan beberapa komposisi untuk NPK Pelangi namun yang saya bahas disini adalah yang 20:10:10

Tulisan ini saya buat berdasarkan fakta dan analisa dilapangan dan bukan berdasarkan hasil penelitian. Saya bermaksud memberi gambaran kepada petani supaya bisa membandingkan keduanya untuk keperluan yang lebih tepat bukan untuk menjatuhkan salah satu dari produk tersebut. Karena saya yakin saat ini para petani sedikit sekali yang mengenal pupuk NPK Pelangi dan mereka menganggap kalau pupuk NPK yang bersubsidi hanya NPK Ponska.

Berikut tabel perbandingan NPK Pelangi VS NPK Ponska:

VARIABEL

NPK PELANGI

NPK PONSKA

1

Produk PT Kalimantan Timur PT Petrokimia Gresik

2

Harga Rp2300 Rp2300

3

Bentuk Granul Granul

4

Warna Warna warni (Hitam, Putih, Merah, Abu-abu) Merah

5

Komposisi NPK 20:10:10 15:15:15

6

Kecepatan larut dalam tanah Slow Rilis (pelan larut) Fast Rilis (sepat larut)

7

Anjuran penggunaan Untuk pupuk dasar Untuk pupuk dasar dan kocoran

8

Reaksi ke tanaman Padi Daun Lama hijau tetapi tahan lama hijaunya Daun Cepat hijau tetapi cepat kuning

9

Ketahanan penyimpanan Tahan Lama Kurang tahan lama

10

Ketahanan ditanah kering Sangat sulit larutnya Lebih cepat larutnya

Dengan hasil analisa diatas kita dapat menyimpulkan beberapa hal:

  1. Karena Kebutuan Nirogen pada tanaman padi dan jagung relatif lebih besar maka saya anjurkan untuk pemupukan padi dan jagung menggunakan NPK Pelangi
  2. Dengan sifat kelarutan yang cepat dan kandungan N yang lebih kecil dari Pelangi maka Saya anjurkan menggunakan NPK Ponska untuk pemupukan Tanaman hortikultura
  3. Jangan sekali-kali mengocor tanaman tomat atau cabe menggunkan NPK Pelangi karena akan sangat sulit larut
  4. Dengan sifat slow rilis tersebut NPK Pelangi akan sangat cocok untuk tanaman padi
  5. Petani padi tidak perlu ragu-ragu atau takut menggunakan NPK pelangi
  6. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk megetahui sejauh mana pengaruh kedua pupuk tersebut terhadap produksi beberapa tanaman

inilah gambar bentuk dan warna formulasi NPK Pelangi

npk plg

Saya kira sekian dulu postingan kali ini semoga bisa memberikan sedikit gambaran kepada para petani yang masih bingung memilih antara NPK Pelangi dan NPK Ponska

-maspary-

Senin, 22 November 2010

CERITA HUMOR BUAT PAK TANI (HARUS MENGIKUTI TEKNOLOGI)

lift Ada seorang petani yang barusan menerima pembayaran hasil panen padinya. Untuk sekedar menikmati hidup pak tani ingin membelanjakan sebagian uangnya dan pergi jalan-jalan ke kota. Ia berencana memberi kejutan kepada isteri tercinta dengan memberikan oleh-oleh dan baju.

Dengan percaya diri petani masuk ke sebuah mol untuk belanja baju dan lain-lain. Setelah masuk mol pak tani sangat heran melihat almari dari besi yang begitu besar beliau belum tahu kalau itu adalah lift. Perhatiannya terus tertuju pada almari dari besi yang besar tersebut. Dia heran ketika melihat lelaki tua masuk kedalamya. Dalam hati dia bertanya tanya: � buat apa orang tua kok masuk kedalam almari tersebut?�. Dia tunggu beberapa saat, sampai ada seorang pemuda tampan keluar dari almari tersebut. Dari hasil pengamatan beberapa saat tersebut dalam benak dia menyimpulkan bahwa almari tersebut ternyata berfungsi untuk memudakan orang tua.

Tanpa berfikir panjang keesokan harinya pak tani mengajak istrinya untuk diberi kejutan. Dia merahasiakan rencana tersebut kepada isteri tercinta. Dalam hati dia berkata: �akhirnya terlaksana juga aku punya istri muda dan cantik�. Istrinya diajak menuju mol tersebut, setelah sampai mol dia menuju lift tadi dan segera istrinya disuruh masuk sendirian. Sebenarnya istrinya nggak mau karena takut tetapi karena demi suami tercinta akhirnya dia menurut juga masuk kedalam lift.

Pak tani tidak ikut masuk lift, dia hanya berdiri didepan lift sambil berdebar-debar hatinya . Dalam hati bertanya: �menjadi seperti apa ya istriku nanti?�. Setelah beberapa saat ada perempuan muda dan cantik keluar dari lift tersebut. Tanpa pikir panjang pak tani langsung memeluk dan menciumi wanita tadi sambil menangis terharu.

Apa yang terjadi selanjutnya? terka sendiri saja��..he hehe��.

Ini hanyalah cerita fiktif belaka untuk memberikan gambaran kepada petani betapa pentingya kita selalu mengikuti perkembangan teknologi. Kita jangan apriori terhadap teknologi tertentu. Jika ada teknologi baru kita wajib tahu dan wajib mencobanya. Siapa tahu dengan teknologi tersebut akan terbuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan kita. Selain itu kita juga wajib untuk selalu menuntut ilmu dan mencari informasi teknologi-teknologi terbaru supaya kita tidak ketinggalan jaman.

-maspary-

Sabtu, 13 November 2010

BENIH PADI HIBRIDA BERNAS PRIMA SANGAT JELEK DAYA KECAMBAHNYA

09102010 Dalam rangka pelaksanaan program SL-PTT padi hibrida tahun 2010 di kecamatan kami mendapat bantuan benih padi hibrida Bernas Prima sebanyak 600 Kg. Bantuan tersebut kami bagi untuk 4 kelompok tani (masing-masing 150 kg untuk luasan 10 ha).

Benih kami terima dari PT Sang Hyang Sri yang notabene rekanan dinas pertanian Kabupaten Banyumas. Dalam RDKK kami mengajukan benih Padi hibrida Intani 2 produksi PT Tanindo. Karena stok Intani 2 kosong (menurut informasi Dinas Pertanian kab Banyumas) maka benih diganti dengan Bernas prima.

Setelah satu minggu benih padi hibrida bernas prima yang notabene buatan Cina ini kami sebar kami sangat terkejut, karena yang tumbuh hanya sekitar 2 %. Silakan lihat foto dibawah ini,

Bernas prim vs mekongga 21102010(002)

(Ket: sebelah kiri varietas Bernas Prima sebelah kanan variatas Mekongga)

Kemudian saya membuka label benih bernas prima tersebut kembali dan mempelajarinya, disitu tertulis:

  1. No seri LU-1 : 1899985
  2. Produsen pedagang benih: PT Sumber Alam Sutera
  3. Alamat : Jakarta
  4. Asal benih : China
  5. Jenis tanaman : Padi hibrida
  6. Varietas : Bernas prima
  7. Kelas benih: benih sebar
  8. No kelompok: BP4856
  9. Berat bersih : 1 Kg
  10. Tanggal uji selesai : 26 Juli 2010
  11. Akhir berlakunya label: 26 Oktober 2010
  12. Kadar air: 12,0 %
  13. Benih Murni: 98 %
  14. Benih varietas lain: -
  15. Kotoran benih ; 2 %
  16. Benih tanaman lain: -
  17. Biji Gulma; -
  18. Daya kecambah: 80 %
  19. Biji keras: -
  20. Produsen pedagang benih yang mengajukan permohonan pengujian. Nama: PT Sumber Alam Sutera, Alamat: Jakarta

20102010(001)

Dibalik label tertulis KOP :

BENIH BINA BERSERTIFIKAT

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN

BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI

HASIL PERTANIAN DAN HASIL HUTAN

PROVINSI DKI JAKARTA

BENIH SEBAR

Setelah saya pelajari masa berlakunya ternyata kurang satu bulan sudah exprt. Saya bukan bermaksud menyudutkan salah satu pihak tertentu tetapi hanya mengingatkan kepada mereka bahwa apa yang mereka berikan kepada petani adalah amanah. Itu adalah uang rakyat banyak. Dan bantuan diberikan pada petani agar bisa bermanfaat bagi rakyat banyak. Apa jadinya negara kita kalo kita sembrono dalam mengelola amanah tersebut. Mari kita renungkan lagi????

Saya paham betul, petani akan diam saja apapun bentuk pemberian pemerintah Yah namanya juga di beri���..masa� protes

Untuk rekan-rekan PPL semoga peristiwa ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua.

-by maspary-

Jumat, 05 November 2010

EFEK ABU VULKANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

abu vulkanik Setelah beberapa hari kemarin gunung merapi selalu menyemburkan awan panas (wedus gembel) disertai material abu vulkanik yang beterbangan kemana-mana. Terbangnya abu vulkanik ini bisa beberapa hari dan bisa radius ratusan kilometer. Sebagai contoh abu vulkanik hasil letusan gunung merapi yang terletak diantara perbatasan Jawa Tengah dan Yogjakarta ternyata mampu terbang sampai Purwokerto bahkan menurut informasi sampai kota Bandung. Pagi ini bahkan hujan abu yang terjadi di Purwokerto terjadi begitu deras, sehingga jalan-jalan, rumah-rumah dan pepohonan tampak putih dan berdebu.

Ada beberapa pendapat tentang tingkat keasaman abu vulkanik ini, ada yang mengatakan kalau abu vulkanik bersifat asam ada juga pendapat yang menyatakan kalau abu vulkanik dapat meningkatkan pH tanah. Tapi kalau merujuk pada mitos bahwa tanah-tanah disekitar gunung merapi sangat subur sepertinya pendapat yang menyatakan abu vulkanik dapat mengasamkan tanah tidaklah benar.

Beberapa sumber informasi menyatakan kalau didalam abu vulkanik juga terkandung unsur Sulfur dan unsur Silica. Jika hal ini benar berarti abu vulkanik akan bisa berfungsi sebagai pemasok unsur hara tanaman. Ada juga pendapat didalam abu vulkanik juga mengandung unsur Cu dan Fe yang yang berfungsi sebagai mikro element.

Jika dilihat dari sifat fisik abu merupakan hasil dari pembakaran yang mempunyai sifat seperti Batuan Zeolit dan Arang yang berfungsi sebagai penambat unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air. Dengan adanya abu vulkanik juga akan mempermudah penyerapan unsur hara oleh akar tanaman.

Jika kita mengacu pada pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya letusan gunung berapi dan menimbulkan hujan abu (abu vulkanik) akan membawa berkah kepada para petani. Abu vulkanik yang yang berjatuhan di lahan akan menjadi sumber unsur hara bagi tanaman dan akan meningkatkan ph tanah kita yang cenderung asam. walaupun memang dengan adanya hujan abu akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia.

Untuk mengetahui secara benar efek abu vulkanik terhadap pertumbuhan tanaman memang perlu dilakukan uji laboratorium tentang kandungan unsur hara yang ada dalam abu vulkanik. Dan ini tentunya PR bagi para peneliti-peneliti dibidang pertanian. Atau jika ada rekan-rekan gerbang pertanian punya data tentang kandungan abu vulkanik bisa mengisi kolom komentar dibawah ini, Atau jika ingin menulis dalam bentuk artikel bisa mengirimkannya ke email : paryos_ml@yahoo.com. Secepatnya artikel tersebut akan saya postingkan di blog ini.

-by maspary-

Sabtu, 30 Oktober 2010

BUDIDAYA BELIMBING


1. SEJARAH SINGKAT
Belimbing ( Averrhoa carambola ) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara yang beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pada umumnya belimbing ditanam dalam bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan sebagai usaha sambilan sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman rumah. Di kawasan Amerika, buah
belimbing dikenal dengan nama /sebutan �star fruits�, dan jenis belimbing yang populer dan digemari masyarakat adalah belimbing �Florida�.
2. JENIS TANAMAN
Dalam taksonomi tumbuhan, belimbing diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
2) Divisi : Spermatphyta (tumbuhan berbiji)
3) Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
4) Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
5) Ordo : Oxalidales
6) Famili : Oxalidaceae
7) Genus : Averrhoa
8) Spesies : Averrhoa carambola L. (belimbing manis); A.bilimbi L. (belimbing wuluh)
Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak Kapur, Demak Kunir, Demak Jingga, Pasar Minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok, dan varietas Malaysia. Tahun 1987 telah dilepas dua varietas belimbing unggul nasional yaitu : Varietas Kunir dan Kapur.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat utama tanaman ini sebagai makan buah segar maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sebagai stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dapat menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, dan memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia. Sebagai wahana pendidikan,
penanaman belimbing di halaman rumah tidak terpisahkan dari program pemerintah dalam usaha gerakan menanam sejuta pohon.

4. SENTRA PENANAMAN

Sentra/pusat penanaman tanaman belimbing sebagai usaha tani secara intensif dan komersial adalah Malaysia. Pada tahun 1993 negara ini mampu mengekspor buah belimbing segar sebanyak 10.220 mt (metrik ton) senilai Rp. 2 miliar yang dipasok ke Hongkong, Singapora, Taiwan, Timur Tengah, dan Eropa Barat.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Untuk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yang tidak terlalu kencang, karena dapat menyebabkan gugurnya bunga atau buah.
2) Curah hujan sedang, di daerah yang curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga dan buah, sehingga produksinya akan rendah.
3) Tempat tanamnya terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45�50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
4) Suhu dan kelembaban ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dengan 6�12 bulan basah dan 0�6 bulan keing, namun paling baik di daerah yang mempunyai 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering.
5.2. Media Tanam
1) Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik.
2) Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5�7,5.
3) Kandungan air dalam tanah atau kedalaman air tanah antara 50�200 cm dibawah permukaan tanah.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih dan Bibit
Teknologi produksi bibit unggul belimbing harus selalu menggunakan pohon induk unggul atau pembiakan secara vegetatif (cangkok, okulasi, enten, dan susuan). Pembiakan secara generatif dengan biji tidak dianjurkan, karena hampir selalu memberikan keturunan berbeda dengan induknya (segregasi genetis). Oleh karena itu, pembiakan generatif (biji) hanya dimaksudkan untuk menghasilkan bibit batang bawah (onderstam) yang kelak digunakan pada perbanyakan vegetatif.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan bibit unggul belimbing dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif (cangkok, okulasi, susuan dan enten). Khusus pada perbanyakan vegetatif dengan cara penyambungan (okulasi, enten, susuan) diperlukan batang bawah atau bibit onderstam yang berasal dari biji (pembiakan generatif). Tata cara penyiapan batang bawah untuk penyiapan biji (benih) belimbing sebagai berikut :
a) Pilih buah belimbing yang sudah matang dipohon dan keadaannya sehat serta berasal dari varietas unggul nasional ataupun lokal.
b) Ambil (keluarkan) biji dari buah dengan cara membelahnya, kemudian tampung dalam suatu wadah.
c) Cuci biji belimbing dengan air bersih hingga bebas dari lendirnya.
d) Keringanginkan biji belimbing ditempat teduh dan kering hingga kadar airnya berkisar antara 12�14 %.
e) Simpan biji belimbing dalam suatu wadah tertutup rapat dan berwarna, atau langsung disemai di persemaian.
3) Teknik Penyemaian Benih
Penyiapan lahan persemaian meliputi tahapan sebagai berikut :
a) Tentukan (pilih) areal untuk lahan persemaian di tempat yang strategis dan tanahnya subur.
b) Olah tanahnya cukup dalam antara 30-40 cm hingga gembur, kemudian dikering-anginkan selama � 15 hari.
c) Buat bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Arah bedengan sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan.
d) Tambahkan pupuk kandang yang matang dan halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan sambil dicampurkan dengan tanah atas secara merata, kemudian rapikan bedengan dengan alat bantu papan kayu atau bambu ataupun cangkul.
e) Tancapkan tiang-tiang bambu di sisi Timur bedengan setinggi 100-150 cm dan di sisi Barat 75-100 cm, kemudian pasang pula palang-palang dari bilah bambu sambil diikat.
f) Pasang atap persemaian dari dedaunan (jerami) atau lembar plastik bening (transparan), sehingga bedengan persemaian lengkap dengan atapnya siap disemai biji belimbing.
Tatalaksana menyemai biji belimbing adalah sebagai berikut :
a) Rendam biji belimbing dalam air dingin atau hangat kuku (55-60 derajat C) selama 30 menit atau lebih.
b) Kecambahkan biji belimbing dengan cara disimpan dalam gulungan kain basah di tempat yang lembab selama beberapa waktu.
c) Semai biji belimbing yang telah berkecambah pada lahan pesemaian. Caranya adalah biji disebar di sepanjang garitan atau alur-alur dangkal pada jarak antar alur sekitar 10-15 cm, kemudian tutup dengan tanah tipis.
d) Biarkan kecambah tumbuh dan berkembang menjadi bibit muda.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan bibit selama di pesemaian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a) Penyiraman (pengairan) secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca.
b) Pemupukan dengan pupuk Nitrogen (Urea, ZA) ataupun NPK yang dilarutkan dalam air dengan dosis 10 gram/10 liter untuk disiramkan pada media pesemaian setiap 3 bulan sekali.
c) Pengendalian hama atau penyakit dengan cara memotong bagian yang terserang parah, perbaikan drainase tanah dan penyemprotan pestisida pada konsentrasi rendah antara 30�50 % dari yang dianjurkan.
5) Pemindahan Bibit
Penyapihan (pendederan bibit pada umur 6�8 bulan dari pesemaian ke dalam polibag atau keranjang atau lahan yang telah diisi media campuran tanah dengan pupuk kandang.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Luasan minimum yang diperlukan untuk operasional pembibitan adalah 2.000 m2, yang dapat menampung bibit sebanyak 5.000-10.000 bibit. Sedangkan lahan untuk pohon induk dapat disediakan tersendiri atau ditanam dalam lahan operasional. Syarat utama dalam pemilihan lahan adalah tersedianya air bagi tanaman, sebagai indikator alami ada atau tidaknya sumber air dapat digunakan pohon enau, karena umumnya pohon enau hidup di daerah yang banyak mengandung air. Ciri lain lahan yang mengandung air adalah daerah tersebut berada di suatu lembah bukit atau pegunungan. Lahan untuk tanaman belimbin di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl, dengan kedalaman air tanah antara 50�200 cm dibawah pemukaan tanah dan memiliki pH 5,5�7,5. Tanah lahannya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik, serta waktu penanaman yang paling baik di daerah yang mempunyai iklim antara 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering.
2) Pembukaan Lahan
Tentukan areal lahan yang strategis dan subur, cara pengolahan lahan (pembajakan/pengarukan dan pencangkulan) tanah lahan cukup dalam antara 30�40 cm hingga gembur, kemudian dikeringanginkan selama 15 hari. Tambahkan pada tanah lahan yang telah diolah pupuk kandang yang matang dan halus sebanyak 2 kg/m2 kemudian rapikan bedengan sambil dicampurkan dengan tanah atas secara merata, dan dirapikan dengan alat bantu papan kayu atau bambu atau cangkal dan selanjutnya lahan siap ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100�120 cm, tinggi 30 cm dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Bedengan sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan. Pasang (tancapkan) tiang-tiang bambu di sisi Timur bedengan setinggi 100�150 cm, dan di sisi Barat 75�100 cm, kemudian pasang pula palang-palang sambil diikat. Selanjutnya pasang atap dari dedaunan (jerami) atau plastik bening (transparan) sehingga bedengan siap digunakan.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Penetuan jarak tanam dan pola tanam biasanya relatif tergantung pada luas lahan yang ada. Pada umumnya, bila areal lahan cukup luas maka jarak tanam antar tanaman belimbing dibuat sekitar 6 x 6 meter. Atau dapat pula digunakan dalan jarak tanam 5 x 5 m dengan pola tanam dalam bentuk kultur perkebunan secara permanen dan dipelihara intensif.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Sebelum bibit ditanam, terlebih dulu dibuat lubang tanam. Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang digali sedalam 50 cm, separuh tanah galian bagian atas dipisahkan, lubang diangin-anginkan selama 2-4 minggu. Setelah cukup dianginkan, tanah dibagian atas dicampur dengan pupuk kandang ayam
dengan perbandingan 1:1. Selain itu juga diberi pupuk NPK 20-10-10 sebanyak 1 genggam per lubang tanam. Kemudian campuran tanah dan pupuk itu dimasukkan kembali ke dalam lubang.
3) Cara Penanaman
Lubang yang sudah dipersiapkan untuk ditanami seperti diatas, setelah diberi pupuk tidak langsung ditanami, tetapi dibiarkan selama 1 minggu setelah itu baru ditanami. Bila yang ditanam bibit okulasi klon B17, maka pada waktu ditanam di lapang harus dikombinasikan/diseling dengan bibit klon B2. Caranya,diantara 8 tanaman B17 ditengah-tengahnya ditanami B2. Kombinasi ini dimaksudkan untuk membantu penyerbukan, karena menurut seorang ahli, diduga belimbing klon B17 ini bersifat male sterile, sehingga perlu bantuan serbuk sari klon B2 dalam penyerbukannya.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dimaksudkan agar buah lebih leluasa berkembang dan distribusi makanan hanya untuk buah yang dipelihara. Dalam penjarangan ini diusahakan tidak ada buah yang bergerombol atau berdempetan. Satu pohon diperkirakan hanya ada 100 buah belimbing yang dipelihara sampai besar.
Penjarangan dilakukan saat buah sebesar 2,5�5 cm, atau 5�10 hari setelah bunga bermekaran.
2) Penyiangan, Pembubunan dan Perempalan
Penyiangan, pembubunan dan perempalan dilakukan agar tanaman belimbing menghasilkan buah secara produktif, dan mendapatkan hasil yang maksimal. Penyiangan dilakukan dengan melakukan pemangkasan untuk membentuk tajuk tanaman agar tanaman tidak saling berhimpitan. Hal ini untuk mendorong produksi
buah dan memudahkan pemanenan.
3) Pemupukan
Pemupukan untuk 3 bulan setelah tanam adalah 25 kg pupuk kandang ayam dengan 50 gram NPK/pohon. Umur setahun 25 kg pupuk kandang dengan 150 gram NPK/pohon. Umur 2 tahun diberikan 50 kg pupuk kandang dan 500 gram NPK/pohon, dan umur 3 tahun keatas diberikan 75 kg pupuk kandang dengan 1 kg NPK/pohon. Untuk media tanam berupa pot atau tanaman buah dalam pot (tabulampot) pemupukan diberikan pada waktu umur tanaman 1 bulan diberi pupuk dasar berupa campuran urea, TSP atau SP dan KCL (2:1:1) sebanyak 20 gr atau 2 sendok makan per pohon (pot). Pupuk tersebut dibenamkan dalam pot.
Setiap sebulan sekali dipupuk dengan pupuk nitrogen ZA sebanyak 10 gr dilarutkan dalam 10 liter air, larutan ini disiramkan pada tanaman belimbing dalam pot hingga tampak cukup basah. Pada tanaman belimbing yang sudah mulai berbunga dan berbuah diberi pupuk NPK sebanyak 25�50 gram/pohon
(pot)/tahun. Waku pemberian pupuk sebaiknya sebelum tanaman berbunga, setelah berbuah, dan seusai panen, sehingga tiap tahun minimal dilakukan pemupukan 3 kali masing-masing 1/3 dosis.
4) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman belimbing banyak membutuhkan air sepanjang hidupnya. Di daerah yang sepanjang tahun mendapatkan air tentu tidak masalah, namun di daerah yang kering tanaman perlu diberi pengairan dan disiram. Sebagai indikasi bila tanaman perlu disiram yaitu bila rumput-rumput yang tumbuh dibawah pohon
sudah mulai layu. Penyiraman dapat dilakukan dengan cara penggenangan (dileb) atau disiram sampai daerah sekitar tajuk tanaman basah. Meskipun selalu butuh air, tanaman ini kurang menyukai air tergenang, perlu diberi sarana drainase dan air segera dialirkan ke luar kebun agar tidak menggenang.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Sebagai pencegahan terhadap hama dan penyakit tanaman belimbing maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida. Waktu penyemprotan pestisida dilakukan 2 minggu sekali, misalnya dengan �Thamaron Super� yang takarannya disesuaikan dengan dosis yang tertera pada kemasan.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Lalat buah (Dacus pedestris)
Lalat ini berwarna coklat kekuning-kuningan dengan dua garis membujur, pinggangnya ramping, bersayap seperti baju tidur yang strukturnya tipis dan transparan. Lalat betina meletakkan telur pada kulit buah, kemudian menetas menjadi larva. Larva inilah yang kemudian merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan bususk dan berguguran. Pengendalian: dilakukan dengan cara pembungkusan buah pada stadium pentil (umur 1 bulan dari bunga mekar), mengumpulkan dan membakar sisa-sisa tanaman yang berserakan di bawah pohon, memasang sex pheromone seperti Methyl eugenol dalam botol aqua bekas.
2) Hama lain: kutu daun, semut ngangrang (Oecophylla smaragdina) dan kelelawar. Pengendalian : kutu daun dan semut dapat disemprot dengan insektisida yang mangkus seperti Matador 25 EC dll, sedangkan kelelawar harus dengan cara dihalau.
7.2. Penyakit
1) Bercak daun
Penyebab: cendawan Cercospora averrhoae Fres. Gejala: terjadi bercak-becak klorotik berbentuk bulat dan kecil-kecil pada anak daun. Daun yang terserang berat menjadi kuning dan rontok, bahkan sampai gundul pada tanaman muda atau stadium bibit. Pengendalian: dengan cara memotong (amputasi) bagian tanaman yang sakit dan disemprot fungisida yang berbahan aktif Kaptafol, seperti Difolatan, dll.
2) Penyakit kapang jelaga
Penyakit ini hidup sebagai saprofit pada madu yang dihasilkan oleh kutu-kutu putih. Gejala: permukaan daun tertutup oleh warna hitam, sehingga dapat mengganggu proses fotosintesis. Pengendalian : disemprot dengan fungisida yang mangkus, misalnya Dithane M45 pada konsentrasi yang dianjurkan.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen (petik) buah belimbing sangat dipengaruhi oleh letak geografi penanaman, yaitu faktor lingkungan dan iklim. Di dataran rendah yang tipe iklimnya basah, umur petik buah belimbing sekitar 35�60 hari setelah pembungkusan buah atau 65�90 hari setelah bunga mekar. Ciri buah belimbing yang sudah saatnya dipanen adalah ukurannya besar (maksimal), telah matang dan warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih atau kuning atau merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas belimbing.
8.2. Cara Panen
Cara panen buah belimbing dilakukan dengan cara memotong tangkainya. Pemetikan buah berlangsung secara kontinyu dengan memilih buah yang telah matang. Waktu panen yang paling baik adalah pagi hari, saat buah masih segar dan sebelum cuaca terlalu panas (terik). Buah belimbing yang baru dipetik segera
dimasukkan (ditampung) dalam suatu wadah secara hati-hati agar tidak memar atau rusak.
8.3. Periode Panen
Periode panen buah belimbing, umumnya penen perdana pada umur 3-4 tahun setelah tanam. Pembungaan dan pembuahan belimbing dapat terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dalam setahun.
8.4. Prakiraan Produksi
Potensi hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yang ditanam di kebun secara permanen dan dipelihara intensif dapat mencapai antara 150 - 300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dengan populasi per hektar antara 250 - 400 pohon dengan produktivitas 150�300 buah/pohon dan berat per buah rata-rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6 - 19 ton.
9. PASCAPANEN
Seusai panen belimbing perlu penanganan pascapanen lebih lanjut, terutama bila jumlahnya melimpah (banyak). Tahapan penangan pascapanen buah belimbing adalah sebagai berikut :
9.1. Pengumpulan
Kumpulkan buah belimbing di suatu tempat atau ruangan yang teduh.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilih buah bedasarkan tingkat kematangan dan ukuran yang seragam. Pisahkan (buang) buah yang rusak, cacat atau diserang hama dan penyakit. Bersihkan buah dari kotoran yang mungkin menempel dengan alat bantu kuat lembut (halus).
9.3. Penyimpanan
Simpan buah belimbing dalam wadah dan ruangan (tempat) yang dingin untuk persediaan keluarga, atau simpan kotak karton berisi buah belimbing di ruangan pendingin bersuhu antara 5-20 derajat C.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
1) Bungkus tiap buah atau beberapa buah dengan plastik regang atau kertas tissue atau polysterene net.
2) Masukkan buah belimbing ke dalam wadah (kontainer) berupa kotak karton yang bagian dasar dan dindingnya dialasi (dilapisi) busa. Tiap kotak karton berisi maksimal 3 lapis buah belimbing dengan posisi buah bagian pangkalnya berada di bawah. Buah belimbing yang sudah dikemas siap diangkut ke tempat
penjualan/penampungan.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Potensi produksi buah belimbing yang ditanam di kebun secara permanen dan dipelihara intensif, dengan jarak tanam antara 5x5 m atau 6x6 m, bila populasi tanaman belimbing per hektar antara 250�400 pohon dengan potensi produktivitas 150�300 buah/pohon/tahun, dan berat per buah rata-rata 160 gram, maka dapat dihasilkan/tingkat produksi per hektar mencapai 6�19 ton buah belimbing. Pada panen raya belimbing, harga belimbing rata-rata mencapai Rp. 750,- sampai Rp. 5.000,- per kg. Maka kita dapat menghitung berapa Rupiah besar penghasilan yang didapat dalam 1 hektar per tahun. Tentunya setelah dikurangi biaya-biaya produksi yang dikeluarkan, seperti: pembibitan, pemeliharaan, pemupukan, panen/pascapanen, dll.
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek pemasaran belimbing di dalam negeri diperkirakan makin baik. Hal ini antara lain disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk dan semakin banyaknya konsumen menyadari pentingnya kecukupan gizi dari buah-buahan. Pada tahun 1993 Indonesia baru andil 0,4 % dari total nilai impor dunia buah tropis. Bila pada tahun 1989 tingkat konsumsi buah-buahan per kapita penduduk Indonesia hanya mencapai 22,92 kg/tahun, maka untuk mencapai kecukupan gizi yang sesuai dengan anjuran FAO menargetkan rata-rata 60 Kg per kapita per tahun. Salah satu jenis buah potensial yang mudah dibudidayakan untuk mendukung pencapaian target tersebut adalah belimbing. Perkiraan permintaan setiap tahun semakin meningkat, peningkatan permintaan tersebut adalah sebesar 6,1 %/tahun (1995�2000), 6,5 %/tahun (2000�2005), 6,8 %/tahun (2005�2010), dan mencapai 8,9 %/tahun (2010 - 2015). Jelaslah bahwa prospek usahatani (agribisnis) belimbing amat cerah bila dikelola secara intensif dan komersial, baik dalam bentuk kultur perkebunan, pekarangan, maupun Tabulampot.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
11.2.Diskripsi

11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu

11.4 Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
1. Jumlah kemasan dalam partai (lot) sampai dengan 100, contoh yang diambil 5.
2. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 101 sampai dengan 300, contoh yang diambil 7.
3. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yang diambil 9.
4. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yang diambil 10.
5. Jumlah kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yang diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan badan hukum.
11.5.Pengemasan
Buah belimbing dikemas dengan peti kayu/bahan lain yang sesuai dengan berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yang bertuliskan antara lain : nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.
12. DAFTAR PUSTAKA
1) Bagaimana memupuk belimbing dengan benar.- Trubus Januari 1989 : 16.
2) Belimbing unggul dari Demak.- Janur Seloka, Mei 1993 : 3.
3) Ciri-ciri bibit belimbing unggul.- Trubus, September 1989 : 102.
4) Citra Cipaku, PT.- Pengusahaan bibit manggis dan belimbing di Citra Cipaku.-Bogor : Citra Cipaku, 1997?
5) Memberantas semut pada pohon belimbing.- Suara Karya, 15 Pebruari 1989 : 8.
6) Mengatasi lalat buah pada belimbing.- Trubus, April 1990 : 160.
7) Pusat Informasi Pertanian Trubus.- Kumpulan Kliping Belimbing: pengenalan jenis, budidaya, pascapanen, pemasaran.- Jakarta : PIP-Trubus, 1993.
8) Rukmana, Rahmat.- Belimbing.- seri Tabulampot, Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1996.
9) Ternyata buah belimbing berkhasiat sebagai obat penyembuh.- Bisnis Indonesia, 4 April 1993 :9.

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS, Jakarta,