Jumat, 31 Desember 2010

PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN OLEH PETANI DAN PEMERINTAH

Ubinan ngudi tuwuh pjrkn 01032010(002) Istilah �swasembada pangan� mulai kita kenal sejak tahun 1964, waktu itu IPB dengan persetujuan dinas pertanian rakyat melakukan proyek swasembada bahan makanan. Bedasarkan pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk yang terus meningkat memerlukan upaya pemenuhan kebutuhan pangan maka swasembada pangan harus dilakukan

Kita telah dua kali mencapai swasembada beras yang pertama tahun 1984 dan yang kedua tahun 2004. Menurut Presiden SBY rencana swasembada pangan yang akan dicapai meliputi komoitas beras, gula, jagung, kedelai dan daging. Ketika menteri pertanian dipegang oleh Anton A Swasembada telah tercapai karena produksi pertanian kita telah mencukupi 90% kebutuhan pangan bangsa kita.

Masalahnya adalah bagaimana kita mampu mempertahankan swasembada ini secara berkelanjutan??

Sektor pertanian masih tetap akan berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini didasarkan pada PDB sektor pertanian th 2007 - 2008 mengalami pertumbuhan sekitar 4,41%. Kontribusi pertanian dalam menurunkan jumlah penduduk miskin mencapai 66%, dengan rincian 74% di perdesaan dan 55% di perkotaan.

Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai salah satu indikator kesejahteraan petani secara konsiten mengalami peningkatan selama 2006-2008 dengan pertumbuhan 2,52% per tahun. Dengan kinerja yang kondusif seperti itu, perdagangan komoditas pertanian mengalami peningkatan selama 2005 � 2008 dengan rata-rata pertumbuhan 29,29 % pertahun.

Periode 2004 � 2008 pertumbuhan produksi tanaman pagan meningkat. Produksi padi meningkat rata-rata 2,78% per tahun. Produksi jagung meningkat 9,52% per tahun. Peningkatan produksi tanaman pangan pada tahun 2008, dipengaruhi oleh:

  1. Tingginya motivasi petani/pelaku usaha pertanian untuk berproduksi karena pengaruh berbagai kebijakan dan program pemerintah meliputi penetapan harga, pengendalian impor, subsidi pupuk dan benih, bantuan benih gratis, penyediaan modal, akselerasi penerapan inovasi teknologi, dan penyuluhan.
  2. Perkembangan harga-harga komoditas pangan di dalam negeri yang kondusif sebagai refleksi dari perkembangan harga di pasar dunia dan efektifitas kebijakan pemerintah.
  3. Kondisi iklim memang sangat kondusif dengan curah hujan yang cukup tinggi dan musim kemarau relatif pendek.

Tabel 1. Produksi dan Produktivitas Padi di ASEAN tahun 2006. (sumber FAO Stat 2008

NEGARA

LUAS PANEN

(100 Ha)

PRODUKSI

(1000 metric ton)

PRODUKTIVITAS

(Kg/ha)

Indonesia

11,789.43

54,454.937

4,620

Filipina

4,159.930

15,326.706

3,684

Thailand

658.200

30,945.774

3,249

Malaysia

658.200

2,202.000

3,254

Vietnam

NA

35,917.900

4,981

Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Jagung di ASEAN Tahun 2006. (sumber FAO Stat 2008)

NEGARA

LUAS PANEN

(1000 Ha)

PRODUKSI

(1000 metric ton)

PRODUKTIVITAS

(kg/Ha)

Indonesia 3,345.805
11,609.463 3,470
Filipina 2,570.673
6,082.109 2,366
Thailand 951.970
4,057.698 3,913
Malaysia 10.000
3.800 3,980
Vietnam NA
3,819.400 3,700

Tantangan dan permasalahan mendasar pembangunan sektor pertanian adalah mengenai sarana dan prasarana, permodalan, pasar, teknologi, kelembagaan petani. Namun demikian walaupun dihadapkan pada berbagai permasalahan dan hambatan, sektor pertanian telah mampu menunjukan keberhasilan dan perkembangan yang menggembirakan.

Untuk menghadapi tantangan dan hambatan pembangunan tersebut pemerintah telah mempersiapkan strategi diantaranya adalah menguatkan fondasi pertanian, akselerasi pembangunan pertanian dan diversifikasi pangan

Masalah swasembada pangan adalah sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia. Sumber daya alam jelas masih cukup, apalagi diluar jawa. Di pulau jawa bila tata guna tanah diatur dengan baik masih dapat dipertahankan areal pertanian berpengairan. Atau pemerintah melarang segala jenis konversi tanah sawah di jawa dan memperluas sawah di luar jawa. Intinya swasembada dan swasembada berkelanjutan adalah pilihan kebijaksanaan pembangunan. Pemerintah yang paling berhak untuk memutuskan.

-MASPARY-

Rabu, 29 Desember 2010

TEKNIS MENGOCOR TANAMAN CABAI YANG TEPAT

24082010(006) Artikel tentang teknis mengocor tanaman cabai sebenarnya bukanlah hal yang baru dan asing bagi petani cabai. Tulisan ini hanya saya tujukan kepada para petani cabai yang baru saja memulai usahanya atau para petani cabai yang belum tepat dalam melakukan pengocoran pupuk pada tanamannya.

Teknis mengocor tanaman cabai merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik. Pada budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik tentu kita kesulitan dalam mengaplikasi pupuk susulan karena adanya mulsa yang menghalangi kita dalam membuat lobang pupuk. Oleh karena itu pengocoran ini perlu kita lakukan untuk memberikan pupuk susulan pada lahan cabai yang menggunakan mulsa plastik.

Teknis pengocoran tanaman cabai saya katakan penting karena juga akan mempengaruhi sistem kesehatan tanaman cabai tersebut. Dengan teknis pengocoran yang kurang tepat bisa jadi pemicu timbulnya penyakit layu pada tanaman cabai kita. Banyak dari petani cabai kita yang asal-asalan dalam pengaplikasihan pupuk susulan melalui pengocoran.

Inti utama dari masalah pengocoran ini adalah bagaimana kita mensiasati agar cairan larutan pupuk yang kita kocorkan tidak mengenai pangkal batang tanaman cabai kita. Usahakan larutan pupuk tersebut berjarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Alasannya adalah jika kita mengocor tanaman cabai pada pangkal batang justru akan melukai batang tanaman cabai tersebut. Seperti kita ketahui bahwa pupuk terutama Nitrogen bersifat panas dan akan melukai tanaman jika dosis terlalu banyak. Selain itu cara tersebut juga kurang efektif karena bagian akar yang menyerap unsur hara adalah ujung-ujung akar tanaman yang berjarak sampai lebih dari 20 cm dari pangkal batang cabai.

Secara teknis pengocoran yang tepat bisa dilakukan dengan cara menggunakan corong yang ujungnya disambung dengan selang plastik sepangjang 20-30 cm. Kemudian ujung selang tersebut dimasukkan kedalam mulsa sampai berjarak sekitar 10 cm dari pangkal tanaman cabai. Kemudian larutan pupuk tersebut kita siramkan pada corong tersebut sehingga larutan akan meluncur dari corong keujung selang yang yang berada dalam mulsa tersebut.

Adapun jenis pupuk dan berapa dosis pupuk yang tepat untuk kita gunakan dalam pengocoran tanaman cabai tersebut sifatnya relatif atau terserah anda. Tetapi kalau boleh saya menyarankan gunakan pupuk NPK yang mudah larut dalam air (Jangan gunakan NPK Pelangi untuk pengocoran). Jika anda ingin pupuk bersubsidi gunakanlah NPK Ponska jika anda menginginkan pupuk buatan luar negeri gunakan NPK Mutiara, NPK dari Hidro Karate ataupun NPK BASF yang tentunya harganya jauh lebih mahal. Untuk konsentrasi penggunaanya juga terserah anda yang penting jangan terlalu pekat maksimal 10 gr/ liter air.

Demikian sedikit tulisan tentang teknis cara mengocor tanaman cabai yang tepat, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu saya harapkan silahkan isikan pada kolom komentar. Trimakasih.

-maspary-

Senin, 27 Desember 2010

CARA TEPAT APLIKASI BAKTERI CORINE (CORINE BACTERIUM)

06032010(006) Beberapa waktu lalu kita telah berbicara tentang cara memperbanyak bakteri corine dimana salah satu fungsi bakteri corine ini adalah untuk mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi kita. Untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang aplikasi bakteri corine ini maka saya ingin sedikit menjelaskan cara penggunaan bakteri corine ini.

Sebenarnya cara aplikasi bakteri corine tidak jauh berbeda dengan aplikasi pestisida pada umumnya yaitu dengan cara disemprotkan menggunakan tangki sprayer, hanya ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami. Adapun hal-hal yang perlu dipahami dalam pengaplikasian bakteri corine tersebut adalah:

  1. Coryne bacterium hanya bersifat mencegah bukan mengobati tanaman padi yang telah terserang hama kresek. Oleh karena itu aplikasikan Coryne bacterium selagi tanaman padi anda belum terserang.
  2. Konsentari penggunaan sebenarnya belum ada penelitian yang tepat dan efisien namun berdasarkan pengalaman petani konsentrasi yang umum digunakan adalah 100-200 ml/ tangki semprot 14-17 liter (0,5-1 gelas aqua/ tangki semprot)
  3. Jangan dicampur dengan pestisida kimia. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar bakteri corine yang kita semprotkan tidak mati. Bagaimanapun juga bakteri corine adalah mahluk hidup jadi akan mati jika dicampur pestisida kimia
  4. Aplikasikan pada pagi hari sebelum jam 9. Ketika masih pagi matahari belum terik sehingga panasnya tidak membunuh bakteri corine. Bisa juga disemprotkan pada sore hari setelah jam 4. Tapi perlu diingat jangan mengaplikasikan bakteri corine ketika hari akan hujan
  5. Semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman padi. Bagian tanaman padi baik itu, malai, daun maupun pelepah bisa saja sebagai sumber infeksi bakteri Xanthomonas penyebab penyakit kresek sehingga perlu sisemprot menggunakan larutan bakteri corine.
  6. Lakukan aplikasi penyemprotan ketika tanaman padi berumur sekitar 15 hst dan ulangi lagi saat tanaman berumur 30 hst, 45 hst dan 60 hst.
KAMI MENYEDIAKAN CORYNE BACTERIUM YANG SIAP DIGUNAKAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KRESEK/ BLB PADA TANAMAN PADI ANDA. HARGA CUMA Rp 12.500/ 600ML. Klik disini untuk membeli !!

Artikel terkait: Corynebacterium padi sehat bebas kresek.

Trimakasih telah bersedia membaca artikel ini, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Pertanyaan, Kritik dan saran silahkan isikan pada kolom komentar dibawah ini. Semoga pertanian kita semakin maju dan petani semakin sejahtera. salam pertanian!!

-by maspary-

Sabtu, 25 Desember 2010

GAMBARAN NASIB THL-TBPP DI TAHUN 2011

21102010(004) Menurut surat kontrak yang telah ditandatangani seharusnya THL-TBPP angkatan I dan II tidak lagi diperpanjang karena mereka telah melakukan kontrak kerja selama 3 tahun berturut-turut. Namun atas desakan dari THL-TBPP akhirnya kontrak kerja mereka dapat diperpanjang. Kita harus bersyukur atas kebijakan tersebut karena kita masih diberi kesempatan untuk bercinta dengan petani.

Ditahun 2011 mendatang atas kesepakatan BPSDM Pertanian akhirnya THL-TBPP dapat melanjutkan rutinitas kegiatan penyuluhannya dengan tenang selama 8 bulan. Kenapa hanya 8 bulan? yah� lagi-lagi alasan klasik kata BPSDM Pertanian pemerintah pusat kehabisan anggaran untuk membiayai THL-TBPP. Kemudian sisa 4 bulan yang belum terbayarkan oleh pemerintah pusat supaya THL-TBPP dibiayai oleh pemmerintah daerah kabupaten masing-masing.

Inilah yang menjadi polemik nasib dari THL-TBPP dimasing-masing daerah kabupaten. Ternyata tidak semua THL-TBPP sukses memperjuangkan nasibnya untuk meminta anggaran pemerintah daerah kabupaten di tahun 2011. Banyak pejuang-pejuang THL-TBPP yang belum terlihat tanda-tanda akan mendapatkan honorarium dari pemerintah kabupaten. Namun demikian bagi THL-TBPP yang telah berhasil menjalin hubungan baik dengan dinas terkait beserta pemerintah kabupaten boleh berbangga hati ditahun 2011 mendatang karena sisa 4 bulan yang belum mampu dibiayai oleh pemerintah pusat dapat dibiayai oleh pemerintah kabupaten.

Namun sayang untuk THL-TBPP angkatan III harus dikurangi masa kontraknya oleh BPSDM Pertanian karena alasan tanggung renteng beban pembiayaan angkatan I dan II. Jadi memang harus ada rasa kebersamaan dan sepenanggungan untuk THL-TBPP baik dari angkatan I, II dan III.

Kalau kita melihat dari kacamata keoptimisan dengan adanya perpanjangan kontrak di tahun 2011 ini sebenarnya sebagai tanda positif akan peningkatan nasib THL-TBPP ditahun-tahun mendatang. Sepertinya kontrak kerja THL-TBPP bukan hanya habis setelah 3 tahun namun akan terus diperpanjang tiap tahunnya. Tapi ini hanya gambaran saja untuk real kebenarannya ditentukan sejauh mana perjuangan dari FK Nas THL-TBPP (Forum Komunikasi THL-TBPP) dalam meyakinkan BPSDM Pertanian, Kementrian pertanian maupun para dewan Legislatif bahwa THL-TBPP masih sangat dibutuhkan oleh para petani Indonesia.

Grand design BPSDM Pertanian terhadap THL-TBPP semakin terlihat nyata. Sebagai pengganti utama tenaga Penyuluh PNS Indonesia tidak lain dan tidak bukan hanyalah THL-TBPP yang pantas. Karena hanya THL-TBPP yang telah terbukti mampu membantu mensukseskan kegiatan penyuluhan pertanian Indonesia walaupun hanya dengan honor yang minim. Selain itu kualitas SDM dari THL-TBPP sudah teruji, terlatih dan mumpuni dalam bidang penyuluhan pertanian.

Namun demikian untuk menyulap THL-TBPP menjadi Penyuluh pertanian PNS bagi BPSDM Pertanian tidaklah semudah membalikkan tangan. Mereka harus menghadapi sistem perundang-undangan kepegawaian di Indonesia yang begitu komplek. BPSDM Pertanian harus melangkah dengan hati-hati dan lebih cerdik agar Grand Design THL-TBPP dapat terwujut tanpa membuat polemik baru dalam tubuh pemerintah.

Untuk itu diharapkan THL-TBPP agar terus bersemangat berjuang membangun pertanian indonesia. Tugas berat telah menanti kita, karena pertanian Indonesia dan petaninya masih dalam tingkatan yang jauh dari maksimal. Pegang teguh tupoksi kita, sukseskan 4 sukses pembangunan pertanian. Insya Alloh nasib baik akan mengikuti kita.

-by maspary-

Kamis, 23 Desember 2010

TEKNIS APLIKASI PESTISIDA UNTUK MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN TAHUNAN

24082010(003) Salam pertania! Hama dan penyakit bukan hanya menyerang tanaman semusim namun juga menyerang semua jenis tanaman tidak terkecuali tanaman tahunan. Sebagai contoh adalah serangan hama lalat buah pada tanaman mangga, hama ulat yang meyerang tanaman durian, penyakit kanker yang biasa menyerang tanaman albasia dan masih banyak lagi.

Jika tanaman kita masih kecil sebenarnya tidak menjadi masalah dalam mengaplikasi pestisida kita tinggal menyemprot saja menggunakan power sprayer. Namun jika tanaman kita telah mencapai tinggi 5-10 meter tentunya tangan kita sudah tidak menjangkau sampai tajuk apalagi ujung tanaman. Kendala utama mengendalikan hama maupun penyakit pada tanaman tahunan adalah bagaimana cara teknis aplikasi pestisida untuk mengendalikannya.

Sebenarnaya penyemprotan pestisida pada tanaman tahunan masih bisa dilakukan yaitu dengan cara memanjangkan selang tangki dan menggunakan bambu panjang sebagai pegangannya, namun terus terang saja cara tersebut kurang praktis, sangat ribet dan berbahaya.

Teknis pengaplikasian pestisida pada tanaman tahunan yang mudah dan praktis adalah dengan cara penyuntikan atau penginfusan. Cara praktispeng infusan tanaman tahunan adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan pestisida yang akan diaplikasikan (sebaiknya pilih pestisida yang cara kerjanya sistemik. Contoh insektisida sistemik: Regent, Spontan dan konfidor sedangkan contoh Fungi yang sistemik: Preficur, Score, Ridomil dan Derosal)
  2. Buatlah larutan pekat dengan pestisida tadi (10 ml/ liter air)
  3. Bor tanaman dengan diameter bor 0,5-1 cm sesuaikan dengan besar tanaman, dengan kedalam kira-kira sampai setengah batang, posisi miring kebawah 45 derajat. Tinggi dari permukaan tanah kurang-lebih 1 m.
  4. Tuangkan larutan pestisida kedalam lobang hasil pengeboran tadi.
  5. Tutup lobang menggunakan lilin, kayu maupun tanah.
  6. Bisa juga dengan cara memotong akar yang punya diameter kurang lebih 1 cm, kemudian larutan pestisida ditaruh dalam bekas botol aqua. Letakkan botol yang berisi larutan pestisida tadi dengan posisi ujung akar yang terpotong terendam dalam larutan pestisida.
  7. Jika setelah 3-4 hati larutan pestisida habis silahkan diisi lagi dengan larutan yang baru sampai hama dan penyakit terkendali sempurna

Dengan cara tersebut larutan pestisida akan terbawa keatas melalui kambium dan akan menyebar ke seluruh jaringan tanaman. Ketika jaringan tanaman yang mengandung pestisida tersebut termakan oleh hama dan penyakit tentu hama dan penyakit tersebut akan mati.

Demikian secoret catatan dari seorang THL-TBPP yang menantikan kejelasan nasibnya, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua dan selamat mencoba. Kami selalu membuka kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar.

-maspary-

Selasa, 21 Desember 2010

JIKA KEKOMPAKAN KELOMPOK TANI BUKAN HANYA KATA-KATA GOMBAL BELAKA

28072010(004) Saya yakin bahwa anda yang berkecipung dalam kelompok tani pasti akan merasakan hal yang sama dengan saya. Semakin berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup petani akan semakin membebadi tanggung jawab hidup seorang petani. Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa semakin terkikisnya kekompakan sebuah kelompok tani.

Sebenarnya banyak kelompok tani yang telah melupakan modal utama sebuah kelompok tani yaitu kekompakan dan tekat untuk maju. Dua hal inilah yang menjadi nyawa sebuah kelompok tani. Jika tanpa adanya kekompakan dan tekat saya patikan kelompok tani tersebut berjalan tapi bagaikan tan ruh.

Sebagian besar kelompok tani berlomba-lomba mendapkan modal yang banyak baik itu dengan iuran anggota, membuat lumbung padi, tabungan dan meminta bantuan dari pemerintah. Namun jika kelompok tersebut berjalan tanpa didasari rasa kompak dan tekat yang kuat saya jamin tidak akan lama kelompok tersebut akan aktif. Jadi kekuatan utama dari sebuah kelompok tani itu bukanlah dari berapa besar modal yang mereka miliki tetapi dari seberapa besar rasa kompak dan berapa besar tekat mereka untuk maju.

Memang kekompakan sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi sangatlah sulit untuk dilaksanakan dan diwujudkan. Kekompakan membutuhkan syarat yang tidak mudah. Salah satu persyaratannya adalah rasa kepercayaan antar anggota dan kepercayaan anggota kepada pengurus kelompok tani.

Untuk mewujudkan sebuah kepercayaan dari anggota dibutuhkan kepengurusan kelompok yang bertanggung jawab dan berwibawa. Pelaporan segala kegiatan dan penggunaan keuangan kelompok wajib dilakukan tiap bulan. Hal ini bertujuan untuk mengikis rasa curiga dari para anggota kepada pengurus kelompok tani.

Keteladanan dari pengurus juga sangat dibutuhkan dari sebuah kelompok tani. Inilah pembelajaran orang dewasa. Para anggota tidak butuh hanya sekedar dinasehati ataupun diperintah oleh pengurus namun juga perlu diberi contoh. Keteladanan adalah cara memerintah dan pembelajaran yang sangat mulia.

Komunikasi antar anggota dan anggota dengan pengurus harus selalu dilakukan agar rasa sehati, rasa senasib sepenanggungan dan rasa persaudaraan selalu terjaga dalam tubuh kelompok tani. Lakukanlah pertemuan rutin tiap bulan kalau perlu diselingi dengan kegiatan lain yang bukan hanya bidang pertanian. Sebagai contoh adalah pengajian, arisan dan pelatihan ketrampilan bidang tertentu.

Saya kira itu dulu postingan saya tentang betapa pentingnya kekompakan sebuah kelompok tani, dimana kata �kekompakan bukan sekedar kata gombal� itu sendiri saya dapatkan dari sahabat saya Indra mulya K. Trimakasih dan semoga bermanfaat. Saya selalu mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan Gerbang Pertanian. Silahkan tuangkan dalam kolom komentar dibawah ini.

-maspary-

Minggu, 19 Desember 2010

CARA MENGAWETKAN/ MEMFERMENTASI PAKAN TERNAK HIJAUAN

12062010(014) Pakan ternak terutama kambing seringkali tidak mudah tersedia sepanjang tahun. Jika musim hujan biasanya melimpah dan sangat mudah mendapatkan pakan ternak hijauan sementara di musim kemarau seringkali kita kesulitan mendapatkannya. Hal ini tentunya berhubungan dengan ketersediaan air untuk hidup tanaman tersebut dimana saat musim kemarau kondisi tanah dan udara kering karena curah hujan sangat minim

Untuk mengatasi ketersediaan pakan ternak dimusim kemarau yang notabene sangat sulit dicari bisa dilakukan dengan cara mengawetkan stok pakan hijauan dimusim hujan. Cara yang mudah, murah dan bisa meningkatkan nilai nutrisi pakan ternak hijauan adalah dengan cara difermentasi. Adapun cara pengawetan/ memfermentasi pakan ternak hijaun adalah sebagai berikut:

Alat dan Bahan:

  1. Drum plastik kapasitas 200 Liter yang bisa ditutup sempurna
  2. Pengaduk sepanjang tinggi drum
  3. Pemotong pakan hijauan
  4. Pakan hijaun 85 Kg
  5. Gaber (ampas tepung tapioka) 5 Kg
  6. Dedak atau bekatul 10 Kg
  7. Tetes tebu atau gula pasir secukupnya
  8. Mikroorganisme (EM4, MOL, Mbio, Agri simba dll)
  9. Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Pakan hijauan dipotong kecil-kecil kurang lebih 0,5-1 Cm
  2. Tetes tebu atau gula pasir + Mikroorganisme dicampur air secukupnya diaduk aduk hingga larut sempurna
  3. Potongan pakan dicampur dengan dedak atau bekatul dan gaber
  4. Kemudian percikkan larutan tetes dan mikroorganisme tadi hingga basah tetapi jangan sampai menetes.
  5. Masukkan kedalam drum dan tutup rapat jangan sampai ada udara yang masuk.
  6. Biarkan selama 21 hari

Cara Penyajian:

  1. Pakan hijauan yang telah difermentasi selama 21 hari bisa disajikan dengan dicampur terlebih dahulu dengan bekatul dan garam dan diberikan secara selang seling dengan pakan hijauan yang ada.
  2. Bisa juga pakan tadi disimpan untuk keperluan pakan saat pakan hijauan susah dicari (dimusim kemarau).
  3. Jika disimpan pakan hijauan hasil fermentasi tadi bisa tahan sampai 1 tahun.

Demikian cara pengawetan pakan hijauan yang sederhana dan mudah dilakukan oleh petani, selamat mencoba dan semoga bisa bermanfaat untuk mengatasi kesulitan pakan ternak saat musim kemarau. Jika ada pembaca yang ingin memberikan kritik, saran ataupun tambahan informasi saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Silakan berikan melalui kolom komentar yang telah tersedia.

-by maspary-