Minggu, 27 Juni 2010

MENGATASI PENYAKIT TANAH ASEM-ASEMEN PADA PADI SAWAH

tanah sawah Salam pertanian. Pengetahuan penyakit dan hama bagi petani padi pada umumnya masih rancu, mereka belum terbiasa membedakan antara hama dan penyakit. Penyakit pada tanaman padi bisa ditimbulkan oleh beberapa sebab diantaranya adalah oleh jamur, virus, bakteri dan keadaan tanah. Untuk yang disebutkan terakhir ini bagi petani masih menjadi PR masalah yang belum terselesaikan dan perlu segera diketahui solusi penyelesaian masalah tersebut.

Fenomena penyakit tanah asem-asemen pada padi sawah biasa terjadi hampir tiap tahun. Penyakit ini akan menyerang tanaman padi saat musim tanam II, yaitu sekitar bulan Maret-April. Tanaman padi yang terkena asem-asemen akan menunjukkan gejala yang spesifik yaitu tanaman padi yang telah ditanam tidak akan mau tumbuh bahkan terlihat kuning dan akan mati. Jika tanaman padi muda tersebut di pupuk menggunakan urea gejala akan semakin terlihat parah. Penyakit ini biasanya akan diperparah oleh serangan hama (penggerek batang) sundep pada saat tanaman muda.

Beberapa informasi menyatakan bahwa penyakit asem-asemen pada padi sawah disebabkan oleh adanya proses perombakan sisa-sisa tanaman padi oleh mikro organisme yang belum selesai pada tanah tersebut. Pada proses tersebut akan menghasilkan panas pada tanah sawah tersebut. Selain itu pada proses perombakan tersebut akan menyebabkan menurunnya pH tanah sehingga tanah akan cenderung asam sehingga tanah tersebut dikatakan asem-asemen (berasal dari kata buah asem yang rasanya sangat masam)

Terlepas benar atau salah dugaan penyebab tanah asem-asemen tersebut akhirnya diluncurkan beberapa solusi penyelesaian masalah tersebut. Diantaranya adalah

  1. Dengan cara pemberian kapur pada tanah tersebut. Dengen pemberian kapur diharapkan tanah akan didongkrak ph-nya sehingga akan sesuai dengan kondisi yang diharapkan tanaman padi untuk pertumbuhannya.
  2. Menunda waktu tanam. Dengan penundaan waktu tanam diharapkan proses perombakan sisa-sisa tanaman padi oleh mikro organisme akan terseselaikan terlebih dahulu. Namun solusi ini akan menghambat ketepatan waktu tanam.
  3. Pemberian Za pada tanah tersebut. Solusi Ini hanyalah merupakan pengalaman petani saja, secara teori dengan pemberian Za justru akan membuat tanah semakin asam.

Dari ketiga cara penyelesaian masalah yang disajikan tersebut belum ada solusi yang dapat menjamin terselesaikannya masalah tersebut 100%. Dari hasil uji coba dilapangan oleh petani pemberian kapur dan pemberian Za akan menyelesaiakan masalah namun bersifat kadang-kadang. Maksudnya kadang berhasil dan terkadang tidak berhasil.

Oleh karena beberapa hal diatas maka masih perlu diadakan kajian dan penelitian lebih lanjut tentang cara mengatasi permasalan tanah asem-asemen diatas. Mungkin dari para pembaca blog gerbang pertanian ada yang mempunyai solusi dan pengalaman penyelesaian masalah tersebut kami harapkan bisa membantu memberikan informasinya lewat kolom komentar. Tentunya solusi tersebut sangat ditunggu dan diharapkan oleh ribuan petani padi di Indonesia. Inilah PR bagi kita yang sangat bermanfaat bagi petani .

-maspary-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar