Salam pertanian! Ternyata budidaya tanaman kedelai tidak sesulit yang dibayangkan, tanaman ini merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan karena memiliki syarat tumbuh yang tidak sulit. Untuk budidaya tanaman kedelai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
A. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
1. Tanah
Tanaman Kedele dapat tumbuh pada berbagai Jenis tanah dengan syarat Drainase dan aerasi tanah cukup baik serta ketersediaan air yang cukup selama masa pertumbuhan.
Kedele dapat tumbuh pada jenis tanah :
� Alluvial, regosol grumosol, latosol dan andosol
� Podsolik Merah Kuning, dan tanah yang mengandung pasir kwarsa, perlu diberi pupuk organik, Fosfat dan pengapuran.
2. Iklim
� Curah Hujan :optimal 100 -200 ml/bulan hujan merata
� Temperatur : antara 25 � 27 derajat celcius, dengan penyinaran penuh (min. 10 jam/hari)
� Kelembaban : Rata-rata 50%
� Tinggi dari permukaan laut : 0 � 900 meter optimal 650 mdpl
3. Air
� Masa vegetatif (pertumbuhan) : curah hujan cukup
� Masa generatif (Pembungaan) : curah hujan yang kurang saat pembungaan dan pematangan biji sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil kedele.
B. Teknis Budidaya
1. Persiapan Lahan
Pembersihan Gulma,Tanah diolah dangkal dan gulma dibenamkan. Pengolahan lahan dimulai sebelum jatuhnya hujan. Tanah diolah dengan bajak dan garu/cangkul hingga gembur. Lebar Bedengan : 1 meter . Untuk pengaturan air hujan perlu dibuat saluran drainase pada setiap dan di sekeliling petakan sedalam 30 cm dan lebar 50 cm. Kedele sangat terganggu pertumbuhannya bila air tergenang.
2. Pemberian Pupuk Kandang
Pemberian pupuk kandang saat pengolahan Tanah sangat disarankan, karena dapat memperbaiki kondisi tanah selain dapat mengurangi pengunaan pupuk buatan. Dosis Penggunaan Pupuk Kandang untuk tanah yang kurus � 5 ton/Ha.
3. Pemberian Dolomit
Tanaman kedelai menginginkan pH netral berkisar 5 � 6. sehingga perlu pengapuran pada tanah yang masam. Pemberian Dolomit dengan Dosis 2.000 kg/Ha( 200 gr/m�) diharapkan mampu menciptakan pH tanah yang optimal.
4. Pemberian Trichoderma sp
Pemberian Trichoderma dilakukan bersamaan dengan pupuk kandang dan dolomit. Trichoderma berfungsi sebagai dekomposer, mempercepat pelapukan bahan-bahan organik baik pada kompos ataupun bahan organik dalam tanah sehingga dapat segera diserap oleh tanaman,dan sebagai tindakan preventif untuk mencegah serangan penyakit tanaman.Dosis Trichoderma : 400gr/Ha.
5. Persiapan Benih
Saat ini banyak jenis varietas kedelai unggul hasil pemuliaan yang dilepas untuk dikembangkan. Diantara varietas unggul baru tersebut adalah Slamet, Sindoro, grobogan, Argomulyo, Burangrang, Kaba, Anjasmoro, dan Panderman. Varietas kedelai yang unggul untuk suatu daerah belum tentu menunjukan keunggulan yang sama di daerah lain, karena faktor perbedaan iklim, topografi, dan cara tanam, sebagaimana kita tahu bahwa di Indonesia agroekologinya sangat beragam. Maka untuk mengetahui keunggulan dan adaptasi varietas baru terhadap lingkungan, serta mendapatkan informasi varietas yang produktivitasnya tinggi, dan sebagai bahan rekomendasi varietas spesifik lokasi. Kebutuhan Benih : 40 kg/Ha.
6. Penanaman
Benih ditugal 3 biji perlubang dengan jarak tanam 30 X 30 cm. Sebelum ditanam dilakukan seed treatment (perlakuan benih), dilakukan inokulasi dengan tanah yang bekas ditanami kedelai.
7. Pemeliharaan
a. Pemupukan
Dosis pupuk yang akan digunakan Urea 50 kg/ha, SP-18 75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha. Pupuk diberikan 2 kali dalam satu musim
Pemupukan I (pertama) :Pupuk diberikan sebelum tanam dengan cara menaburkan pupuk pada garis tanam kemudian pupuk dicampur dengan tanah secara merata, dosis pupuk I (pertama) yang diberikan 2/3 dari dosis Urea dan KCl (Urea:33 Kg/Ha ; KCl: 33 Kg/Ha), sedangkan Pupuk SP-18 diberikan seluruhnya pada pemupukan dasar.
Pemupukan II (Kedua) : Pupuk diberikan pada saat tanaman berumur 20� 30 HST,menjelang tanaman kedele berbunga dengan cara ditabur mengelilingi tanaman dengan jarak � 10 cm dari batang. Dosis pupuk yang diberikan 1/3 dari dosis Urea dan KCl (Urea: 17 Kg/Ha ; KCl: 17 Kg/Ha).
b. Penyiangan gulma
Selain menurunkan hasil,keberadaan gulma dapat menjadi tanaman inang bagi hama dan penyakit oleh karena itu perlu dilakukan penyiangan sebanyak 2-3 kali sebelum tanaman berbunga. Penyiangan terakhir sebaiknya bersamaan dengan pembubunan untuk mengurangi tanaman rebah.
c. Pengairan / Penyiraman
Tanaman sebaiknya tidak mengalami kekeringan pada fase kritis karena akan sangat menurunkan hasil. Fase kritis, yaitu saat perkecambahan,berbunga,serta pembentukan dan pengisian polong.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama dan Penyakit dilakukan dengan menerapkan system Pengendalian Hama Terpadu, dengan memanfaatkan tekhnologi tepat guna, menggunakan Biopestisida atau pestisida oraganik jika serangan hama masih dibawah ambang ekonomi dan menggunakan pestisida kimia jika serangan hama dan penyakit diatas ambang ekonomi.
Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman kedelai antara laian:
A. Hama Perusak Daun
� Penggerek Pucuk stadia serangan 7 s/d 30 HST
� Penggerek Batang stadia serangan 7 s/d 30 HST
� Ulat penggulung Daun stadia serangan 7 s/d 30 HST
� Ulat Grayak stadia serangan 7 s/d 50 HST
� Ulat Jengkal stadia serangan 7 s/d 50 HST
B. Kutu Daun
� Aphis stadia serangan 30 s/d 60 HST
� Kutu Kebul stadia serangan 7 s/d 45 HST
C. Perusak Polong
� Penggerek polong stadia serangan 45 s/d 80 HST
� Penghisap polong stadia serangan 45 s/d 80 HST
D. Penyakit
� Penyakit Karat Daun stadia serangan 7 s/d 60 HST
� Virus stadia serangan 7 s/d 60 HST
� Bakteri Hawar Daun stadia serangan 7 s/d 60 HST
E. Hama Bahan Simpan stadia serangan pada saat penyimpanan hasil panen
C. PANEN DAN PASCA PANEN
1. Panen
Kedele harus dipanen pada tingkat kemasakan biji yang tepat. Panen terlalu awal menyebabkan banyak biji keriput, panen terlalu akhir menyebabkan kehilangan hasil karena biji rontok. Ciri-ciri tanaman kedele siap panen adalah : Daun telah menguning dan mudah rontok Polong biji mengering dan berwarna kecoklatan Panen yang benar dilakukan dengan cara menyabit batang dengan menggunakan sabit tajam dan tidak dianjurkan dengan mencabut batang bersama akar. Cara ini selain mengurangi kesuburan tanah juga tanah yang terbawa akan dapat mengotori biji.
2. Pasca Panen
a. Pengeringan Secara Alami
Kedele dijemur langsung dibawah panas matahari dipenjemuran yang berlantai atau beralas plastik hitam. Plastik hitam menyerap panas sehingga diharapkan kedele dapat mempercepat proses pengeringan.
b. Pembijian
Pembijian dapat dilakukan dengan beberapa cara : Digebuk/dipukul; Diatas anjang-anjang; Menggunakan mesin(power tresher)
c. Pembersihan
Pembersihan dapat dilakukan dengan cara ditampi; Disilir; Menggunakan mesin pembersih (winower)
d. Pewadahan dan Penyimpanan
Biji kedele yang telah bersih ditempatkan dalam wadah yang bersih bebas hama penyakit,tidak bocor serta ditutup rapat. Penyimpanan Tempat penyimpanan biji kedele harus teduh, kering, dan bebas hama penyakit, kadar air harus 9-14%
Agar biji kedelai dalam penyimpanan bisa bertahan lama sebaiknya di perlakukan dengan pestisida nabati daun cengkeh.
-by maspary-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar